Selasa, 28 Juni 2016

Lorenzo Nyaris Berhenti Balapan di Sirkuit Assen

Lorenzo Nyaris Lempar Handuk di Sirkuit Assen
Pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, berhasil meraih enam poin berharga di MotoGP Belanda, Minggu (26/6). Pada balapan yang sempat dihentikan karena hujan deras, Lorenzo mengaku hampir tidak ingin melanjutkan balapan.

Setelah memulai balapan dari posisi kesepuluh, Lorenzo terpuruk hingga ke posisi 19 pada paruh pertama balapan. Pebalap asal Spanyol itu merasa tidak punya cengkeraman ban depan yang bagus dan terus mendapatkan sinyal peringatan hampir jatuh dari motor M1.

"Sulit untuk tampil kompetitif di balapan pertama, karena saya mungkin tampil paling lambat sepanjang karier saya. Saya semakin lambat, saya tidak merasa nyaman dan tidak bisa melihat apapun. Agar tidak terjatuh saya harus menurunkan kecepatan," ujar Lorenzo seperti dikutip dariCrash.net.

"Posisi saya terlalu jauh, bahkan dengan pebalap berikutnya. Saya ingin masuk pit karena berada di posisi ke-19 dan tidak mendapatkan poin. Saya berpikir untuk berhenti di pit, tapi untungnya saya tidak," sambungnya.

Pada balapan kedua setelah sempat dihentikan Race Direction karena hujan deras, Lorenzo mengaku memiliki kepercayaan diri yang lebih baik. Pebalap 29 tahun itu akhirnya finis di posisi kesepuluh dan mendapatkan enam poin berharga.

"Saya mampu memperbaiki posisi karena pebalap lain kecelakaan, bukan karena menyalip. Di balapan kedua dengan ban depan lunak dan kondisi trek yang tidak terlalu basah, saya tampil lebih baik. Tapi, tetap saja saya tampil lambat," tegas Lorenzo.

"Saya hanya berpikir untuk tidak kecelakaan dan menyelesaikan balapan. Sepertinya ban depan kami tidak pernah dipakai. Kami melakukan 30 lap dan ban terlihat baru."

Torehan enam poin membuat Lorenzo kini tertinggal 24 poin dari Marc Marquez, yang finis posisi kedua, di puncak klasemen sementara. Keputusan Lorenzo untuk melanjutkan balapan juga membuahkan hasil positif, pasalnya Valentino Rossi gagal finis. Rossi berada di posisi ketiga, terpaut 18 poin dari Lorenzo.

"Bagi saya situasinya bisa lebih buruk. Menjadi yang tercepat, seperti Rossi, justru mengalami kecelakaan dan gagal meraih poin. Saya salah satu yang terlambat, tapi setidaknya meraih enam poin," ucap Lorenzo. (har)

Ambisi Minimal Marc Marquez Berbuah Hasil Maksimal

Ambisi Minimal Marc Marquez Berbuah Hasil Maksimal
Marc Marquez berhasil menciptakan lonjakan besar di klasemen usai finis di posisi kedua pada GP Assen, Minggu (26/6). Padahal, Marquez tak menaruh ambisi tinggi di seri ini.

Marquez menyadari sulitnya seri GP Assen karena itu sejak awal ia sudah membatasi dirinya untuk memasang target tinggi.

"Saya beranggapan bahwa seri ini adalah seri ketika saya kehilangan poin. Seluruh tim saya bahkan berkata lebih dari 40 kali. 'Terpenting selesaikan perlombaan!'," kata Marquez seperti dikutip dari Motorsport.

Karena itu Marquez tak terlalu ngotot untuk menjadi yang tercepat sepanjang perlombaan berlangsung.

"Saat lomba kembali dilanjutkan, Rossi sukses memimpin dengan selisih 2-3 detik. Rossi sangat cepat. Saya pun memacu motor saya, namun tetap dalam batas aman menurut saya," kata Marquez.

