Kamis, 07 Januari 2016

Honda Ungkit Kasus Tendangan Rossi

Honda Ungkit Kasus Tendangan Rossi
MADRID - Manajer tim HRC Livio Suppo menyatakan bahwa berdasarkan data tim dapat membuktikan perilaku kasar yang dilakukan Valentino Rossi terhadap Marc Marquez di GP Malaysia. Sehingga ia meminta runner up musim ini harus tetap menghormati keputusan Race Direction. 

Honda awalnya berencana merilis data yang mereka punya untuk membuktikan bahwa Rossi menendang Marquez dari motornya di Sirkuit Internasional Sepang. Ini adalah upaya untuk menghentikan tuduhan konspirasi antar pembalap Spanyol di dua seri terakhir gelaran MotoGP.

Namun rencana tim Pabrikan Jepang untuk menyelesaikan konflik tak kesapaian. Pasalnya, FIM dan Dorna Sport meminta untuk menunda membeberkan data telemetri pada motor RC213V yang dikendarai Marquez. Alasannya, agar perseteruan ini tak berlanjut di musim mendatang.



Gagal Pertahankan Gelar Juara Dunia, Ini Cara Marquez Tutup Tahun

Gagal Hattrick Juara Dunia Ini Cara Marquez Tutup Tahun
BARCELONA - Juara dunia MotoGP 2013 dan 2014, Marc Marquez tidak terlihat kecewa kendati gagal mencetak hattrick dengan memenangkan musim 2015. Di penghujung tahun, Pembalap Spanyol nampak ceria. 

Lewat akun Twitter-nya, terlihat dengan jelas bahwa Marquez puas dengan performanya di musim 2015. Sekadar informasi, Marquez finis ditempat ketiga pada akhir musim, setelah menjadi runner up di GP Valencia 2015. 

"Saya tidak bisa meninggalkan tahun 2015 tanpa mengucapkan terimakasih kepada tim," tuli Marquez seraya mengunggah foto timnya. 

Pada bagian lain, Marquez juga mengajak adiknya yang tampil di kelas Moto 2, Alex Marquez, untuk berfoto bersama dengan berlatarkan tulisan 2016. "Selamat 2016," imbuhnya. 

Kendati terlihat puas dengan pencapaian sepanjang 2015, Marquez sejatinya tampil dengan trend merosot. Tak hanya gagal mempertahankan gelar juara dunianya, pembalap berjuluk Baby Alien juga lima kali gagal finis karena terjatuh di lintasan.  

Gagal Hattrick Juara Dunia Ini Cara Marquez Tutup Tahun

Di akhir musim, Marquez menjadi sorotan karena dianggap terlibat konspirasi dengan Pembalap Spanyol lain, Jorge Lorenzo. Marquez juga terkesan ogah-ogahan saat balapan terakhir di Valencia, karena spanjang balapan di sana dia tidak mampu menyalip Lorenzo.


Pembalap Ini Jadikan Marquez Sebagai Panutan

Pembalap Ini Jadikan Marquez Sebagai Panutan
Maverick Vinales terus memberikan pujian untuk Marc Marquez. Terlepas dari perselisihannya dengan Valentino Rossi, Marquez tetap dianggap sebagai sosok yang pantas untuk ditiru pembalap lain.

"Menurut saya, Marc Marquez seorang pembalap yang pantas untuk ditiru. Kami memiliki gaya balapan yang sama. Setiap kali dia berada di depan saya, saat itu juga kinerja saya menjadi lebih baik," ucapnya yang dilansir Crash.

Selain Marquez, pembalap tim Suzuki tersebut juga memuji penampilan rekan satu timnya, Aleix Espargaro. Ia juga sempat mengakui kehebatan Jorge Lorenzo yang sukses meraih gelar juara dunia pada tahun lalu.

"Rekan satu tim saya, Aleix Espargaro juga tampil bagus. Dia mempunyai motor yang sama dengan saya. Jadi, kami memiliki kekuatan yang sama," sebut Vinales.

"Jorge Lorenzo juga sangat konsisten. Dari sesi latihan pertama hingga balapan terakhir, dia menunjukkan kecepatan yang sama dan itu tidak mudah," ungkapnya yang dikutip dari situs MotoGP.

Lorenzo Ragukan Mentalitas Rossi

Lorenzo Remehkan Mentalitas Rossi


BARCELONA - Jorge Lorenzo meyakini bahwa Valentino Rossi tetap menjadi rival terberatnya di musim 2016. Juara dunia musim lalu itu menambahkan itu akan terjadi tergantung dari mental rekan setimnya tersebut.

X-Fuera mempunyai kepercayaan diri yang tinggi untuk kembali meraih juara dunia yang ke enam kalinya di tahun ini. Tetapi ia menyadari bahwa pertarungan musim ini akan lebih sulit akibat perseteruan yang terjadi di akhir musim 2015 yang menyangkut dirinya, Rossi, dan Marc Marquez.

"Waktu akan menyembuhkan segalanya, dan tentu musim depan situasinya akan kembali normal. Saya memiliki keyakinan dalam diri saya, saya akan berhadapan dengan lawan yang tangguh, tapi saya akan memberikan yang terbaik," ungkap Lorenzo, dilansir GP Inside, Rabu (6/1/2016).

Meski demikian, pembalap asal Spanyol tersebut tidak melupakan The Doctor yang akan balas dendam akibat tudingan yang diberikan Rossi bahwa kemenangan Lorenzo didasari oleh bantuan pihak ketiga.

