Selasa, 08 Desember 2015

Kawasaki Belum Berniat Kembali ke MotoG

Kawasaki (MotoGP.com)


Pabrikan motor asal Jepang,Kawasaki belum berniat untuk kembali tampil di MotoGP.Kawasaki pernah berkompetisi di MotoGP pada 2003-2008, namun mundur teratur setelah itu karena krisis keuangan. Sejak itu, Kawasaki fokus di Kejuaraan Balap Motor Dunia (WSBK). Di balapan motor produksi massal ini, keberuntungan Kawasaki cukup bagus.Kawasaki berhasil menjadi juara dua kali di tiga edisi terakhir WSBK lewat Tom Sykes (2013) dan Jonathan Rea (2015).


Kawasaki secara jujur akui tak sanggup lakukan "comeback" seperti Suzuki dan Aprillia yang kembali tampil di MotoGP di 2015.

"Modal yang dibutuhkan membuat kami tak mungkin bersaing di MotoGP," kata bos Kawasaki WSBK Team, Ichiro Yoda seperti dikutip motorsport.com.


"Pada akhirnya, Anda harus jual motor juga, merek lain berhasil jual jutaan lebih banyak ketimbang kami. Bagi mereka, MotoGP adalah investasi yang bernilai satu persen dari penjualan mereka," ujarnya. Yoda juga mengatakan, regulasi di MotoGP juga membuat mereka ogah bersaing untuk saat ini. "Ada teknologi yang diadopsi tim motoGP seperti Seamless Shift Gearbox. Itu tak akan kami gunakan di motor massal kami. Itu terlalu mahal," tandasnya.



"Jika saja Dorna ubah filosofi dan membuat regulasi lebih terbuka, membiarkan semua tim bereksperimen secara bebas. Mungkin kami akan kembali tampil di MotoGP," katanya.

Senin, 07 Desember 2015

Astra Honda Motor (AHM Racing Team) Rekrut Yudhistira Untuk Program Moto2 & MotoGP di Musim 2020

PT Astra Honda Motor (AHM) akhirnya putuskan untuk merekrut Ahmad Yudhistira, Juara Nasional 600 cc musim ini, punya alasan jelas. AHM menargetkan 2025 punya tim Honda Indonesia untuk berlaga di MotoGP. Sebelum ke MotoGP, AHM akan membidik Moto2 terlebih dahulu. Karena itu, AHM kontrak Yudhistira untuk program Moto2.
“Jika saya bicara pribadi, saya kecewa Yudhistira pindah ke Honda. Tapi, walau bagaimana pun pembalap butuh program yang lebih tinggi dan program itu harus dilakukan. Apalagi, Yudhistira pembalap terbaik, terbaik di Indonesia, termasuk di Asia,” papar Direktur Two Wheels Motor Racing (TWMR) sekaligus promotor Asia Road Racing Championship yakni Ron Hogg.
Keputusan AHM kontrak Yudhistira untuk program Moto2 untuk mempercepat target ke MotoGP musim 2025. Artinya masih ada waktu 10 tahun sebelum ke balapan kelas para raja. Jadi, AHM kontrak Yudhistira untuk program Moto2 di musim 2020.
Opsi untuk memilih Yudhistira direkrut AHM masuk akal banget. Umur masih 22 tahun. Di Kejurnas 600 cc rider yang lama di tim Manual Tech Kawasaki ini sudah Juara Nasional 600 cc. Musim ini Yudhis berpeluang runner up 600 cc Asia Road Racing Championship.

Ingin Balapan di Moto2, Alasan Kuat Yudhistira Pindah ke Honda

Rider tim Manual Tech Kawasaki di kelas supersport lokal dan Asia saat ini, Ahmad Yudhistira berencana hengkang dari tim 'hijau' tersebut. Pembalap bernomor 33 ini dikabarkan akan merapat ke tim Honda musim depan.
Rumor ini bukan kabar baru, karena di pertengahan tahun, Yudhis, sapaannya mengaku galau akan masa depannya bersama Kawasaki. Pasalnya, Kawasaki tak memiliki perjenjangan ke MotoGP.
"Sebenarnya kalau ada perjenjangan ke World Superbike (WSBK) juga tidak masalah. Tapi Kawasaki tidak punya tim pabrikan di jenjang World Supersport (WSS), jadi hanya mengandalkan privateer. Itu sulit," ungkapnya.
"Saya mau coba balap CEV (Kejurnas Motor Spanyol). Tujuannya bisa ke Moto2 atau Moto3. Kalau sudah balapan di CEV, setidaknya saya sudah menjajal empat sirkuit yang dipakai di MotoGP, yakni Jerez, Catalunya, Aragon dan Valencia. Ditambah pengalaman di sirkuit Sepang dan Qatar di ARRC dan kalau Sentul juga menggelar MotoGP. Maka setidaknya saya sudah bisa menghapal tujuh trek dari 18 sirkuit yang dipakai MotoGP. Itu sudah jadi modal besar nantinya," urai pembalap asal Kalimantan tersebut.

Pembalap Kawasaki, H.A Yudhistira Pindah Ke Honda Tahun Depan

image

H.A Yudhistira, pembalap Manual Tech KYT Kawasaki dikabarkan akan hijrah ke tim Astra Honda Racing Team (AHRT) tahun depan gan. Meski Yudhistira tidak mengiyakan karena masih terikat kontrak dengan Kawasaki, tapi gosip tersebut telah dibenarkan oleh manajer Kawasaki Manual Tech, Ibnu Sambodo.
HA Yudhistira adalah pembalap binaan Kawasaki. Mulai dari bebek hingga kini dipuncak performanya di kelas Supersport 600cc dalam kejuaraan Asia Road Racing Championship (ARRC). Hal ini memang menjadi kerugian bagi Kawasaki ditinggalkan pembalap berbakatnya. Namun, Yudhistira juga mempertimbangkan untuk karir balap yang lebih tinggi. Paling tidak, bisa ikut dalam kejuaraan balap dikelas dunia. Dengan bergabung dengan Honda maka kesempatan itu akan mudah terealisasi. Terutama untuk masuk ke kelas Moto2 CEV Repsol.
Bagi Honda, ini adalah kesempatan emas memiliki pembalap tangguh seperti Yudhistira. Tentunya kita sudah tahu bagaimana aksi Yudhistira diatas Kawasaki ZX-6 di ARRC. Hadirnya Yudhistira diharapkan mampu menggantikan pembalap utama Honda, M.Fadli yang cedera patah kaki.
Kabar lainnya, ternyata kepindahan Yudhistira ke Honda tidak sendirian. Karena Novel Faisal, bagian ahli elektronik Kawasaki juga ikut bersama Yudhis.
Untuk karir yang lebih cerah, pilihan Yudhistira memang tepat. Tapi kita lihat dulu, dengan motor dan tim baru tentunya Yudhistira masih butuh adaptasi dulu…
Good luck…!!

Minggu, 06 Desember 2015

Final ARRC 2015 Thailand, Jatuh Ditikungan Akhir Menjelang Finish, Pembalap Indonesia di Team Kawasaki Manual Tech, Yudhistira Gagal Runner Up ARRC 600 2015

Race 2 kelas Supersport 600cc seri final Asia Road Racing Championship (ARRC) 2015 Thailand (6/12) jadi balapan yang menegangkan. Pembalap asal Indonesia yang tergabung di tim Manual Tech KYT Kawasaki yaitu Yudhistira terjatuh di tikungan terakhir lap terakhir.
Yudhistira yang sedang memperebutkan posisi runner up di race dan di klasemen terjatuh karena slide. Dengan sekuat tenaga, Yudhistira yang asli Kalimantan Selatan ini mencoba bangkit dan mendorong motornya sampai garis finish agar mendapatkan poin.Namun Yudhis hanya bisa finish ke-19 dan tentu saja tidak mendapatkan poin.
Namun sayang sekali Yudhistira yang hanya terpaut 5 poin saja dari Tomoyoshi Koyama yang berada di klasemen ke-2 gagal jadi runner up di musim ini.Koyama yang kini finish ke-4 akhirnya resmi jadi runner up.
Sebelum race Yudhis sempat mengatakan bahwa targetnya adalah bisa finish didepan Koyama. Yudhis ingin bisa meraih titel runner up di ARRC musim 2015.
”Poin saya dengan Koyama hanya terpaut 5 saja, saya harus bisa finish di depan dia agar bisa raih runner up di musim ini. ” tutur Yudhistira yang akhirnya gagal meraih runner up dan hanya bisa jadi ketiga di klasemen akhir.
Sementara itu, Yuki Takahasi pembalap dari tim Mushasi Boon Siew Honda yang menjadi juara umum di kelas Supersport 600cc mampu jauh meninggalkan lawan hingga 5,923detik.Di belakang Yuki diduduki dua pembalap Thailand yaitu Dheca Kraisart dan Anucha K. [ luvo ]
Klasemen Akhir SS 600 ARRC 2015 :
  1. Yuki Takahasi               Musasi Boon Siew Honda         202 poin
  2. Tomoyoshi Koyama      NTS Yusi Honda                       144 poin
  3. Ahmad Yudhistira        Kawasaki Manual Tech KYT      139 poin
  4. Yuki Ito                        Petronas Hong Leong Malaysia  107 poin
  5. Dimas Ekky P               Astra Honda Motor RT                 97 poin

Tim Yamaha Finson Jadi Ujung Tombak Riset YMC Jepang

Tim Yamaha Finson Racing disupport langsung YMC Jepang
Tim Yamaha Finson Racing yang mengandalkan duet pembalap Australia Brandon Paul Demmery serta pembalap Malaysia, Kasma Daniel Kasmaydin sepak terjangnya di Asia Road Racing Championship (ARRC) pantas untuk kita cermati. Tim balap yang bisa dikategorikan merupakan tim Indonesia, karena pentolanya yaitu H.Eddy Saputra merupakan orang Indonesia ini di beberapa seri terakhir mampu menunjukan kualitasnya.
Dan ternyata usut punya usut, tim yang sebagian besar krunya orang Indonesia ini dijadikan sebagai tempat riset dari Yamaha Motor Company (YMC) jepang.Jadi tim ini merupakan tim yang di support langsung oleh YMC Jepang.
Aksi Kasma Daniel Kasmayudin
Aksi Kasma Daniel Kasmayudin
”Kita memang ditunjuk YMC Jepang sebagai tempat riset mereka untuk motor YZF R25 di ARRC kelas AP250. ” tutur H. Eddy Saputra.” Untuk masalah pendanaan kita langsung dari Jepang dan berbeda dengan tim Yamaha Factory ataupun tim satelit.”tambahnya.
Benar saja ketika BalapMotor.Net mendatangi paddock tim ini di seri terakhir ARRC 2015 di Chang International Circuit, Buriram, Thailand (5-6/12) di dalam paddocknya ada teknisi dari YMC Jepang. Mereka adalah Hirano dan Fujisaka. Dua teknisi asal Jepang ini terlihat sedang bekerja untuk menseting kuda besi yang dipacu Kasma dan Brandon.
H. Eddy Saputra sedang berdiskusi dengan Hirano
H. Eddy Saputra sedang berdiskusi dengan Hirano
Perlu diketahui Hirano sendiri merupakan teknisi senior di YMC Jepang. Untuk masalah pengalaman Hirano tidak perlu diragukan lagi. Hirano dulu merupakan teknisi balap di ajang GP500. Hirano sendiri saat ini sedang meriset geometri rangka dan sasis YZF R25.
Untuk hasil dari riset yang dilakukan tim Yamaha Finson ini nantinya juga bakalan dibagi ke tim lainya. Jadi jika riset berhasil, nantinya juga bisa diaplikasi oleh tim pengguna YZFR25 lainya.
“Di dalam berbagai kesempatan, kita membagi data ke tim-tim Yamaha lainnya untuk dikomunikasikan hingga jika memang memiliki nilai lebih dapat diaplikasi bersama. Komunikasi dua arah terus kita lakukan. ” tutup H. Eddy Saputra.

Final ARRC 2015 Thailand, Tim Yamaha Factory Racing Indonesia Tempati Posisi 5 Klasemen Akhir

Asia Road Racing Championship (ARRC) musim 2015 telah berakhir. Sirkuit Chang Internasional Buriram, Thailand akhir pekan ini (4-6/12) menjadi saksi bagaimana serunya balapan tingkat Asia ini.Bagi tim Yamaha Factory Racing Indonesia, tim yang turun perdana di kelas yang baru dibuka tahun ini yaitu kelas Asia Production 250 (AP250) banyak sekali hal yang dapat diraih. Seperti yang pernah dibahas BalapMotor.Net sebelumnya, cek disini. Tim ini telah membangun pondasi untuk musim-musim berikutnya.
Skuad tim Yamaha Factory Racing Indonesia sedang bersiap untuk race
Skuad tim Yamaha Factory Racing Indonesia sedang bersiap untuk race
” Banyak sekali yang kita dapatkan di musim perdana ini.Kami mendapatkan berbagai input baik itu dari segi pengembanganteknisi yang hampir semuanya anak lokal serta skill rider.Intinya banyak sekali yang bisa kita dapatkan.” tutur Wahyu Rusmayadi selaku manajer dari tim Yamaha Factory Racing Indonesia.
Di hasil akhir, tim yang mengandalkan Sigit PD, Galang Hendra dan Imanuel Pratna ini akhirnya mampu berada di klasemen tim ke-5. Dan tim Yamaha Factory Racing Indonesia merupakan tim Yamaha terbaik di klasemen akhir tim.
Wahyu Rusmayadi selaku manajer dari tim Yamaha Factory Racing Indonesia
Wahyu Rusmayadi selaku manajer dari tim Yamaha Factory Racing Indonesia
” Hasil akhir di musim ini kami berada di posisi ke-5 klasemen akhir tim. Dan ini merupakan bukan hasil yang memuaskan, dan kami meminta maaf kepada manajemen serta Yamaha Fans karena belum bisa memberikan hasil yang memuaskan. Kami Jadi di musim selanjutnya kita akan memberikan hasil yang maksimal. ” tambah Wahyu Rusmayadi. Ini tahun perdana, dan berada di klasemen ke-5 merupakan hasil yang cukup bagus.