Rabu, 16 Desember 2015

Moto2: Forward Racing Resmi Kontrak saudara tiri Rossi, Luca Marini

Moto2: Forward welcomes Rossi’s half-brother Luca Marini
Forward Racing telah resmi mengkonfirmasi bahwa saudara tiri Valentino Rossi akan membalap penuh pada debutnya di Moto2  tahun depan.

Marini hadir bersama rekan VR46 Academy pembalap Lorenzo Baldassarri di provisional 2016 daftar entri bulan lalu dan skuad Giovanni Cuzari dan sekarang telah mengungkapkan bahwa pembalap berusia 18 tahun telah menandatangani 'kontrak multi-tahun'.

Marini mengikuti debut grand prix sebagai Moto3 wild card di 2013 Misano, kembali di kelas Moto2 musim ini ketika ia selesai di tempat ke-21. Pembalap Italia ini juga mengklaim secara keseluruhan kelima kemenangan ditahun ini pada balapan Moto2 CEV Championship.

"Saya senang dan pada saat yang sama bersemangat untuk kesempatan besar ini!" Kata Marini. "Musim depan akan sangat penting dan menuntut. Akan Meneruskan Racing adalah kesempatan besar bagi saya untuk tumbuh dan belajar dari tim dan dari rekan setimnya saya: Saya ingin memanfaatkan ini dengan penuh! Saya ingin berterima kasih Giovanni dan Riders VR46 Academy untuk kesempatan ini dan saya berharap untuk membayar kepercayaan mereka pada saya dengan pekerjaan saya. "

Cuzari menambahkan: "Saya sangat senang untuk mengumumkan kedatangan pembalap baru untuk musim 2016. Luca adalah pembalap muda yang kami bangga untuk menyambut tim kami dengan tujuan tumbuh bersama. Luca akan diturunkan bersama 'Balda' dan bersama-sama akan membentuk sepasang muda Italia berbakat naik Kalex dari Forward Racing. Untuk mengkonfirmasi keyakinan dan dukungan yang VR46 Riders Academy ingin memberikan proyek kami untuk 2016 juga bagi saya alasan lebih lanjut untuk kepuasan. "

Baldassarri selesai kesembilan di kejuaraan dunia tahun ini, puncak dari yang merupakan podium debut di Phillip Island, dengan rekan setimnya Simone Corsi kedua belas.

Setelah ditutup tim MotoGP-nya, Moto2 akan hanya fokus grand prix Teruskan di tahun 2016, bersama sebuah proyek baru di WSBK dengan MV Agusta. Crash.Net

Selasa, 15 Desember 2015

Rekrut Manajer Baru, Stoner Kembali Jadi Pembalap Utama

Casey Stoner / foto: Crash.net
BOLOGNA – Casey Stoner telah resmi berpindah tim dari Honda ke Ducati, meski masih menjadi test rider. Namun, belakangan tersiar kabar kalau Kurri Kurri Boy tengah berniat untuk comeback sebagai full time rider, bukan hanya sebagai test rider.
Kabar ini mencuat setelah Stoner diketahui telah merekrut Chris Hillard sebagai manajer bisnisnya. Seperi dikabarkan RACER, Jumat (11/12/2015), Hillard bukanlah sosok baru dalam karier Stoner. Hilard adalah orang penting di Alpinestars, equipment yang pernah mesponsori Stoner. Selain itu, keduanya juga diketahui menjalin hubungan persahabatan.
Nah, dengan direkrutnya Hillard ini pun memunculkan rumor kalau Stoner berencana untuk kembali mengaspal di MotoGP secara full time. Entah ini benar atau tidak, yang pasti layak dinanti kiprah Stoner dalam menyokong Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso di Ducati musim depan.
Dua kali juara dunia MotoGP itu dipastikan akan menjalani tes pramusim 2016 di Sepang dan Qatar. Hal ini dikonfirmasi oleh Sporting Director Ducati, Paolo Ciabatti.
“Casey tidak akan tes dengan para pembalap lainnya. Ini karena kami mungkin tidak punya banyak motor baru sebelum musim dimulai,” jelas Ciabatti.

