Selasa, 12 Januari 2016

Stoner : Rossi Harus Berhenti Pikirkan Gelar Juara Musim Lalu

Stoner Rossi Harus Berhenti Pikirkan Gelar Juara Musim Lalu

BOLOGNA - Pembalap penguji Ducati, Casey Stoner meminta Valentino Rossi untuk merelakan gelar juara 2015, dan berhenti memikirkannya. Stoner sebelumnya menyebut Jorge Lorenzo layak meraih gelar juara dunia itu. 

Menurut Stoner, bahkan juka Rossi tidak diganjar hukuman memulai balapan dari posisi buncit di GP Valencia, gelar juara dunia akan tetap menjadi milik Lorenzo. Keyakinan itu tumbuh setelah melihat penampilan Lorenzo musim 2015.

"Saya mengerti kenapa Valentino frustrasi di Sirkuit Sepang, tetapi saya berharap dia melihat situasi ini dengan bijaksana. Tidak ada keraguan bahwa Lorenzo adalah juara dunia yang layak, dia memenangkan lebih banyak balapan," kata Stoner, dikutip MCN,Senin (11/1/2016).

Lebih jauh Stoner juga menyinggung tentang gelagat Marquez yang tidak menyalip Lorenzo sepanjang balaan pamungkas di GP Valencia 2015 lalu. Stoner tidak sependapat dengan pihak yang menyebut hal itu merupakan bagian dari konspirasi Marquez-Lorenzo di akhir musim. 

"Dengar, ketika seorang pembalap secepat Lorenzo meraih jalur di Valencia, sangat sulit untuk menyalip. Lima dari sembilan balapan terakhir di Valencia dimenangkan pembalap yang memimpin di awal-awal perlombaan," kata Stoner membela pembalap Spanyol. 

"Tetapi coba bayangkan jika saya berada di posisi Marquez. Apakah saya sudah mengusir Lorenzo," tutup Stoner.

Baca juga : Bos Honda Isyaratkan Perpanjang Kontrak Pedrosa-Marquez

Bos Honda Isyaratkan Perpanjang Kontrak Pedrosa-Marquez

Bos Honda Isyaratkan Perpanjang Kontrak Pedrosa Marquez
Kontrak dua Pembalap Spanyol, Dani Pedrosa dan Marc Marquez, akan habis bersama Repsol Honda pada tahun ini. Kendati begitu, Wakil Presiden Honda Racing Shuhei Nakamoto mengirim sinyal akan memperpanjang kontrak dua pembalapnya. 

Nakamoto mengisyaratkan kedua pebalapnya masih akan bersama setidaknya untuk musim 2017 mendatang. Hal itu diutarakan langsung pejabat tim balap Honda itu, setelah melihat penampilan dua ridernya musim lalu. 

"Di paruh kedua musim [Pedrosa] sangat tangguh, dengan merebut dua kemenangan, Memang dia dikritik sejumlah fans, tapi Dani adalah pebalap yang cepat." ungkap Nakamoto dikutip Marca, Selasa (12/1/2016)

"Marc dan Dani, line-up kami untuk 2016 adalah kombinasi terbaik bagi saya. Seiring kontrak mereka akan habis pada tahun ini, kami harus membicarakan tentang pembaruan. Kami memang belum melakukannya, tapi saya pikir kami akan bisa mengumumkannya di paruh musim." lanjutnya. 

Pedrosa absen tiga seri di musim 2015 setelah dibekap cedera arm pump. Namun dia berhasil bangkit di paruh kedua musim 2015 dengan menjuarai dua seri balap yakni di Sirkuit Motegi (Jepang) dan Sirkuit Sepang (Malaysia) 

Sementara Marc Marquez mengalami penurunan performa dengan gagal mempertahankan hattrick juara dunianya. Marc lima kali terjatuh musim lalu.


Pancing Emosi Rossi, Stoner sebut Lorenzo Pantas Juara Dunia MotoGP

Pancing Emosi Rossi Stoner Lorenzo Pantas Juara Dunia MotoGP
MELBOURNE - Casey Stoner menyatakan bahwa Jorge Lorenzo pantas menjadi juara dunia MotoGP 2015. Alasan Kuri-kuri Boy dilihat berdasarkan rekor kemenangan yang didapat X-Fuera ketimbang rekan setimnya dari Movistar Yamaha, Valentino Rossi. 

