Sabtu, 02 Juli 2016

Aprilia Puas Lowes Langsung Nyaman di Atas RS-GP

Aprilia Puas Lowes Langsung Nyaman di Atas RS-GP
Manajer Teknis Aprilia Racing, Romano Albesiano mengaku pihaknya sangat puas mendapati pebalap Federal Oil Gresini Moto2, Sam Lowes langsung merasa nyaman mengendarai motor MotoGP mereka, RS-GP dalam uji coba tertutup di Misano World Circuit Marco Simoncelli, San Marino pada 29-30 Juni.

Ini merupakan kesempatan perdana Lowes menjajal motor MotoGP dan ia mengendarai RS-GP versi 2015. Pebalap Inggris ini pun dipastikan akan membela Aprilia Racing Team Gresini untuk musim 2017 dan 2018, bertandem dengan Aleix Espargaro. Albesiano pun mengaku puas atas hasil uji coba Lowes.

"Uji coba ini berjalan dengan sangat baik. Sam mengendarai motor yang belum pernah ia lihat sebelumnya, menyesuaikan diri dengan tenaganya dan rem karbon. Ia langsung nyaman, mampu menganalisa situasi dan sangat tepat dalam memberikan input kepada tim. Kami tak terlalu memperhatikan catatan waktu, tapi kami sudah cukup puas," ujar Albesiano kepada MotoGP.com.

Pria asal Italia ini juga menyatakan bahwa pengembangan RS-GP terbaru milik Stefan Bradl dan Alvaro Bautista telah dilanjutkan oleh sang test rider, Mike di Meglio dalam uji coba ini, di mana rider Prancis itu menjajal sasis baru.

"Kami melanjutkan program pengembangan RS-GP kepada Mike, fokus pada sasis baru dan elektronik, terutama di area torsi. Kami jelas akan mencari solusi yang terbukti langsung efektif pada performa kami dalam balapan," pungkas Albesiano. 

Honda Memuji Kesabaran Marquez di MotoGP Belanda

Honda Puji 'Kesabaran' Marquez di MotoGP Belanda
Direktur Marketing dan Komunikasi Honda Racing Corporation (HRC) sekaligus Team Principal Repsol Honda, Livio Suppo memberikan pujian kepada Marc Marquez yang ia nilai telah mampu 'bersabar' dalam menjalani balapan dramatis MotoGP Belanda di Sirkuit Assen akhir pekan lalu.

Dalam balapan yang terbagi dua akibat hujan deras itu, Marquez menjadi satu-satunya pebalap papan atas yang berhasil naik podium dengan finis kedua. Berkat ketenangannya, ia berhasil mempertahankan posisi di puncak klasemen dengan keunggulan 24 poin dari Jorge Lorenzo.

"Di Assen, Marc berhasil tampil sangat baik menghadapi balapan yang sulit, menyadari bahwa targetnya bukanlah menang sekarang, melainkan bulan November nanti. Kami menyadari ia begitu sabar dan mau menunggu peluang," ujar Suppo kepada Motorsport.

Pria Italia ini pun yakin 'kedewasaan' Marquez muncul dari dirinya sendiri dan belajar dari kesalahan, bukan dari nasihat dari sang manajer, Emilio Alzamora maupun kepala mekaniknya, Santi Hernandez. "Saya yakin manajer atau timnya tak mempengaruhinya, tak peduli berapa banyak nasihat yang mereka berikan sebelum start," lanjutnya.

"Anda bisa mengatakan apapun yang Anda inginkan pada pebalap sekaliber Marc, namun ia takkan melakukannya kecuali ia yakin dengan sendirinya. Bagaimana pun Marc telah menunjukkan ia telah belajar banyak dari tahun lalu, dan ini bukti seberapa cerdasnya ia, karena tak mudah mengubah mentalitas macam ini," pungkas Suppo.

Rossi Terancam Tak Bisa Jadi Juara Dunia MotoGP 2016

Pebalap Yamaha, Valentino Rossi, gagal merampungkan balapan MotoGP Italia, Minggu (22/5/2016), karena motornya mengalami kerusakan mesin. (EPA/Ettero Ferrari)

Pembalap veteran Movistar Yamaha Valentino Rossi meraih hasil negatif di MotoGP Assen, pekan lalu. Rossi tak mendapat poin sama sekali setelah terjatuh pada balapan yang berlangsung dalam kondisi lintasan basah akibat diguyur hujan lebat.


Akibat tak mendapat poin di Assen, Rossi tetap berada di posisi tiga klasemen pembalap. Pria Italia itu tertinggal makin jauh dari Marc Marquez yang memimpin klasemen.