Saat Rossi terjatuh, Marquez pun tak lantas tampil menggebu-gebu dan berusaha mempertahankan posisi nomor satu yang didapatnya.

"Ketika saya melihat Rossi terjatuh dan Lorenzo ada jauh di belakang, maka saya melihat (Jack) Miller ada di belakang saya."

"Ketika akhirnya Miller mendahului saya, saya hanya coba mengikutinya saja," ujar Marquez.

Marquez pun mengakui bahwa pada akhirnya ia memperoleh hasil maksimal di seri ini. Kini ia unggul 24 poin atas Lorenzo dan 42 poin dari Rossi.

"Posisi kedua ini tak ubahnya seperti kemenangan karena kondisi yang ada di lapangan."

"20 poin yang saya dapat benar-benar memiliki posisi sangat penting dalam perburuan gelar juara nantinya," ucap Marquez. (ptr)

Rossi Sebut Marquez Jadi Favorit Juara MotoGP 2016

Rossi Sebut Marquez Jadi Favorit Juara MotoGP 2016
Valentino Rossi secara realistis mengungkapkan kegagalannya mendapatkan poin dari GP Belanda juga berarti membuat posisi Marc Marquez kini difavoritkan dalam perburuan gelar juara MotoGP musim ini.

Rossi berpeluang besar memenangkan seri GP Assen namun kemudian melakukan kesalahan sehingga terjatuh. Sementara itu Marquez memilih berlomba dengan aman dan puas duduk di posisi kedua di akhir balapan.

Tambahan 20 poin bagi Marquez membuat jarak antara Marquez dan Rossi kini menjadi 42 poin.

"Saya minta maaf karena gagal mempersempit selisih angka yang ada di klasemen."

"Padahal Jorge Lorenzo mengalami momen sulit pekan ini, begitu juga terhadap Marquez," tutur Rossi seperti dikutip dari Motorsport.

Rossi mengakui dengan gagal finis dan tak mendapat poin, maka ia mengalami kerugian berlipat ganda di seri GP Belanda. Sebelum seri ini, Rossi juga sudah dua kali gagal finis yaitu di GP Amerika Serikat karena terjatuh dan GP Mugello karena mesin rusak.

"Gagal finis adalah masalah besar dalam perburuan gelar juara, khususnya ketika saya tak mendapatkan poin lantaran mesin rusak di Mugello."

"Saat ini Marquez berada di posisi yang sangat menguntungkan," ujar Rossi berterus terang.

Meski menyebut Marquez ada di posisi yang lebih difavoritkan dibandingkan dirinya saat ini, Rossi tetap belum mau mengibarkan bendera putih.

"Namun perburuan gelar juara belum usai sampai nantinya benar-benar berakhir. Seri musim ini pun masih sangat panjang."

"Kini yang bisa saya lakukan adalah mencoba untuk tampil kompetitif di setiap seri," tutur pebalap asal Italia itu. (ptr)


Miller : Marquez Tidak Tampil Agresif

Marc Marquez (Foto: Getty Images/Mirco Lazzari)

Sukses mengasapi rider seperti Marc Marquez merupakan bukan hal yang mudah untuk lakukan. Hal itu dirasakan benar oleh pembalap muda asal Australia, Jack Miller. Dirinya sukses mengasapi rider Repsol Honda tersebut.
Dirinya mengakui sempat mengira rider asal Spanyol tersebut mengejarnya dan menantangnya untuk adu manuver ketika ia melewatinya. Namun, ternyata dugaannya salah, Marquez tampil tenang tanpa coba memaksa melewatinya kembali.
“Kami menjaga ban depan dalam performa terbaik karena pada balapan pertama sebelum dihentikan, kami mengalami hal yang sama. Saya melakukan tekanan setelah melakukan start yang tak buruk. Saya berada di belakang Danilo Petrucci, melewatinya dan berada di belakang Marc Marquez,” jelasnya seperti dikutip dari Crash, Selasa (28/6/2016).
“Ketika Vale terjatuh, saya melihat Marquez tampil begitu tenang dan saya sedikit senang dia berada di sana karena dia memimpin lomba. Lalu ketika saya melewatinya, saya coba menirunya dengan tampil tenang. Namun saya lihat Marquez tidak benar-benar ingin mengambil risiko untuk melewati saya dan tidak ada yang bisa menyalahkannya atas hal itu,” ujarnya.
Keberhasilan meraup poin penuh di Assen membuat posisi Miller kini berada di peringkat 13 klasemen sementara dengan raihan 33 poin. Ini merupakan kemenangan perdananya di musim ini, sekaligus pertama yang ia cetak di kelas premier.

