Rabu, 16 Desember 2015

Dorna Beri Peluang Pabrikan Lain Untuk Jadi Pemasok Mesin Moto2 MotoGP



FIM dan Dorna Sports saat ini tengah membuka kesempatan bagi pabrikan lainnya di MotoGP yang tertarik untuk menjadi pemasok resmi mesin Moto2 mulai tahun 2019 hingga seterusnya.
Seperti yang kita tahu, sejak tahun 2010 yang lalu Honda Racing Corporation (HRC) telah menjadi pemasok tunggal mesin Moto2. Namun, akhir tahun lalu pabrikan Jepang itu mengumumkan akan terus menjadi pemasok mesin resmi untuk Kelas Moto2 selama tiga tahun kedepan yakni mulai 2016 sampai akhir musim 2018.
Nah karena hal itu FIM dan Dorna memberikan kesempayan buat pabrikan lainnya. Tidak menutup kemungkinan Yamaha atau bahkan Suzuki bisa menggantikan posisi Honda sebagai pemasok mesin Moto2 kedepannya.
Basis mesin Moto2 hingga saat ini menggunakan mesin Honda CBR600RR yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa untuk tujuan kompetisi yang terjangkau, namun dari segi harga tetap terjangkau bagi tim-tim Moto2, tidak overprice.
Bahkan harga satu unit paket lengkap motor Moto2 itu kabarnya jauh lebih murah dibanding satu unit motor prototipe Moto3 yang paling kompetitif saat ini seperti Honda NSF250RW.
ExternPro sampai saat ini bertugas men-tweak mesin CBR600RR yang digunakan di kelas Moto2. Namun, mereka juga bertanggung jawab untuk memperbarui komponen mesinnya sepanjang musim berlangsung. Kalau masalah sasis itu urusan Kalex sama Suter.
Kesempatan ini dibuka FIM dan Dorna hingga akhir musim ini bersamaan dengan proses pemilihan tender mesin Moto2.

Suter berhenti menjadi pemasok motor di Moto2 2016

Suter quits Moto2
Suter telah membatalkan rencananya untuk melanjutkan proyek pengembangan motor Moto2 dan akan berhenti di balapan moto2 sepenuhnya sebagai pemasok motor balap di kejuaraan kelas moto2.

Sebelumnya Suter telah banyak memenangkan kejuaraan moto2  pada musim 2010, 2011 dan 2012, ditambah gelar juara konstruktor Moto2 yang ditorehkan oleh Marc Marquez pada tahun 2011 dan 2012.  Suter sebelumnya sudah bermaksud untuk membuat 'comeback  yang kuat' dengan chassis diperbarui Suter MMX2 pada musim 2016.

Namun hanya tiga pembalap yaitu Efren Vazquez (Ioda), Federico Fuligni (AGP) dan Remy Gardner (AGP) yang terdaftar menggunakan motor desain Swiss itu di daftar pembalap dan tim moto2  2016  bulan lalu.

Suter sekarang telah menyatakan untuk menarik diri dari kejuaraan dunia moto2, setelah gagal untuk menarik minat setiap tim-tim moto2  untuk menggunakan motor buatannya nya.

"Dengan segera, Suter Racing mengakhiri keterlibatannya dikelas Moto2 GP dan tidak akan mengajukan izin tahun depan di MotoGP konstruktor," demikian pernyataan dari Suter.

"Karena tidak ada tim yang menunjukkan potensi besar untuk pengembangan suter sepenuhnya pada musim 2016, Suter mengakhiri komitmennya untuk saat ini, setelah memenangkan 3 gelar konstruktor dan pada tahun 2012 juga kejuaraan pembalap dengan Marc Marquez.

"Pada saat ini, departemen balap kami berkomitmen penuh untuk mandat rekayasa untuk produsen sepeda motor besar di Moto3 dan MotoGP. Tapi tentu saja kami akan mengembangkan dan memproduksi juga di masa depan merek kami sendiri untuk sepeda motor balap. Perencanaan untuk program motorsport baru sudah berjalan dengan baik. "

Keluarnya Suter disebabkan hanya Speed ​​Up dan Tech 3 yang sebagai alternatif dan tak sanggup bersaing dengan sasis motor dari Kalex, yang sudah diisi 26 dari 34 tempat di grid tahun depan.