Marquez finis di posisi dua pada GP Assen. Tambahan 20 poin ini membuat pembalap Repsol Honda itu unggul 42 angka dari Rossi serta 24 poin dari Jorge Lorenzo yang berada di posisi kedua. Di musim 2016 ini Marquez selalu mendapat poin di setiap seri. Sedangkan Lorenzo dua kali gagal finis.

Kegagalan di Assen membuat Rossi terancam kembali tak menjadi juara dunia. Penggemar Inter Milan itu harus menghadapi jalan terjal bila ingin menjadi juara dunia MotoGP 2016.

Di era modern, belum pernah ada pembalap yang bisa menjadi juara dunia setelah gagal mendapat poin di tiga balapan. Sebelum seri Assen, Rossi sudah dua kali gagal menyelesaikan balapan dari tujuh seri MotoGP 2016 yang sudah berlangsung.

Seperti diberitakan Autosport, pembalap terakhir yang mampu menjadi juara dunia setelah gagal finis tiga kali dalam satu musim adalah Mick Doohan pada tahun 1998. Namun pada saat itu MotoGP masih menggunakan mesin 500 cc dan hanya digelar 14 seri.

Dalam 17 musim setelah Doohan jadi juara dunia musim 1998, ada lima juara dunia yang gagal mendapat poin di dua balapan, sedangkan delapan juara dunia lainnya hanya gagal sekali. Empat juara dunia lainnya mencatat rekor selalu mendapat poin di 17 balapan.

Rossi sendiri pernah hampir mengakhiri kutukan tak biasa juara dunia setelah tiga kali gagal finis pada musim 2006. Ketika itu Rossi cuma terpaut lima poin dari Nicky Hayden yang menjadi juara dunia.

Rabu, 29 Juni 2016

Foto Terbaik MotoGP Belanda yang Penuh Insiden










Lorenzo Sebut Marquez Semakin Berpengalaman

Lorenzo Anggap Marquez Semakin Berpengalaman
Juara bertahan MotoGP, Jorge Lorenzo, memuji penampilan Marc Marquez (Repsol Honda) yang berhasil finis di posisi kedua pada balapan GP Belanda yang diwarnai hujan, Minggu (26/6).
Marquez dikalahkan pebalap Marc VDS, Jack Miller, pada balapan di Sirkuit Assen yang sempat dihentikan karena hujan deras. Pebalap asal Spanyol itu sebenarnya sempat memimpin jalannya balapan, namun memilih untuk tidak mengambil risiko mengejar Miller.

Lorenzo yakin jika terjadi balapan itu terjadi di awal kariernya di MotoGP, Marquez akan mengambil risiko demi bisa meraih kemenangan. Namun, Marquez dianggap Lorenzo sudah berpengalaman.

"Tentu saja, ini musim keempatnya di MotoGP. Dia sudah punya lebih banyak pengalaman di tahun pertamanya," ucap Lorenzo seperti dikutip dari Motorsport.

Keputusan Marquez membuahkan hasil positif. Pasalnya, Lorenzo hanya mampu finis di posisi kesepuluh dan Valentino Rossi gagal finis. Dengan finis di posisi kedua Marquez saat ini unggul 24 poin atas Lorenzo di puncak klasemen sementara MotoGP 2016.

"Mungkin dia beruntung mengalami kecelakaan saat latihan bukan ketika balapan. Tapi, sekarang dia lebih konservatif ketika tidak bisa menang. Situasi trek sangat rumit, tapi dia bertahan di atas motor," ujar Lorenzo.

Lorenzo sendiri mengaku senang bisa finis di posisi kesepuluh. Pasalnya, dengan begitu pebalap 29 tahun tersebut bisa mendapatkan enam poin. Sementara Rossi gagal mendapatkan poin.

"Situasinya bisa lebih buruk. Sebelum Le Mans saya berpikir akan tertinggal 19 poin atau 20 poin. Saat ini saya justru tertinggal 24 poin," ucap Lorenzo.

Selasa, 28 Juni 2016

Bisa Finis, Marquez Akui Ogah Tiru Gaya Balapan Rossi

Bisa Finis Marquez Akui Ogah Tiru Gaya Balapan Rossi
Kesabaran rupanya membawa Marc Marquez meraih sukses di seri Grand Prix Belanda. Ketika pesaing utamanya seperti Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi mengalami masalah, pembalap Honda justru bisa merebut podium di tengah hujan deras yang mengguyur Sirkuit Assen, Minggu (26/6/2016).