Jack Miller Patahkan Predikat sebagai Rider Idiot di MotoGP

Jack Miller. (Foto: Crash)
Tampil mengesankan di Sirkuit Assen membuat nama pembalap Estrella Galicia 0.0 Marc VDS Honda, Jack Miller mematahkan predikatnya sebagai rider idiot. Sebab, ia sukses keluar sebagai juara pertama di seri kedelapan MotoGP musim ini.
Sosok seorang Miller terbilang kontroversial usai membuat lonjakan kariernya dari Moto3 ke MotoGP pada musim lalu. Tak berhenti disitu, pembalap asal Australia tersebut dinilai tak mampu membuat prestasi di MotoGP.
Kendati demikian, semangat Miller tak pernah pudar untuk tetap memberikan yang terbaik bagi timnya. Lantas ia membeberkan kunci suksesnya kala menggeber RC213V di lintasan basah yang membuat pembalap kenamaan seperti Marc Marquez harus puas di posisi kedua.
“Saya terkadang mendapatkan sedikit semangat, Namun saya mencoba untuk tetap setenang mungkin,” kata Miller mengutip Autosport, Senin (27/6/2016).

“Kami menggunakan ban lunak dan kami mampu membuat beberapa pengaturan yang tepat. Kami juga banyak melakukan uji coba dalam trek basah musim ini. Hasilnya tentu saya memiliki perasaan yang hebat dengan dengan jalur yang tepat,” pungkas pembalap berusia 21 tahun tersebut.

Sekadar informasi, Miller berhasil mengikuti jejak Toni Elias (Fortuna Honda) menjadi tim satelit yang memenangi balapan MotoGP. Ia berhasil menyamai rekor yang terjadi pada  10 tahun silam.

GP Belanda Cetak Sejarah Baru di MotoGP

Penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Assen 2016 mencatatkan beberapa sejarah baru dalam kejuaraan balap motor dunia itu. Untuk pertama kali, jadwal balap di Negeri Tulip biasanya dihelat pada Sabtu, tahun ini digeser menjadi Minggu. Ini menabrak tradisi yang sudah berpuluh-puluh tahun ada, sejak 1925.

Selain itu, sejarah baru lain, adalah pebalap dari tim satelit Estrella Galicia Mark VDS Honda, Jack Miller, yang berhasil menjadi jawara di seri kedelapan MotoGP ini. Dalam balapan dramatis, Miller mampu mengalahkan nama-nama besar, seperti Valentino Rossi, Marc Marquez, Jorge Lorenzo, atau Dani Pedrosa.

Ini merupakan yang pertama kalinya sejak 10 tahun lalu, tepatnya 2006. Kala itu, pebalap Toni Elias yang memperkuat Fortuna Gresini Racing, tim satelit Honda, berhasil menjadi pemenang, di Sirkuit Estoril, Portugal, mengasapi Valentino Rossi yang ada di posisi kedua.
Setelah sepuluh tahun berlalu, Jack Miller hadir dan memecah rekor tersebut. Miller sendiri merupakan pebalap yang baru bergabung diMotoGP sejak 2015. Sebelumnya, pebalap muda asal Australia ini adalah pebalap Moto3, dan langsung melompat ke arena utama.
“Ini adalah momen yang sangat berharga. Saya sendiri sampai tidak bisa mengungkapkan apa yang saya rasakan. Tentu kami masih dalam tahap belajar. Datang dari Moto3 langsung MotoGP merupakan langkah besar,” ujar Miller mengutip Crash, Minggu (26/6/2016).
“Hasil ini juga merupakan hadiah untuk Honda, di mana mereka mempertaruhkan risiko mengangkat saya ke MotoGP dan menuai banyak kritik. Capaian ini, membuat semuanya jelas, bahwa kami tahu bagaimana mengendarai sepeda motor dan saya tidak idiot,” ucap Miller.

