Jumat, 20 Mei 2016

Marquez Keluhkan Buruknya Akselerasi Honda

Marquez Keluhkan Buruknya Akselerasi Honda

Marc Marquez terjatuh di separuh balapan MotoGP Prancis. Kejadian itu disebutnya sebagai akibat dari akselerasi RC213V yang tertinggal dari para pesaing.

Dapat posisi start kedua, Marquez langsung mundur ke urutan enam tak lama setelah balapan dimulai. Dia kemudian bisa naik kembali ke urutan empat dan bahkan naik ke posisi tiga setelah Andrea Iannone crash.

Bersama dengan Andrea Dovizioso dan Valetino Rossi, Marquez lantas terlibat dalam persaingan sengit memperebutkan posisi dua. Namun rivalitas itu tak bertahan lama. Setelah diasapi The Doctor, Marquez malah terjatuh. Dia kehilangan kendali pada bagian depan motornya dan terseret masuk ke gravel.

Kejadian itu disebut Marquez sebagai akibat dari buruknya akselerasi motor Honda. Marquez mengaku sangat kesulitan untuk bersaing dengan Dovizioso dan Rossi karena Ducati dan Yamaha punya akselerasi yang lebih baik.

"Sejujurnya, saya sebenarnya mengalami balapan yang bagus karena kami punya sangat banyak masalah di akhir pekan ini, tapi saya berada dekat dengan podium. Itulah target utama hari ini," ucap Marquez.

Untuk mengakali kekalahan akselerasi dari pesaing, Marquez mencoba menebusnya dengan melakukan late breaking. Pada momen itulah dia kemudian mengalami kecelakaan.

"Tapi tiba-tiba di Tikungan 5, saya masuk dan kehilangan (kendali) ban depan. Jelas mengecewakan, tapi hal seperti ini terjadi jika Anda kehilangan akselerasi. Anda harus menebusnya di titik pengereman, dan menjalani kondisi itu selama 28 lap membuat Anda mudah melakukan kesalahan. Karena di titik pengereman tidak ada kendali, hanya pada jari (yang menekan rem) dan feeling motor," terang Marquez usai balapan.

Akelerasi motor menjadi masalah besar Honda di musim ini. Marquez malah menyebut Honda punya akselerasi paling buruk dibanding pabrikan-pabrikan yang ada di MotoGP saat ini. Namun dia yakin kalau masalah akselerasi bisa dipecahkan maka Honda akan memiliki motor terbaik.

"Buat saya, jika kami membuat ranking akselerasi maka kondisinya akan seperti ini: Ducati, Yamaha, Suzuki, Honda. Kami kalah jauh dari Ducati, lebih sedikit dibanding Yamaha less, lebih sedikit lagi dibanding Suzuki, baru kemudian kami," keluh Marquez.

"Masalahnya adalah kami kalah jauh. Tapi kami terus mengembangkan akselerasi dan kami memiliki salah satu motor terbaik. Itu kondisi yang sulit karena di lintasan lurus kami memberikannya dengan 'cuma-cuma' (pada lawan). Itu menyulitkan secara mental saat Anda melihat di lintasan lurus Anda tidak bisa mengikuti mereka. Tapi saya tahu Honda bekerja keras. Saya percaya pada Honda. Jadi tidak ada gunanya kini jika hanya mengeluh," tegasnya di Crash.

Marquez Targetkan Podium di Mugello

Marquez Targetkan Podium di Mugello

Rider Repsol Honda Marc Marquez menargetkan podium untuk MotoGP Italia pada akhir pekan, setelah hasil buruk di Le Mans lalu.

Marquez kehilangan posisi sebagai pemuncak klasemen sementara setelah di Le Mans cuma bisa finis di posisi 13. Ia sempat crash di Turn 7 walaupun masih bisa melanjutkan balapan.

Hasil tersebut membuat Marquez kini turun ke posisi dua klasemen sementara MotoGP 2016. Ia juga gagal melanjutkan rentetan podiumnya di empat seri sebelumnya pada musim ini.