Moto2: Forward Racing Resmi Kontrak saudara tiri Rossi, Luca Marini

Moto2: Forward welcomes Rossi’s half-brother Luca Marini
Forward Racing telah resmi mengkonfirmasi bahwa saudara tiri Valentino Rossi akan membalap penuh pada debutnya di Moto2  tahun depan.

Marini hadir bersama rekan VR46 Academy pembalap Lorenzo Baldassarri di provisional 2016 daftar entri bulan lalu dan skuad Giovanni Cuzari dan sekarang telah mengungkapkan bahwa pembalap berusia 18 tahun telah menandatangani 'kontrak multi-tahun'.

Marini mengikuti debut grand prix sebagai Moto3 wild card di 2013 Misano, kembali di kelas Moto2 musim ini ketika ia selesai di tempat ke-21. Pembalap Italia ini juga mengklaim secara keseluruhan kelima kemenangan ditahun ini pada balapan Moto2 CEV Championship.

"Saya senang dan pada saat yang sama bersemangat untuk kesempatan besar ini!" Kata Marini. "Musim depan akan sangat penting dan menuntut. Akan Meneruskan Racing adalah kesempatan besar bagi saya untuk tumbuh dan belajar dari tim dan dari rekan setimnya saya: Saya ingin memanfaatkan ini dengan penuh! Saya ingin berterima kasih Giovanni dan Riders VR46 Academy untuk kesempatan ini dan saya berharap untuk membayar kepercayaan mereka pada saya dengan pekerjaan saya. "

Cuzari menambahkan: "Saya sangat senang untuk mengumumkan kedatangan pembalap baru untuk musim 2016. Luca adalah pembalap muda yang kami bangga untuk menyambut tim kami dengan tujuan tumbuh bersama. Luca akan diturunkan bersama 'Balda' dan bersama-sama akan membentuk sepasang muda Italia berbakat naik Kalex dari Forward Racing. Untuk mengkonfirmasi keyakinan dan dukungan yang VR46 Riders Academy ingin memberikan proyek kami untuk 2016 juga bagi saya alasan lebih lanjut untuk kepuasan. "

Baldassarri selesai kesembilan di kejuaraan dunia tahun ini, puncak dari yang merupakan podium debut di Phillip Island, dengan rekan setimnya Simone Corsi kedua belas.

Setelah ditutup tim MotoGP-nya, Moto2 akan hanya fokus grand prix Teruskan di tahun 2016, bersama sebuah proyek baru di WSBK dengan MV Agusta. Crash.Net

Selasa, 15 Desember 2015

Rekrut Manajer Baru, Stoner Kembali Jadi Pembalap Utama

Casey Stoner / foto: Crash.net
BOLOGNA – Casey Stoner telah resmi berpindah tim dari Honda ke Ducati, meski masih menjadi test rider. Namun, belakangan tersiar kabar kalau Kurri Kurri Boy tengah berniat untuk comeback sebagai full time rider, bukan hanya sebagai test rider.
Kabar ini mencuat setelah Stoner diketahui telah merekrut Chris Hillard sebagai manajer bisnisnya. Seperi dikabarkan RACER, Jumat (11/12/2015), Hillard bukanlah sosok baru dalam karier Stoner. Hilard adalah orang penting di Alpinestars, equipment yang pernah mesponsori Stoner. Selain itu, keduanya juga diketahui menjalin hubungan persahabatan.
Nah, dengan direkrutnya Hillard ini pun memunculkan rumor kalau Stoner berencana untuk kembali mengaspal di MotoGP secara full time. Entah ini benar atau tidak, yang pasti layak dinanti kiprah Stoner dalam menyokong Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso di Ducati musim depan.
Dua kali juara dunia MotoGP itu dipastikan akan menjalani tes pramusim 2016 di Sepang dan Qatar. Hal ini dikonfirmasi oleh Sporting Director Ducati, Paolo Ciabatti.
“Casey tidak akan tes dengan para pembalap lainnya. Ini karena kami mungkin tidak punya banyak motor baru sebelum musim dimulai,” jelas Ciabatti.