Ya, Marquez bisa finis di peringkat kedua di bawah Jack Miller, yang secara mengejutkan memenangkan balapan pertamanya di kelas MotoGP. Penampilan pembalap Spanyol lebih baik ketimbang Lorenzo yang terdampar di peringkat ke-10, atau Rossi yang justru tergelincir sejak lap ke-15 atau tiga lap setelah race dilanjutkan pasca ditunda sejenak akibat hujan deras.

Dalam balapan tersebut, sebanyak banyak joki terjatuh akibat trek Assen yang berubah jadi sangat licin. Termasuk Rossi, Andrea Iannone, Dani Pedrosa, Andrea Dovizioso, Cal Crutchlow, Yonny Hernandez, Danilo Petrucci, Aleix Espargaro, Michele Pirro dan Alvaro Bautista sempat mencium aspal. Untuk Iannone, crash-nya pada lap ke-14 akhirnya ditangguhkan Race Direction karena dianggap memang kesulitan balapan di tengah cuaca buruk.

Dan akhirnya, balapan berakhir dengan menunjuk Miller sebagai pemenang. Marquez bertahan di posisi kedua, sedangkan tempat ketiga diisi Scott Redding.

Marquez mengatakan, ia terlecut untuk bertahan di Sirkuit Assen yang berubah jadi 'neraka' untuk para pembalap usai mengetahui Rossi terjatuh. Pasalnya ketika itu cumaThe Doctor yang berpotensi memenangkan balapan, setelah Lorenzo memang diketahui sudah tertinggal jauh di belakang.

"Hari ini adalah balapan untuk kehilangan poin. Semua orang di tim mengatakan 'mohon selesaikan lomba' sebanyak 40 kali atau lebih. Di sesi kedua (pasca balapan ditunda), Rossi bisa memacu motornya dan saya cuma berkata 'oke, saya tidak bisa mengikutinya. Saya balapan dengan gaya sendiri, tidak stress atau panik," ungkapnya seperti dikutipMotorsport.

"Rossi memacu motornya dengan cepat, bahkan di dua lap pertama dia bisa unggul dua hingga tiga detik. Kecepatannya luar biasa. Saya juga memacu motor dengan cepat, tapi masih dalam batasan,"

"Tapi ketika saya lihat dia terjatuh dan Lorenzo terlalu jauh di belakang, saya juga melihat Miller di belakang lalu bisa menyalip, saya cuma mengikutinya. Tempat kedua ini seolah memenangkan balapan, sebab kondisi sangat krusial dan ada 20 poin yang sangat penting di akhir kejuaraan," pungkasnya.

Podium kedua yang didapat Marquez makin menjauhkan jarak poinnya dengan dua pembalap Yamaha. Ia unggul 24 poin dari Lorenzo, serta 42 poin dari Rossi. 

Marc Marquez Sindir Mental Balap Valentino Rossi di Assen

Marc Marquez Singgung Mental Balap Valentino Rossi di Assen
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez mengaku tidak masalah menjadirunner up di GP Belanda, Minggu (27/6/2016) malam. Menurutnya, yang terpenting dia tidak kalah poin dari Valentino Rossi. 

Saat mengikuti race kedelapan di Sirkuit Assen, Marquez finis di posisi kedua. Setelah sejumlah pembalap terjatuh di lintasan basah, Marquez berhasil finis di belakang Jack Miller si perebut gelar juara. 

Menurutnya, meski tak meraih podium teratas di Assen, Marquez merasa sudah memenangkan balapan. Tambahan poin yang dia dapat di Assen membuatnya kukuh di puncak klasemen sementara pembalap MotoGP. 

"Jujur rasanya seperti memenangkan perlombaan. Saya masih memimpin klasemen pembalap, jarak dengan Lorenzo 24 poin sedangkan dengan Rossi ada 42 poin," kata Marquez. 

Lebih jauh, pembalap berjuluk The Baby Alien angkat bicara tentang nasib sial yang dialami Valentino Rossi saat balapan di Sirkuit Assen. Menurutnya, Rossi tidak menunjukkan mental tangguh saat balapan di sana. 

"Saya tahu Valentino cepat dalam kondisi tersebut (hujan), tetapi mentalitas menjadi faktor penting pada kondisi seperti itu. Tim saya mengatakan 'Marc tolong selesaikan lomba!'," 

"Saya mencoba mendorong kecepatan, Valentino juga demikian. Dia (Rossi) mendorong kecepatan terlalu banyak sehingga dia jatuh," kata Marquez. 

Akibat terjatuh, Rossi gagal melanjutkan balapan. Tercatat, ini merupakan ketiga kalinyaThe Doctor gagal menyelesaikan lomba setelah GP Amerika dan GP Italia.