Mengingat persaingan yang semakin ketat dengan Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi dari Movistar Yamaha, Marquez pun kini bersiap menghadapi MotoGP Italia pada akhir pekan, sekaligus terus berusaha membenahi masalah akselerasi motor yang acapkali ia keluhkan.

"Saya menantikan dua balapan berikutnya: kami harus fokus dan konsentrasi ke Mugello dan Montmelo yang merupakan dua sirkuit yang amat berbeda daripada Jerez dan Le Mans. Kedua sirkuit itu membutuhkan lebih banyak kecepatan saat menikung. Dua tahun lalu saya akan bilang keduanya merupakan sirkuit yang amat menuntut buat kami dan kini saya pikir bisa lebih baik," ucap Marquez di MotoGP.com.

"Kami masih punya pekerjaan untuk dilakukan tapi saya percaya kalau kami bisa memoles akselerasi, motor kami adalah salah satu yang terbaik di lintasan. Tidak mudah untuk melakukannya mengingat peraturan yang tak memperbolehkan kami saat ini mengutak-atik mesin, tapi saya tahu Honda sedang bekerja keras dalam setiap area motor dan saya percaya pada mereka.

"Jadi kami tetap positif dan di Mugello kami akan menargetkan podium. Tetapi kami juga akan melihat bagaimana situasinya nanti dan tergantung kondisinya nanti kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih apa yang kami mampu," tuturnya.

Yonny Hernandez Tercepat di Sesi Pertama

Yonny Hernandez Tercepat di Sesi Pertama

Pebalap Aspar, Yonny Hernandez, jadi pebalap tercepat di sesi latihan bebas pertama. Sementara itu, posisi kedua ditempati oleh riderPramac, Scott Redding.

Sesi free practice I yang dihelat di Sirkuit Mugello, Mugello, Jumat (20/5/2016), tersebut berlangsung dalam kondisi basah. Tiga pebalap teratas di klasemen saat ini, Jorge Lorenzo, Marc Marquez, dan Valentino Rossi, sama-sama tidak membuat catatan waktu di sesi pertama ini.

Hujan deras memang mengguyur Mugello sejak pagi. Kendati kondisi membaik jelang sesi latihan bebas dimulai, trek masih belum kering pada 45 menit pertama sesi. Demikian seperti dilaporkan Autosport.

Hanya ada 14 pebalap yang menorehkan catatan waktu, dengan Dani Pedrosa jadi yang paling belakang. Sementara itu, Hernandez jadi pebalap tercepat.

Hernandez menorehkan catatan waktu 1:54,199 detik. Ia unggul 0,774 detik atas catatan waktu Redding yang berada di posisi kedua. Redding sendiri menorehkan catatan waktu 1:54,973 detik.

Pebalap LCR Honda, Cal Crutchlow, menempati urutan ketiga dengan torehan catatan waktu 1:55,334 detik.

Sedangkan Bradley Smith dan Michele Pirro melengkapi urutan lima besar. Smith terpaut 1,460 detik dari catatan waktu Hernandez, sedangkan Pirro terpaut 2,212 detik dari Hernandez.


Senin, 09 Mei 2016

Marquez Ungkap Penyebab Terjatuh di Le Mans

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, menjadi yang tercepat pada tes tengah musim MotoGP 2016 pertama di Sirkuit Jerez, Spanyol, Senin (25/4/2016). (Motorsport)

Marc Marquez terpaksa tidak bisa menyelesaikan balapan MotoGP di sirkuit Le Mans, Prancis, Minggu (8/5/2016) kemarin malam. Pembalap tim Repsol Honda itu terjatuh saat balapan memasuki lap ke 16.

Marquez menilai hal itu terjadi lantaran dia kehilangan akselerasi motor. "Mengecewakan, pasti. Tapi hal ini terjadi ketika Anda kehilangan banyak akselerasi. Anda harus memulihkannya di tempat Anda mengerem dan sangat mudah membuat kesalahan jika Anda terus membalap seperti itu selama 28 lap," ujar Marquez di Crash.