Alasan Rider Amerika Serikat Minta Motor Marquez

BARCELONA – Tidak hanya bertarung di ajang yang berbeda dari yang biasanya dihadapi, pembalap Marc Marquez juga berkesempatan mengendarai motor yang tak pernah digunakan sebelumnya. Motor tersebut milik rider AMA Pro Flat Track, Jared Mees.
Mees mengaku ingin sekali mencoba motor yang digunakan Marquez. Pembalap berpaspor Amerika Serikat itu menjelaskan, ada beberapa elemen pada motor The Baby Alien yang lebih baik ketimbang miliknya.
“Saya pikir perbedaan terbesar di antara motor kami adalah set-up motornya sedikit lebih rendah, milik saya lebih tinggi. Motornya memiliki beberapa poin yang sangat kuat,” ungkap Mees, seperti diberitakan Crash, Minggu (13/12/2015).
Meski demikian, Mees juga berpikir Marquez tertarik untuk menjajal motor miliknya. Melihat hal tersebut, baginya itu sangat wajar karena setiap pembalap pasti ingin mencoba hal baru yang belum ditemukan pada motornya.
“Dia (Marquez) berkata motor saya memiliki lebih banyak torsi dan tarikan,” papar jawara AMA Grand National 2015 tersebut.
Mees hanya mampu finis di tempat ketiga pada ajang Superprestigio Dirt Track 2015. Ia kalah dari Marquez yang duduk di posisi kedua, sedangkan status kampiun menjadi milik rider AMA Pro Flat Track lainnya, Brad Baker.

Juara Superprestigio Puji sang Fenomena, Marquez


BARCELONA – Bagi rider Repsol Honda, Marc Marquez, 2015 sepertinya menjadi tahun yang ingin dilupakannya. Pembalap berusia 22 tahun itu gagal mempertahankan trofi MotoGP, dan kembali kalah di ajang Superprestigio Dirt Track oleh Brad Baker.
Juara Superprestigio, Brad Baker puji Marc Marquez (Foto: Crash.net) Pembalap asal Amerika Serikat itu baru pertama kali mengunjungi Eropa, dan ia banyak menghabiskan waktu di ruang perawatan untuk memulihkan cedera bahu dan sikut. Baker namun, tak tinggi hati untuk mengakui bahwa penampilan maksimalnya muncul, setelah Baby Alien terus menekannya sepanjang balapan.
“Saya hanya ingin memberikan kredit kepada Marc. Dia pembalap fenomenal, baginya terus menekan saya sepanjang balapan cukup menegangkan. Saya tak bisa melakukan kesalahan dan di trek tadi sangat penuh balapan teknik. Anda harus pelan-pelan berkendara untuk lebih cepat. Jika terlalu agresif, Anda akan melakukan kesalahan,” tutur Baker di Crash, Senin (14/12/2015).
Bagi Baker, balapan di ajang Superprestigio merupakan balapan terbaiknya sepanjang tahun. Terutamanya melawan dua kali beruntun juara MotoGP itu.
“Tadi balapan yang hebat. Saya bahkan tidak melihat ke belakang untuk tahu dia di sana, karena setiap kali dia mendekat, penonton mulai riuh. Balapan tadi menyenangkan, sepanjang malam menyenangkan dan di event Superprestigio dari lap pertama sangat tengah, ini jelas balapan favorit saya sepanjang tahun,” paparnya

Honda Siap, Yamaha Belum Temukan Setting Terbaik

Yamaha kalah kompetitif ketimbang Honda. (Foto: AFP/Manan Vatsyayana)
Perubahan regulasi pada MotoGP 2016 menyulitkan Tim Movistar Yamaha menemukan setting-an terbaik. Di saat Yamaha masih mencari-cari hasil terbaik, Tim Repsol Honda meraih pencapaian memukau di sesi tes pramusim MotoGP 2016 yang berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia pada 11 hingga 12 November 2015.
Saat itu, dua rider Repsol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa selalu masuk tiga besar di dua sesi latihan yang dilangsungkan. The Baby Alien–julukan Marquez–berhasil menjadi yang tercepat pada sesi latihan pertama dan kedua. Sementara Pedrosa berturut-turut menduduki posisi ketiga pada kedua sesi tersebut.
Sementara duo Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi belum berhasil meraih hasil maksimal. X-Fuera julukan Lorenzo berturut-turut hanya menduduki posisi lima. Sementara Rossi lebih buruk dengan duduk di posisi 12 dan tujuh.
Kebobrokan performa Yamaha pada sesi latihan ditengarai Lorenzo karena perubahan regulasi. Yang pertama peralihan ban Bridgestone ke Michelin serta diwajibkannya semua tim memakai perangkat elektronik keluaran Magneti Marelli dari Dorna.