“Dengan pengalaman balap selama 13 tahun, kini saya tahu caranya mengendalikan tekanan yang datang. Apakah Vale akan merebut gelar di 2016? Semua tergantung pada mentalitasnya, bagaimana ia mencerna semua yang telah terjadi dan bagaimana strateginya untuk berjaya di MotoGP 2016.” tutupnya

Maria Herrera, Pembalap Wanita Siap Ramaikan MotoGP

Pembalap Wanita Siap Ramaikan MotoGP
Pembalap wanita yang tampil di ajang Moto3, Maria Herrera mengaku bukan tidak mungkin naik kasta ke kelas utama, MotoGP. Maria berpeluang menjadi wanita pertama di MotoGP sejak 33 tahun terakhir. 

Pembalap wanita terakhir yang tampil di ajang MotoGP adalah Gina Bovaird pada tahun 1982. Itu pun diajalani hanya satu seri balap. 

Motorsport melaporkan, Maria tidak menutup dirinya dari kemungkinan ikut lomba balap roda dua paling digandrungi saat ini. Hanya saja, dia tidak ingin buru-buru memutuskan untuk 'naik kelas'. 

"Masuk MotoGP adalah impian setiap pembalap. Tetapi saya fokus untuk menang di Moto3 lalu meningkat ke fase selanjutnya, dan saya akan memikirkan hal itu (ikut ke MotoGP)" kata Maria di kutip Motorsport.

Nama Herrera mengemuka setelah ia menjadi satu-satunya pembalap wanita yang memenangkan seri grand prix pada 2012. Saat itu Herrera tampil memperkuat CEV Repsol di sirkuit Aragon, Spanyol. 

"Saya selalu membandingkan diri saya dengan para pria, dan saya telah berkembang berdasarkan hal tersebut, bukan perbandingan dengan wanita lain," kata Maria.


Rabu, 06 Januari 2016

KTM Resmikan proyeknya di MotoGP Austria 2016

Proyek KTM Diresmikan di MotoGP Austria 2016
Meski KTM baru akan turun di MotoGP 2017, pabrikan asal Austria ini sudah tak sabar untuk menghiasi paddock kejuaraan balap motor terakbar tersebut. Dengan motor baru RC16, KTM berencana meresmikan proyeknya tersebut pada 12-14 Agustus 2016, yakni bertepatan dengan MotoGP Austria.

Menurut Marca, KTM akan menyediakan 10.000 kursi untuk undangan khusus di seri tersebut, yakni yang akan digelar di Sirkuit Red Bull Ring. Dua test rider mereka, Mika Kallio dan Alex Hofmann diperkirakan akan hadir, meski begitu belum diketahui apakah KTM juga akan mengumumkan dua pebalapnya untuk 2017.

RC16 sejatinya sudah diperkenalkan secara publik dalam uji coba di Red Bull Ring pada akhir Oktober lalu dan di Sirkuit Valencia, Spanyol pada pertengahan November. Dalam uji coba tersebut, Kallio dan Hofmann bertugas mengumpulkan data sebanyak mungkin untuk proses pengembangan.

Ketua Motorsport KTM, Pit Beirer juga berharap bisa menurunkan pebalap wildcard di MotoGP Valencia 2016 nanti. "Kami tak bisa langsung membandingkan diri dengan Honda dan Yamaha. Kami ingin melakukan metode Suzuki, yakni harus kompetitif dalam kurun tiga tahun. Tapi saya rasa kami sudah bagus, RC16 sudah punya 270 tenaga kuda," ujarnya.

Meski belum menentukan pebalapnya, KTM punya banyak pilihan. Juara dunia Moto2 2015, Johann Zarco merupakan kandidat terpanas, begitu juga debutan Moto2 musim ini, yakni juara dunia Moto3 2015, Danny Kent dan sang runner up, Miguel Oliveira. Bahkan Dani Pedrosa juga punya peluang mengingat kontraknya dengan Repsol Honda habis akhir tahun nanti.

Maverick Vinales, Marquez Lah yang Tercepat di MotoGP

Vinales: Marquez Lah yang Tercepat dari Mereka Semua!
Wheelsgearmotosport- Pebalap Suzuki Ecstar, Maverick Vinales meyakini bahwa pebalap Repsol Honda, Marc Marquez merupakan pebalap yang paling baik untuk dijadikan referensi pebalap muda sepertinya, terutama para debutan. Hal ini disampaikan Vinales dalam wawancaranya bersamaMotoGP.com.

Menurut juara dunia Moto3 2013 ini, Marquez punya kemampuan yang cukup komplet. Vinales meyakini gaya balapnya cukup mirip dengan Marquez, walau Marquez dinilai lebih agresif dalam mempertahankan performa ban saat balapan. Gaya mengerem Marquez juga merupakan hal yang dipelajari Vinales dalam tahun pertamanya di MotoGP.
"Bagi saya, panutan terbaik adalah Marc Marquez. Kami punya gaya balap yang mirip dan setiap kali ia ada di depan saya, semuanya berjalan lancar. Marc punya kemampuan mengerem lebih awal, lalu masuk ke tikungan dengan mulus. Bersama Valentino Rossi, Marc juga merupakan 'guru' spesialis saat menyalip lawan," ujarnya.

Pebalap Spanyol berusia 20 tahun ini juga menyatakan bahwa Marquez merupakan yang tercepat di antara para pebalap yang dikenal mampu menghajar catatan waktu saat sesi kualifikasi, di antaranya Aleix Espargaro, Andrea Iannone dan Danilo Petrucci.

"Aleix, Andrea dan Danilo tahu benar bagaimana caranya menggali potensi ban kualifikasi, tapi saya rasa Marc lah yang sangat efektif dalam menggunakannya dan paling cepat di antara mereka semua. Menakjubkan melihatnya punya kemampuan memanfaatkan semua celah yang ada," tutup Vinales.
Baca Juga Proyek KTM Diresmikan di Motogp Austria