Sepanjang 18 balapan di musim lalu, Lorenzo mengoleksi tujuh kemenangan termasuk empat kali berdiri di podium pertama secara berturut-turut. Sehingga ia pantas menyegel trofi juara dengan raihan 330 poin. Sementara Rossi hanya mampu membukukan empat kemenangan saja. 

"Valentino tampil fantastis di kejuaraan dunia MotoGP musim lalu. Tapi tidak ada keraguan bahwa Jorge pantas memiliki titel sebagai juara layak, karena dia lebih baik dan lebih banyak memenangkan balapan. Mengapa Valentino gagal juara, sebab di putaran terakhir dia kehilangan podium pertama dan ia berada di bawah tekanan di Valencia atau sama seperti pada 2006," ujar Stoner seperti dikutip dari Fox Sports Asia, Senin (11/1/2016). 

Stoner menambahkan bahwa ia tetap menganggap Lorenzo sebagai juaranya meskipun Rossi tidak membuat kesalahan dengan memulai balapan di seri terakhir dari posisi buncit. Menurut mantan juara dunia dua kali, pemilik nomor 99 itu mempunyai kecepatan yang bagus selama mengaspal di Valencia. Itu terbukti ketika Marc Marquez terlihat kesulitan untuk menyalip X-Fuera pada balapan tersebut. 

"Valentino selalu mampu mengumpulkan poin besar, tapi tahun lalu Jorge memiliki momentum yang bagus untuk menyelesaikan kejuaraan tepat di putaran final. Bahkan tanpa Valentino berada di posisi paling belakang di Valencia, saya pikir Jorge masih akan memenangkan gelar."

Stoner menilai kesalahan Rossi gagal menyegel gelar lantaran ia tidak mampu menjaga emosinya dengan baik. Sehingga The Doctor terlihat frustasi dan meluapkan kekesalannya kepada Marquez di Sepang, setelah ia terpancing dengan aksi Baby Alienyang berusaha mengganggu laju kecepatan YZR M1 yang dikendarinya. 

"Saya mengerti mengapa Valentino frustrasi di Sepang, sehingga ia mudah kehilangan ketenangannya. Saya berharap semua orang bisa memberikan penilaiannya dengan bijaksana dan jujur, Valentino hancur atas dirinya sendiri," tukas Stoner.

Sebelum Teken Keppres MotoGP, Presiden Minta 3 Hal ke Sentul



Pemerintah akan melanjutkan pengajuan Keputusan Presiden (Keppres) mengenai penyelenggaraan MotoGP 2017 setelah tiga syarat dipenuhi atau diselesaikan oleh pihak Sirkuit Sentul.
Ketiga syarat itu adalah master plan Sirkuit Sentul, penyelesaian kontrak dengan Dorna, dan penyerahan Surat Pernyataan soal kepemilikan Sirkuit Sentul.
"Master plan dari Sirkuit Sentul belum ada ke kami sehingga kami belum melanjutkan pengajuan Kepres," ujar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dalam siaran tertulisnya yang diterima redaksi, Senin (11/1).
Menpora pun meminta agar pihak Sirkuit Sentul segera menyerahkan master plan terkait MotoGP tersebut, termasuk pembangunan fisik sirkuit, tempat penonton, hotel, dan lintasan.
Pihak Sirkuit Sentul juga diminta untuk merinci kontrak dengan Dorna sebagai pihak penyelenggara, termasuk mengenai mekanisme pembayarannya.
Menpora mengatakan, dalam rapat kabinet Presiden Joko Widodo meminta kajian terlebih dahulu sebelum dikeluarkan Keppres, termasuk untuk memastikan dari sisi kesiapan anggaran.
Salah satu yang harus dikaji adalah apakah anggaran yang nantinya digunakan Sirkuit Sentul bisa diambil atau tidak dari APBN.
Deputi V Harmonisasi dan Kemitraan Kempora Gatot S Dewa Broto mengatakan Presiden menuntut pengkajian MotoGP secara sungguh-sungguh karena ada penggunaan APBN kepada swasta murni.
Keppres MotoGP tersebut tidak akan pernah ditandatangani Presiden jika tiga hal itu tidak diselesaikan.
“Pemerintah pun memberikan waktu satu minggu kepada pihak Sentul untuk menyelesaikanmaster plan tersebut. Surat Pernyataan yang berisi kepemilikan Sirkuit Sentul oleh Tinton Suprapto selaku Dirut dan Tommy Soeharto selaku komisaris utama. Tujuannya agar keduanya bertanggungjawab jika ada masalah hukum di kemudian hari," ujar Gatot.
Hendro D Situmorang/HA

Kamis, 07 Januari 2016

Honda Ungkit Kasus Tendangan Rossi

Honda Ungkit Kasus Tendangan Rossi
MADRID - Manajer tim HRC Livio Suppo menyatakan bahwa berdasarkan data tim dapat membuktikan perilaku kasar yang dilakukan Valentino Rossi terhadap Marc Marquez di GP Malaysia. Sehingga ia meminta runner up musim ini harus tetap menghormati keputusan Race Direction. 