Pebalap Jatuh
Selain sang jawara “Jack Miller”, Sirkuit yang disebut sebagai "Katedralnya sepeda motor", juga membuat catatan baru sepanjang seri di musim 2016, di mana jumlah pebalap yang gagal menyelesaikan balap karena terjatuh cukup banyak. Total pebalap yang jatuh enam pebalap, termasuk Rossi, Dani Pedrosa, dan duet Ducati Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso.

Minggu, 26 Juni 2016

Kualifikasi MOTOGP ASSEN 2016



Hasil Kualifikasi MotoGP Assen Belanda kali ini nampaknya menjadi miik Ducati pasalnya Andrea Dovizioso untuk pertama kalinya bisa meraih pole dengan catatan waktu sebanyak 1:45.246. Dengan jumlah waktu tersebut nama Andrea Dovizioso menjadi pembalap Ducati pertama kali di musim 2016 ini yang mampu meraih Pole.
Sedangkan pembalap yang sukses meraih posisi kedua yakni Valentino Rossi yang mana pada sesi kualifikasi saat ini menjadi pembalap tersukses kedua yang mampu mentorehkan waktu sebanyak 1m 45.961s +0.715s.
Sementara itu hasil buruk harus di miliki oleh Repsol Honda yang mana kedua pembalapnya di sesi kualifikasi kali ini harus mengalami crash dan mampu mencatatkan posisi 4 untuk Marc Marquez 1m 46.430s +1.184s  dan Dani Pedrosa harus mengawali race besuk pada urutan 16.
Hasil Kualifikasi MotoGP Assen Belanda 2016:

1. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP) 1m 45.246s [Lap 7/7] 290km/h (Top Speed) 
2. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 45.961s +0.715s [7/7] 290km/h 
3. Scott Redding GBR Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP15) 1m 46.312s +1.066s[7/7] 290km/h 
4. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 46.430s +1.184s [4/4] 289km/h 
5. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 1m 46.568s +1.322s [8/8] 296km/h 
6. Yonny Hernandez COL Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP14.2) 1m 46.828s +1.582s [6/6] 279km/h 
7. Pol Espargaro ESP Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 46.997s +1.751s [7/8] 293km/h 
8. Aleix Espargaro ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 47.118s +1.872s [7/7] 291km/h 
9. Andrea Iannone ITA Ducati Team (Desmosedici GP) 1m 47.567s +2.321s [7/7] 292km/h 
10. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP15) 1m 47.601s +2.355s [7/8] 291km/h 
11. Jorge Lorenzo ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 47.897s +2.651s [9/9] 281km/h 
12. Maverick ViƱales ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 48.415s +3.169s [6/6] 294km/h


Qualifying 1: 
13. Hector Barbera ESP Avintia Racing (Desmosedici GP14.2) 1m 48.830s 286km/h 
14. Bradley Smith GBR Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 48.909s 289km/h 
15. Alvaro Bautista ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 49.163s 284km/h 
16. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 49.364s 276km/h 
17. Eugene Laverty IRL Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP14.2) 1m 49.678s272km/h 
18. Stefan Bradl GER Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 49.685s 274km/h 
19. Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 1m 49.775s 270km/h 
20. Tito Rabat ESP Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V)* 1m 49.779s 277km/h 
21. Michele Pirro ITA Avintia Racing (Desmosedici GP14.2) 1m 50.204s 280km/h