Akibat gagal meneruskan balapan, Marquez sendiri kehilangan kesempatan meraih poin. Padahal, sebelum terjatuh pembalap asal Spanyol ini berpotensi finis di tempat kedua atau bahkan menyalip pimpinan balapan, Jorge Lorenzo dari tim Movistar Yamaha.

"Sejujurnya saya membalap dengan baik, karena kami punya banyak masalah akhir pekan ini. Tapi saya hampir saja meraih podium. Itu target utamanya dan hasil yang terbaik musim ini. Tapi tiba-tiba, di tikungan kelima, saya kehilangna keseimbangan di bagian depan," kata Marquez.

Lebih lanjut, Marquez juga menyangkal kalau insiden itu berkaitan dengan terjatuhnya pembalap Ducati, Andrea Dovizioso. Kebetulan, Dovizioso memang jatuh hampir bersamaan dengan Marquez di lap ke 16 di tikungan yang sama.

"Saya menyadari, Dovizioso telah jatuh ketika saya sudah di terjatuh duluan. Jadi itu tidak berhubungan. Tapi begitulah, itu menjadi menarik karena kami mengalami hal yang sama di waktu yang hampir bersamaan," ujar Marquez mengakhiri.

Marquez saat ini berada di peringkat kedua klasemen sementara pembalap MotoGP. Pembalap berjuluk Baby Alien itu tertinggal 5 poin dari Lorenzo di posisi puncak dengan 90 poin.

Kecelakaan di Le Mans Jadi Misteri untuk Iannone

Kecelakaan di Le Mans Jadi Misteri untuk Iannone
Nasib buruk kembali dialami Andrea Iannone. Pembalap Ducati ini terjatuh saat balapan di Sirkuit Le Mans, Prancis, Minggu (8/5/2016).

Iannone hanya menuntaskan balapan hingga 11 lap. Seperti dikutip dari Motorsport, ia mengaku tak tahu penyebab kecelakaan yang menimpa dirinya.

"Saya bingung dengan kecelakaan itu. Segalanya sulit dijelaskan. Dari awal saya punya perasaan yang bagus. Motor saya punya kecepatan yang oke dan tidak ada masalah pada ban depan serta pengereman. Kecelakaan ini sangat aneh. Situasi ini menyulitkan orang-orang dalam tim," ungkapnya.

Andaikan tidak jatuh, Iannone yakin bisa bersaing dengan Jorge Lorenzo yang dalam balapan ini keluar sebagai juara. Saat jatuh, Iannone memang berada di posisi dua dan ia beberapa kali menempel ketat Lorenzo.

"Jika tidak jatuh, saya yakin bisa bersaing ketat dengan Lorenzo. Kami punya potensi besar. Kami punya kecepatan yang bagus. Tapi sayangnya saya mengalami kecelakaan," sesalnya.

Musim ini sudah tiga kali Iannone gagal menuntaskan balapan. Selain Prancis, hal serupa juga dialaminya di GP Qatar serta GP Argentina. Karena kesialannya tersebut, Iannone kini terpental ke peringkat 10 klasemen dan ia hanya memiliki 25 poin.

Lin Jarvis Komentari Insiden Ngepot Marquez

Lin Jarvis Komentari Insiden Ngepot Marquez

Marc Marquez sudah dikenal memiliki gaya balap agresif di lintasan balap, terutama ketika ia mengaspal di kelas utama. Namun kelihaiannya dalam menjinakkan kuda besi RC213V terkadang memunculkan masalah lantaran melakukan blunder. Terbaru, ia melakukan kesalahan ketika tampil di Grand Prix Prancis, Minggu (8/9/2016) malam WIB.  

Posisi Marquez sebenarnya sangat ideal untuk merebut podium. Berada di urutan kedua membuat peluangnya mengalahkan Jorge Lorenzo makin besar. Namun ia malah kehilangan momentum tersebut ketika Baby Alien terjatuuh di turn 5 atau tepat 16 lap sebelum balapan usai. 

