Marc Marquez terjatuh di separuh balapan MotoGP Prancis. Kejadian itu disebutnya sebagai akibat dari akselerasi RC213V yang tertinggal dari para pesaing.
Dapat posisi start kedua, Marquez langsung mundur ke urutan enam tak lama setelah balapan dimulai. Dia kemudian bisa naik kembali ke urutan empat dan bahkan naik ke posisi tiga setelah Andrea Iannone crash.
Bersama dengan Andrea Dovizioso dan Valetino Rossi, Marquez lantas terlibat dalam persaingan sengit memperebutkan posisi dua. Namun rivalitas itu tak bertahan lama. Setelah diasapi The Doctor, Marquez malah terjatuh. Dia kehilangan kendali pada bagian depan motornya dan terseret masuk ke gravel.
Kejadian itu disebut Marquez sebagai akibat dari buruknya akselerasi motor Honda. Marquez mengaku sangat kesulitan untuk bersaing dengan Dovizioso dan Rossi karena Ducati dan Yamaha punya akselerasi yang lebih baik.
"Sejujurnya, saya sebenarnya mengalami balapan yang bagus karena kami punya sangat banyak masalah di akhir pekan ini, tapi saya berada dekat dengan podium. Itulah target utama hari ini," ucap Marquez.
Untuk mengakali kekalahan akselerasi dari pesaing, Marquez mencoba menebusnya dengan melakukan late breaking. Pada momen itulah dia kemudian mengalami kecelakaan.
"Tapi tiba-tiba di Tikungan 5, saya masuk dan kehilangan (kendali) ban depan. Jelas mengecewakan, tapi hal seperti ini terjadi jika Anda kehilangan akselerasi. Anda harus menebusnya di titik pengereman, dan menjalani kondisi itu selama 28 lap membuat Anda mudah melakukan kesalahan. Karena di titik pengereman tidak ada kendali, hanya pada jari (yang menekan rem) dan feeling motor," terang Marquez usai balapan.
Akelerasi motor menjadi masalah besar Honda di musim ini. Marquez malah menyebut Honda punya akselerasi paling buruk dibanding pabrikan-pabrikan yang ada di MotoGP saat ini. Namun dia yakin kalau masalah akselerasi bisa dipecahkan maka Honda akan memiliki motor terbaik.
"Buat saya, jika kami membuat ranking akselerasi maka kondisinya akan seperti ini: Ducati, Yamaha, Suzuki, Honda. Kami kalah jauh dari Ducati, lebih sedikit dibanding Yamaha less, lebih sedikit lagi dibanding Suzuki, baru kemudian kami," keluh Marquez.
"Masalahnya adalah kami kalah jauh. Tapi kami terus mengembangkan akselerasi dan kami memiliki salah satu motor terbaik. Itu kondisi yang sulit karena di lintasan lurus kami memberikannya dengan 'cuma-cuma' (pada lawan). Itu menyulitkan secara mental saat Anda melihat di lintasan lurus Anda tidak bisa mengikuti mereka. Tapi saya tahu Honda bekerja keras. Saya percaya pada Honda. Jadi tidak ada gunanya kini jika hanya mengeluh," tegasnya di Crash.
Dapat posisi start kedua, Marquez langsung mundur ke urutan enam tak lama setelah balapan dimulai. Dia kemudian bisa naik kembali ke urutan empat dan bahkan naik ke posisi tiga setelah Andrea Iannone crash.
Bersama dengan Andrea Dovizioso dan Valetino Rossi, Marquez lantas terlibat dalam persaingan sengit memperebutkan posisi dua. Namun rivalitas itu tak bertahan lama. Setelah diasapi The Doctor, Marquez malah terjatuh. Dia kehilangan kendali pada bagian depan motornya dan terseret masuk ke gravel.
Kejadian itu disebut Marquez sebagai akibat dari buruknya akselerasi motor Honda. Marquez mengaku sangat kesulitan untuk bersaing dengan Dovizioso dan Rossi karena Ducati dan Yamaha punya akselerasi yang lebih baik.
"Sejujurnya, saya sebenarnya mengalami balapan yang bagus karena kami punya sangat banyak masalah di akhir pekan ini, tapi saya berada dekat dengan podium. Itulah target utama hari ini," ucap Marquez.
Untuk mengakali kekalahan akselerasi dari pesaing, Marquez mencoba menebusnya dengan melakukan late breaking. Pada momen itulah dia kemudian mengalami kecelakaan.
"Tapi tiba-tiba di Tikungan 5, saya masuk dan kehilangan (kendali) ban depan. Jelas mengecewakan, tapi hal seperti ini terjadi jika Anda kehilangan akselerasi. Anda harus menebusnya di titik pengereman, dan menjalani kondisi itu selama 28 lap membuat Anda mudah melakukan kesalahan. Karena di titik pengereman tidak ada kendali, hanya pada jari (yang menekan rem) dan feeling motor," terang Marquez usai balapan.
Akelerasi motor menjadi masalah besar Honda di musim ini. Marquez malah menyebut Honda punya akselerasi paling buruk dibanding pabrikan-pabrikan yang ada di MotoGP saat ini. Namun dia yakin kalau masalah akselerasi bisa dipecahkan maka Honda akan memiliki motor terbaik.
"Buat saya, jika kami membuat ranking akselerasi maka kondisinya akan seperti ini: Ducati, Yamaha, Suzuki, Honda. Kami kalah jauh dari Ducati, lebih sedikit dibanding Yamaha less, lebih sedikit lagi dibanding Suzuki, baru kemudian kami," keluh Marquez.
"Masalahnya adalah kami kalah jauh. Tapi kami terus mengembangkan akselerasi dan kami memiliki salah satu motor terbaik. Itu kondisi yang sulit karena di lintasan lurus kami memberikannya dengan 'cuma-cuma' (pada lawan). Itu menyulitkan secara mental saat Anda melihat di lintasan lurus Anda tidak bisa mengikuti mereka. Tapi saya tahu Honda bekerja keras. Saya percaya pada Honda. Jadi tidak ada gunanya kini jika hanya mengeluh," tegasnya di Crash.