Alasan Rider Amerika Serikat Minta Motor Marquez

BARCELONA – Tidak hanya bertarung di ajang yang berbeda dari yang biasanya dihadapi, pembalap Marc Marquez juga berkesempatan mengendarai motor yang tak pernah digunakan sebelumnya. Motor tersebut milik rider AMA Pro Flat Track, Jared Mees.
Mees mengaku ingin sekali mencoba motor yang digunakan Marquez. Pembalap berpaspor Amerika Serikat itu menjelaskan, ada beberapa elemen pada motor The Baby Alien yang lebih baik ketimbang miliknya.
“Saya pikir perbedaan terbesar di antara motor kami adalah set-up motornya sedikit lebih rendah, milik saya lebih tinggi. Motornya memiliki beberapa poin yang sangat kuat,” ungkap Mees, seperti diberitakan Crash, Minggu (13/12/2015).
Meski demikian, Mees juga berpikir Marquez tertarik untuk menjajal motor miliknya. Melihat hal tersebut, baginya itu sangat wajar karena setiap pembalap pasti ingin mencoba hal baru yang belum ditemukan pada motornya.
“Dia (Marquez) berkata motor saya memiliki lebih banyak torsi dan tarikan,” papar jawara AMA Grand National 2015 tersebut.
Mees hanya mampu finis di tempat ketiga pada ajang Superprestigio Dirt Track 2015. Ia kalah dari Marquez yang duduk di posisi kedua, sedangkan status kampiun menjadi milik rider AMA Pro Flat Track lainnya, Brad Baker.

Juara Superprestigio Puji sang Fenomena, Marquez


BARCELONA – Bagi rider Repsol Honda, Marc Marquez, 2015 sepertinya menjadi tahun yang ingin dilupakannya. Pembalap berusia 22 tahun itu gagal mempertahankan trofi MotoGP, dan kembali kalah di ajang Superprestigio Dirt Track oleh Brad Baker.
Juara Superprestigio, Brad Baker puji Marc Marquez (Foto: Crash.net) Pembalap asal Amerika Serikat itu baru pertama kali mengunjungi Eropa, dan ia banyak menghabiskan waktu di ruang perawatan untuk memulihkan cedera bahu dan sikut. Baker namun, tak tinggi hati untuk mengakui bahwa penampilan maksimalnya muncul, setelah Baby Alien terus menekannya sepanjang balapan.
“Saya hanya ingin memberikan kredit kepada Marc. Dia pembalap fenomenal, baginya terus menekan saya sepanjang balapan cukup menegangkan. Saya tak bisa melakukan kesalahan dan di trek tadi sangat penuh balapan teknik. Anda harus pelan-pelan berkendara untuk lebih cepat. Jika terlalu agresif, Anda akan melakukan kesalahan,” tutur Baker di Crash, Senin (14/12/2015).
Bagi Baker, balapan di ajang Superprestigio merupakan balapan terbaiknya sepanjang tahun. Terutamanya melawan dua kali beruntun juara MotoGP itu.
“Tadi balapan yang hebat. Saya bahkan tidak melihat ke belakang untuk tahu dia di sana, karena setiap kali dia mendekat, penonton mulai riuh. Balapan tadi menyenangkan, sepanjang malam menyenangkan dan di event Superprestigio dari lap pertama sangat tengah, ini jelas balapan favorit saya sepanjang tahun,” paparnya