Padahal saat itu Marquez sudah mengunci tempat di urutan ketiga atau tepat di belakang Andrea Dovizioso. Namun akibat kesalahan yang dilakukan pemilik nomor 93 menyebabkannya kehilangan banyak poin, sehingga ia harus puas posisinya dikudeta Lorenzo dengan hanya selisih lima poin. 

Marquez tampaknya belum belajar dari pengalaman di masa lalu. Dan Tim Principal Yamaha, Lin Jarvis, memberikan sedikit komentarnya perihal insiden kecelakaan yang melibatkan rekan setim Dani Pedrosa tersebut. 

"Itu adalah kesalahan yang mahal buat Marquez di kejuaraan MotoGP, sehingga rencana yang telah diusungnya berantakan. Seharusnya dia bisa lebih baik lagi dari sebelumnya," jelas Jarvis seperti dikutip dari Motorsport, Senin (9/5/2016). 

Dengan kegagalan Marquez merebut podium di Sirkuit Le Mans. Peta persaingan perebutan mahkota juara makin seru. Karena posisi ketiga yang dihuni oleh Valentino Rossi dengan pimpinan klasemen sementara hanya terpaut 12 poin. Sedangkan dengan pembalap kelahiran Cervera, Spanyol, 17 Februari 1993 itu cuma selisih tujuh angka.

Marquez, Tak Perlu Mengeluh

Marquez Bilang Enggak Perlu Mengeluh

Marc Marquez masih diselimuti kekecewaan setelah joki Repsol Honda ini gagal menyelesaikan balapan seri kelima di Grand Prix Prancis, Minggu (8/5/2016) malam WIB. Meski demikian, juara dunia dua kali di kelas utama tersebut tak ingin mencari-cari alasan untuk melontarkan keluhan. 

Sejak balapan dimulai Marquez awalnya sempat tercecer di urutan kelima, tapi Baby Alien tampaknya tak ingin kehilangan tempat di podium dan dia langsung memacu kecepatan kuda besi RC213V yang dikendarainya sampai akhirnya berada di posisi ketiga. 

Sayangnya, ketika sedang berusaha menjaga posisinya dari kejaran Valentino Rossi. Marquez dan pembalap yang berada di posisi kedua Andrea Dovizioso terlihat kompak jatuh di turn 5 tepat 16 lap sebelum balapan berakhir. Keuntungan justru didapat joki Movistar Yamaha di mana dia mampu menyodok dua barisan terdepan.

"Saya menyadari bahwa Dovizioso telah jatuh ketika saya sudah berada di gravel. Jadi tidak ada sangkut pautnya dengan dia. Tapi ya, itu menarik karena kami berdua kehilangan tempat di barisan tedepan dalam waktu bersamaan," jelas Marquez, seraya menceritakan kronologi kejadian seperti diberitakan Crash, Senin (9/5/2016). 

Marquez menambahkan sebenarnya dia mencoba mengatasi masalah yang terjadi pada bagian motornya. Ini dilakukannya mengingat pemilik nomor 93 itu memulai balapan dari posisi ideal atau barisan pertama. Sehingga wajar jika target utamanya adalah podium. 

"Jujur saya melakukan balapan hebat karena kami memiliki masalah yang banyak akhir pekan ini. Tapi saya terlanjur menargetkan podium dan itu merupakan target utama saya. Tapi tiba-tiba di Turn 5, saya masuk dan saya kehilangan bagian depan. Jelas saya merasa Kecewa, tapi ini terjadi ketika Anda kehilangan banyak akselerasi. Karena Anda dipaksa untuk terus melakukannya di sisa balapan, sehingga mudah untuk melakukan kesalahan. Tapi saya tahu bahwa Honda sedang bekerja keras. Saya percaya pada mereka, sehingga tidak tepat untuk mengeluh. Yang penting adalah bahwa kita tahu di mana kita perlu meningkatkan. Tapi di sisi lain, sulit untuk meningkatkan di tengah-tengah musim, karena mesin ditutup untuk semua orang," tutup Marquez.