Honda awalnya berencana merilis data yang mereka punya untuk membuktikan bahwa Rossi menendang Marquez dari motornya di Sirkuit Internasional Sepang. Ini adalah upaya untuk menghentikan tuduhan konspirasi antar pembalap Spanyol di dua seri terakhir gelaran MotoGP.

Namun rencana tim Pabrikan Jepang untuk menyelesaikan konflik tak kesapaian. Pasalnya, FIM dan Dorna Sport meminta untuk menunda membeberkan data telemetri pada motor RC213V yang dikendarai Marquez. Alasannya, agar perseteruan ini tak berlanjut di musim mendatang.



Gagal Pertahankan Gelar Juara Dunia, Ini Cara Marquez Tutup Tahun

Gagal Hattrick Juara Dunia Ini Cara Marquez Tutup Tahun
BARCELONA - Juara dunia MotoGP 2013 dan 2014, Marc Marquez tidak terlihat kecewa kendati gagal mencetak hattrick dengan memenangkan musim 2015. Di penghujung tahun, Pembalap Spanyol nampak ceria. 

Lewat akun Twitter-nya, terlihat dengan jelas bahwa Marquez puas dengan performanya di musim 2015. Sekadar informasi, Marquez finis ditempat ketiga pada akhir musim, setelah menjadi runner up di GP Valencia 2015. 

"Saya tidak bisa meninggalkan tahun 2015 tanpa mengucapkan terimakasih kepada tim," tuli Marquez seraya mengunggah foto timnya. 

Pada bagian lain, Marquez juga mengajak adiknya yang tampil di kelas Moto 2, Alex Marquez, untuk berfoto bersama dengan berlatarkan tulisan 2016. "Selamat 2016," imbuhnya. 

Kendati terlihat puas dengan pencapaian sepanjang 2015, Marquez sejatinya tampil dengan trend merosot. Tak hanya gagal mempertahankan gelar juara dunianya, pembalap berjuluk Baby Alien juga lima kali gagal finis karena terjatuh di lintasan.  

Gagal Hattrick Juara Dunia Ini Cara Marquez Tutup Tahun

Di akhir musim, Marquez menjadi sorotan karena dianggap terlibat konspirasi dengan Pembalap Spanyol lain, Jorge Lorenzo. Marquez juga terkesan ogah-ogahan saat balapan terakhir di Valencia, karena spanjang balapan di sana dia tidak mampu menyalip Lorenzo.


Pembalap Ini Jadikan Marquez Sebagai Panutan

Pembalap Ini Jadikan Marquez Sebagai Panutan
Maverick Vinales terus memberikan pujian untuk Marc Marquez. Terlepas dari perselisihannya dengan Valentino Rossi, Marquez tetap dianggap sebagai sosok yang pantas untuk ditiru pembalap lain.

"Menurut saya, Marc Marquez seorang pembalap yang pantas untuk ditiru. Kami memiliki gaya balapan yang sama. Setiap kali dia berada di depan saya, saat itu juga kinerja saya menjadi lebih baik," ucapnya yang dilansir Crash.

Selain Marquez, pembalap tim Suzuki tersebut juga memuji penampilan rekan satu timnya, Aleix Espargaro. Ia juga sempat mengakui kehebatan Jorge Lorenzo yang sukses meraih gelar juara dunia pada tahun lalu.

"Rekan satu tim saya, Aleix Espargaro juga tampil bagus. Dia mempunyai motor yang sama dengan saya. Jadi, kami memiliki kekuatan yang sama," sebut Vinales.

"Jorge Lorenzo juga sangat konsisten. Dari sesi latihan pertama hingga balapan terakhir, dia menunjukkan kecepatan yang sama dan itu tidak mudah," ungkapnya yang dikutip dari situs MotoGP.