Honda Siap, Yamaha Belum Temukan Setting Terbaik

Yamaha kalah kompetitif ketimbang Honda. (Foto: AFP/Manan Vatsyayana)
Perubahan regulasi pada MotoGP 2016 menyulitkan Tim Movistar Yamaha menemukan setting-an terbaik. Di saat Yamaha masih mencari-cari hasil terbaik, Tim Repsol Honda meraih pencapaian memukau di sesi tes pramusim MotoGP 2016 yang berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia pada 11 hingga 12 November 2015.
Saat itu, dua rider Repsol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa selalu masuk tiga besar di dua sesi latihan yang dilangsungkan. The Baby Alien–julukan Marquez–berhasil menjadi yang tercepat pada sesi latihan pertama dan kedua. Sementara Pedrosa berturut-turut menduduki posisi ketiga pada kedua sesi tersebut.
Sementara duo Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi belum berhasil meraih hasil maksimal. X-Fuera julukan Lorenzo berturut-turut hanya menduduki posisi lima. Sementara Rossi lebih buruk dengan duduk di posisi 12 dan tujuh.
Kebobrokan performa Yamaha pada sesi latihan ditengarai Lorenzo karena perubahan regulasi. Yang pertama peralihan ban Bridgestone ke Michelin serta diwajibkannya semua tim memakai perangkat elektronik keluaran Magneti Marelli dari Dorna.

Bos Dorna Balas Kritikan Valentino Rossi

Rossi (kiri) bersama Ezpaleta (kanan) (Foto: AFP)
MADRID – Keputusan Dorna memilih perangkat lunak elektronik baru (ECU) memang menjadi kontroversi jelang MotoGP 2016. Bahkan pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, sempat menilai keputusan tersebut merupakan langkah mundur yang dilakukan oleh pihak Dorna.
Bos Dorna, Carmelo Ezpeleta pun langsung memberikan tanggapannya mengenai ECU baru Magnetti Marelli itu. Ia berujar bahwa keputusan pihak Dorna terkait ECU tersebut merupakan salah satu cara untuk membantu tim-tim kecil bersaing di ajang MotoGP 2016.
“Mungkin pemilihan ECU baru merupakan salah satu langkah mundur olahraga ini. Mungkin perangkat baru ini adalah perangkat yang jauh lebih buruk dari yang kita gunakan pada tahun lalu. Namun, perangkat ini juga yang akan membantu tim-tim kecil bersaing di tahun depan,” ucap Ezpeleta, seperti dikutip Speedweek, Senin (14/12/2015).
“Kami sadar bahwa kami telah memberikan masalah yang terlihat sangat luar biasa untuk sejumlah pembalap senior di olahraga ini. Akan tetapi, bagi sebagian pembalap muda keputusan kami ini merupakan langkah yang benar,” sambungnya.
“Jadi, apakah kami telah memilih sebuah langkah mundur? Apakah kami telah sembarangan memilih sebuah perangkat? Itu semua tergantung bagaimana sikap dewasa Anda menyikapinya,” tuntas pria asal Spanyol tersebut.

Motor MotoGP 2016 Akan Lebih Lambat

Menurut Lorenzo motor MotoGP 2016 akan lebih lambat. (Foto: AFP/Jamie Reina)
Pembalap Tim Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, memprediksi semua motor peserta MotoGP 2016 akan mengalami penurunan kecepatan. X-Fuera julukan Lorenzo meyakini paling tidak motor-motor akan mengalami penurunan kecepatan minimal setengah detik ketimbang kuda besi yang bersaing pada MotoGP 2015 di setiap putarannya.
Perubahan regulasi pada MotoGP 2016 yang membuat Lorenzo yakin berpendapat demikian. Per musim depan, semua peserta akan dipasok perangkat elektronik (ECU) keluaran Magneti Marelli dari Dorna.
Sebelum Dorna memberi kebijakan yang mengharuskan semua tim memakai perangkat elektronik keluaran mereka, tim-tim pabrikan seperti Yamaha, Honda dan Ducati bisa mengembangkannya secara bebas. Karena itu, tak heran bila ketiga tim pabrikan tersebut selangkah di depan dibanding tim lainnnya.
Dengan memakai perangkat elektronik keluaran Dorna, potensi Yamaha, Honda dan Ducati dilewati tim lain cukup besar. Bahkan hal itu sudah tersaji saat melakukan sesi tes pramusim MotoGP 2016 pada 11 November 2015 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol.