Tampilkan postingan dengan label International. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label International. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Januari 2017

Marc Marquez Mengaku Punya Kepribadian Ganda saat berada dilintasan Motogp

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengaku memiliki kepribadian berbeda saat berada di dalam dan luar lintasan balap. The Baby Alien tampil berani di lintasan, tapi jika tidak menggeber motor berubah menjadi seseorang yang tenang.
"Beberapa teman selalu menyebut kalau saya selalu menjadi pribadi yang berbeda ketika sedang berada di dalam lintasan. Saya menjadi berani, ambisius, dan selalu mengambil rsiko," ujar Marquez dikutip dari Marca, Jumat (6/1/2016).
"Namun, ketika sedang tidak menggeber motor, saya sebetulnya memiliki sifat tenang yang sangat bertolak belakang ketika sedang membalap," sambung pebalap berusia 23 tahun tersebut.
Kepribadian ambisius Marquez di lintasan membawanya meraih kesuksesan pada usia yang baru menginjak 23 tahun. The Baby Alien pertama kali merebut titel juara MotoGP pada usia 20 tahun. Setelah itu hanya dalam tempo empat musim Marquez telah mengoleksi tiga gelar di kelas premier.
Musim lalu, Marc Marquez memastikan gelar juara dunia MotoGP 2016 pada balapan di Sirkuit Motegi, Jepang, 16 Oktober 2016. Saat itu poin pebalap asala Spanyol itu tak lagi bisa dikejar Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Total Marc Marquez telah mengantongi lima titel juara dunia di semua kelas. Selain itu, dia juga memecahkan berbagai rekor, salah satunya menjadi juara dunia termuda di ajang MotoGP.

Marc Marquez Ingin Habiskan Karier Bersama Honda

Juara dunia MotoGP 2016, Marc Marquez, tak memiliki rencana meninggalkan tim Honda dalam waktu dekat. Baby Alien bahkan berencana untuk menghabiskan kariernya di MotoGP bersama Repsol Honda.

"Hati saya selalu berkata untuk tetap bersama Honda, saya selalu percaya dengan tim ini. Mungkin saya akan memiliki motivasi berbeda lima tahun ke depan, tapi untuk saat ini saya masih ingin bersama Honda," ujar Marquez dikutip dari Motorsport Total, Jumat (6/1/2017).
"Mungkin banyak pebalap yang sering berganti-ganti pabrikan dan tidak menghabiskan seluruh kariernya dalam satu tim. Untuk saat ini saya sama sekali belum memikirkan untuk meninggalkan Honda," sambung pemegang tiga gelar juara dunia MotoGP tersebut.
Marquez menjadi sebuah fenomena baru di ajang balap MotoGP sejak bergabung bersama Repsol Honda pada 2013. The Baby Alien bahkan langsung merebut gelar juara dunia pada musim perdananya bersama Repsol Honda.
Semusim berselang, dia juga kembali menjadi raja lintasan. Pada 2015, dia memang gagal juara, namun tetap menjadi pesaing serius Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Marc Marquez  hanya setahun kehilangan gelar juara dunia. Pada 2016, dia kembali merebut titel juara dunia dengan mengalahkan Rossi yang harus puas berada di posisi kedua, sedangkan Lorenzo menempati peringkat ketiga. Atas prestasinya yang luar biasa, Honda langsung memberikan perpanjangan kontrak untuk Marquez hingga musim 2018.

Knalpot Baru SC Project, Repsol Honda Yakin Lebih Kompetitif di MotoGP 2017

Repsol Honda bakal menggunakan sponsor knalpot SC-Project untuk MotoGP 2017. Tim yang dibela oleh Marc Marquez dan Dani Pedrosa tersebut diberitakan Motorcycle News telah menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Italia itu selama dua musim.
Bos Honda Racing Corporation, Tetsuhiro Kuwata, menyambut positif kerja sama yang dijalin dengan SC-Project. Menurut Tetsuhiro, SC-Project akan membuat motor Honda jauh lebih kompetitif lagi musim depan.
"Kami menyambut positif kerja sama yang terjalin antara Repsol Honda dengan SC-Project. Mereka memiliki banyak pengalaman di dunia balap dan kami yakin SC-Project akan membuat motor Honda semakin kompetitif," ujar Kuwata dikutip dari Motorcyclenews, Kamis (12/1/2017).
Senada dengan Kuwata, bos SC-Project, Marco De Rossi, merasa kerja sama yang terjalin dengan Repsol Honda akan saling menguntungkan. De Rossi merasa terhormat bisa membantu Marquez dan Pedrosa bersaing dalam memperebutkan gelar juara dunia MotoGP musim depan.
"Bagi kami ini merupakan sebuah kehormatan bisa menjadi bagian dari Repsol Honda. Kami sudah berpengalaman di dunia balap motor, jadi kerja sama ini akan memberi keuntungan bagi kedua belah pihak. Sungguh sebuah kebanggaan tersendiri bagi kami apabila bisa membantu Marc Marquez dan Dani Pedrosa meraih gelar juara dunia," ujar De Rossi.
SC-Project memang banyak menjalin kerja sama dengan tim MotoGP, Moto2, Moto3, dan Superbike. SC-Project juga pernah mengantarkan pebalap Yamaha Tech 3, Johan Zarco, menjadi juara dunia Moto2 saat masih di tim Ajo Motorsport pada 2015.

Marc Marquez Ngebut di Lintasan Salju Pakai Motor MotoGP

Juara dunia MotoGP, Marc Marquez, tak hanya piawai memacu motor di trek aspal sirkuit atau lintasan tanah. Pebalap asal Spanyol itu ternyata juga jago ngebut di lintasan salju.
Seperti dilansir Speedweek, Jumat (13/1/2017), Marquez mengendarai motor Honda RC213V di sirkuit salju untuk lomba Piala Dunia Ski di Hahnenkamm, Kitzbuehel, Tyrol, Austria.
Marquez mengendarai RC213V yang telah dimodifikasi. Modifikasi apa yang dilakukan oleh teknisi Honda agar motor tersebut bisa dipacu dengan cepat di atas salju dirahasiakan.
Marc Marquez hanya memperlihatkan penggunaan ban dengan stud (kancing logam yang runcing) lewat foto yang diunggah di media sosial.
Aksi Marquez tersebut merupakan bagian dari event promosi yang diselenggarakan oleh sang sponsor, Red Bull. Tahun lalu, Red Bull menggandeng pebalap F1, Max Verstappen.
Event tersebut berlangsung tertutup untuk publik. Red Bull belum merilis video aksi Marquez. Namun, beberapa orang yang sedang bermain ski di sana sempat merekam aksi Marquez dan mengunggahnya di media sosial.

Marc Marquez bukan pebalap MotoGP pertama yang ngebut di lintasan salju dengan motor MotoGP. Menurut Speedweek, beberapa tahun lalu Vittoriano Guareschi pernah mengendarai motor Ducati Desmosedici di atas skating rink di Madonna di Campiglio, Italia. Pada 2016, Loris Baz dan Hector Barbera juga mengendarai motor Desmosedici di atas salju dalam acara perkenalan tim Avintia Racing.

Alex Rins Terbebani Status The Next Marc Marquez

Saat akan melakoni debut di kelas Moto3 kejuaraan dunia balap motor grand prix dalam usia 15 tahun pada 2015, Fabio Quartararo mendapat ekspektasi tinggi. Bahkan, media menjuluki pebalap asal Prancis itu sebagai The Next Marc Marquez.
Quartararo datang dengan status sebagai dua kali juara Moto3 CEV. Selain itu, dia juga bergabung dengan tim Estrella Galicia 0,0. Manajer tim tersebut ialah Emilio Alzamora yang tak lain merupakan mentor Marc Marquez.
Awal perjalanan Quartararo terlihat mulus. Saat pertama kali menjajal motor Moto3 grand prix dalam tes di Valencia pada November 2014, dia bisa lebih cepat 0,3 detik dari waktu pole di Valencia.
Quartararo kembali tampil dominan pada tes resmi IRTA pertama di Valencia pada Februari 2015. Puncaknya, dia memecahkan rekor lap pada tes kedua di Jerez.
Namun, ketika musim sudah dimulai, pencapaian Quartararo tak sesuai harapan. Sempat naik podium kedua di Austin dan Assen, dia juga empat kali gagal finis. Patah pergelangan kaki kanan akibat crash pada sesi latihan bebas kedua di Misano memaksa Quartararo absen dalam empat dari enam seri terakhir musim. Dia pun harus puas hanya mengakhiri musim di peringkat ke-10 dengan 92 poin.
"Tahun pertama saya sudah sangat sulit karena media menjuluki saya sebagai The Next Marc Marquez. Sangat sulit bagi saya untuk memperlihatkan penampilan bagus saat balapan. Hal itu benar-benar membebani saya," kata Quartararo seperti dikutip dari Speedweek, Minggu (15/1/2017).
Pada musim keduanya di Moto3, Quartararo pindah ke tim Leopard Racing. Namun, peruntungannya tak berubah. Bahkan, pencapaiannya lebih buruk. Hasil terbaik Quartararo hanyalah dua kali finis keempat. Dia pun cuma berada di peringkat ke-13 klasemen akhir dengan 83 poin.
Meski gagal memenuhi ekspektasi pada dua musim pertamanya di Moto3, bakat Quartararo tetap dilirik tim papan atas Moto2, Paginas Amarillas HP40. Dia akhirnya direkrut tim milik Sito Pons itu sebagai suksesor Alex Rins yang naik ke kelas MotoGP pada 2017.
"Jika tak bergabung dengan tim Moto2 yang kompetitif, mungkin saya akan tetap di Moto3 setahun lagi. Sangat penting bagi saya untuk berprestasi pada musim 2017. Saya meneken kontrak selama dua tahun. Jika bisa mengalahkan diri sendiri, impian saya membalap di MotoGP mungkin akan terwujud. Namun, saya harus bekerja ekstra keras," tutur Quartararo.
Pada tes Moto2 di Valencia, akhir November 2016, Quartararo menempati posisi keenam. Dia terpaut 1,6 detik dengan pebalap tercepat Takaaki Nakagami.
"Saya merasa nyaman dengan motor Kalex sejak tes pertama. Motornya memang lebih besar. Begitu pula dengan tenaga yang dihasilkan. Namun, secara fisik kini saya merasa lebih cocok dengan motor Moto2 ketimbang Moto3. Bisa dibilang motor dan tim ini sangat fantastis," kata Quartararo.
Apabila bisa berprestasi pada Moto2 2017, Fabio Quartararo berpeluang mewujudkan mimpinya naik ke kelas MotoGP dalam waktu dekat. Bukan mustahil pula dia benar-benar mengikuti jejak Marc Marquez dengan menjadi juara dunia MotoGP.

Dapat Motor Desmosedici GP16, Bautista Bidik Posisi 5 Besar

Pebalap Aspar Ducati, Alvaro Bautista, merasa yakin bersaing untuk mendapatkan posisi lima besar pada MotoGP 2017. Mendapatkan motor anyar, yaitu Desmosedici GP16, Bautista optimistis bisa bersaing dengan pebalap lain.

Pada musim 2016, Bautista mengarungi balapan MotoGP bersama tim Aprilia. Pebalap berusia 32 tahun itu hanya mampu menempati posisi ke-12 di klasemen akhir dengan 82 poin.
Pencapaian terbaiknya pada musim lalu hanyalah menempati posisi tujuh, yaitu pada balapan MotoGP Jepang dan Malaysia. Pada musim 2017, dia yakin bisa meraih hasil yang lebih baik.
"Saya berharap pada tahun 2017, dari sisi olahraga, saya bisa menikmati naik motor dan balapan. Saya berharap bisa memberikan segalanya sebagai pebalap dan mendapatkan hasil maksimal di semua situasi. Saya tahu jika bisa mengeluarkan 100 persen kemampuan motor dan menikmatinya, hasil pasti akan datang," ujar Bautista seperti dikutip GP One, Minggu (15/1/2017).
"Bertarung untuk posisi lima besar akan merupakan hasil yang bagus. Itu akan sulit tapi saya pikir itu akan menjadi target yang realistis," tambahnya.
Menggunakan motor baru jelas akan membuat Bautista harus mengubah gaya balapnya. Namun, dia tak bisa memberikan jawaban pasti soal hal tersebut.
"Sulit untuk menjawab itu sekarang, saya harus melakoni beberapa lap lagi bersama motor. Saya masih belum tahu harus berkembang di mana atau batasan saya di mana," ungkap Alvaro Bautista.

Suzuki : Maverick Vinales Memiliki Mental Juara

Chief Suzuki, Davide Brivio, menyebut Maverick Vinales sudah memiliki mental juara. Dia pun tak akan heran jika pebalap asal Spanyol itu langsung mengejar gelar juara dunia pada musim perdananya bersama Movistar Yamaha.

Banyak yang menilai Vinales tak akan begitu ngotot untuk ikut bersaing dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP karena masih butuh waktu adaptasi dengan tim barunya.
Namun, hasil yang diraih Vinales pada tes pasca-MotoGP di Sirkuit Valencia, November 2016, memperlihatkan pebalap berusia 24 tahun itu tak butuh waktu lama beradaptasi dengan motor barunya. Dia sudah memperlihatkan siap bersaing dengan Valentino Rossi, Marc Marquez, dan Jorge Lorenzo dalam mengejar gelar juara dunia.
"Maverick memiliki mental juara. Dia ingin memenangi gelar, yang mana itu sangat jelas. Untuk itu dia bekerja keras," ujar Brivio seperti dikutip Speedweek, Minggu (15/1/2017).
"Pada awalnya, dia mungkin terlihat malu dan tak banyak bicara, tapi dia tahu apa yang diinginkannya. Dia sangat pintar," tambah pria yang juga sempat lama bekerja sama dengan Rossi.
Brivio mengaku yakin Maverick Vinales tak akan kesulitan di Movistar Yamaha. Apalagi dengan kehadiran Rossi di tim Iwata tersebut. "Saya yakin (kepintarannya) itu akan bekerja dengan baik dalam garasinya, tak peduli siapapun di sisi lainnya," tutur Brivio.

Minggu, 16 Oktober 2016

Give Me Five! Perayaan Juara Marquez di Motegi

Give Me Five! Perayaan Juara Marquez di Motegi 
Give me five! Demikianlah seruan dari Marc Marquez. Pebalap asal Spanyol itu keluar sebagai juara di Sirkuit Motegi, Jepang, sekaligus menjadi juara dunia 2016.

Pada balapan yang berlangsung Minggu (16/10/2016) siang WIB, Marquez finis terdepan, diikuti oleh Andrea Dovizioso di posisi kedua dan Maverick Vinales di posisi ketiga. Dua pesaing utama, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, crash sebelum balapan berakhir.

Marquez gembira bukan main. Begitu melintasi garis finis lebih dulu, ia berteriak kegirangan bersama dengan adiknya, Alex Marquez, seolah-olah tak percaya pada keberuntungan yang mendatanginya atas jatuhnya kedua rival utamanya.

Alex kemudian memakaikan kaus berwarna putih kepada sang kakak dengan tulisan "Give me 5!" di bagian depannya.

Seruan "Campeón del Mundo!" juga berkumandang begitu Marquez kembali ke paddock. "Juara Dunia!" demikian kata mereka. Ini adalah gelar kelima bagi Marquez di arena balap, dan yang ketiga di kelas MotoGP.

Marquez lima kali juga menjadi juara pada balapan musim 2016. Sebelum menjadi juara di Jepang ini, ia menjadi juara di Argentina, Amerika Serikat, Jerman, dan Aragon.

Dengan tiga balapan tersisa, poin 273 yang dikantongi Marquez sudah tak mungkin dikejar.

Marquez "Give Me Five"

Marc Marquez (Foto: AFP) 
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, memastikan diri menjadi juara MotoGP 2016 setelah finis pertama di race GP Jepang, Minggu (16/10/2016) siang WIB. Berarti, ini adalah kali kelima The Baby Alien menjadi juara balap motor tingkat dunia. 

Ya, raihan juara MotoGP 2016 menjadi titel juara dunia kelima Marquez. Sebelumnya, pembalap berkebangsaan Spanyol tersebut menjadi juara pada 2010 (125cc), 2012 (Moto2), 2013, 2014 dan 2016 (MotoGP). 

Kemenangan Marquez kali ini sangat spesial karena terjadi di “kandang” Honda yakni Sirkuit Twin Ring Motegi. Dia pun mencatatkan rekor sebagai pembalap termuda yang meraih tiga titel lomba balap kelas primer (500cc dan MotoGP). 

Marquez sejajar dengan tiga pembalap andal yakni Mick Doohan, Jorge Lorenzo, dan Toni Mang yang sama-sama mengoleksi lima gelar juara dunia. Dengan usia yang masih 23 tahun, catatan emas Marquez masih bisa berlanjut.

Rossi Gagal Sentuh Garis Finis

BREAKING NEWS: Rossi Gagal Sentuh Garis Finis 
Duel perebutan mahkota juara dunia MotoGP berlangsung panas. Valentino Rossi yang menempati posisi pole position di Sirkuit Twin Ring Motegi, Jepang, terpaksa meninggalkan balapan seri ke-15 setelah mengalami insiden kecelakaan tunggal di tikungan kesepuluh di 18 lap tersisa, Minggu (16/10/2016).

Rossi memulai start buruk di Motegi. Posisi barisan terdepannya sukses dicuri Jorge Lorenzo. Persaingan pun semakin sengit selama beberapa putaran di mana Marc Marquez, Lorenzo, dan Rossi saling bertukar posisi.

Hingga akhirnya Marquez sukses mengunci posisi pertama disusul Lorenzo dan Rossi. Sayang, 18 lap tersisa Rossi kehilangan keseimbangan saat akan menaklukan tikungan kesepuluh. Meskipun ia terlihat sempat ingin melanjutkan balapan. Namun pada akhirnya The Doctor memutuskan untuk masuk pit dan tidak melanjutkan balapan krusial ini.

Kecelakaan itu makin membuat peluang Marquez semakin terbuka untuk mengunci gelar juara ketiga di kelas utama. Dengan catatan, Lorenzo tidak mendapatkan podium di Motegi.  

Sumber :
http://sports.sindonews.com/read/1147579/49/breaking-news-rossi-gagal-sentuh-garis-finis-1476595347

Senin, 26 September 2016

Hasil FULL RACE Moto2 Aragon 2016: Alex Marquez Sukses Raih Juara 2

Hasil FULL RACE Moto2 Aragon 2016: Alex Marquez Sukses Raih Juara 2, Sam Lowes Juara 1 
Sukses Raih Juara 2, Sam Lowes Juara 1. Pertandingan balap Moto2 seri ke 14 Aragon 2016 kali ini menjadi seri paling menegangkan di klas Moto2. Sebab pembalap yang juga meruakan adik kandung dari pembalap MotoGP Marc Marquez, Alex Marquez sukses menjadi pembalap tercepat kedua dan berhak menghuni podium kedua dengan raihan waktu sebanyak 40m 4.174s.

Sementara itu untuk pembalap yang sukses menjadi rider tercepat perta adalah Sam Lowes. Pembalap senior klas Moto2 ini kembali menapakan kakinya di Podium pertama di seri Aragon dengan jumlah waktu sebanyak 40m 0.885s.

Dengan hasil baik tersbeut maka Alex Marquez dan Sam Lowes mengaku sumringah atas apa yang telah ia raih hari ini.

Berikut Hasil FUll Race MotoGP Aragon 2016:
1. Sam Lowes GBR Federal Oil Gresini Moto2 (Kalex) 40m 0.885s
2. Alex Marquez SPA Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (Kalex) 40m 4.174s
3. Franco Morbidelli ITA Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (Kalex) 40m 4.206s
4. Thomas Luthi SWI Garage Plus Interwetten (Kalex) 40m 6.066s
5. Takaaki Nakagami JPN IDEMITSU Honda Team Asia (Kalex) 40m 11.607s
6. Alex Rins SPA Paginas Amarillas HP 40 (Kalex) 40m 13.049s
7. Lorenzo Baldassarri ITA Forward Team (Kalex) 40m 13.270s
8. Johann Zarco FRA Ajo Motorsport (Kalex) 40m 13.497s
9. Simone Corsi ITA Speed Up Racing (Speed Up) 40m 14.889s
10. Jonas Folger GER Dynavolt Intact GP (Kalex) 40m 19.049s
11. Xavier Simeon BEL QMMF Racing Team (Speed Up) 40m 23.298s
12. Mattia Pasini ITA Italtrans Racing Team (Kalex) 40m 23.556s
13. Sandro Cortese GER Dynavolt Intact GP (Kalex) 40m 23.794s
14. Hafizh Syahrin MAL Petronas Raceline Malaysia (Kalex) 40m 24.322s
15. Marcel Schrotter GER AGR Team (Kalex) 40m 26.178s
16. Axel Pons SPA AGR Team (Kalex) 40m 26.713s
17. Xavi Vierge SPA Tech 3 Racing (Tech 3) 40m 27.289s
18. Steven Odendaal RSA AGR Team (Kalex) 40m 27.410s
19. Remy Gardner AUS Tasca Racing Scuderia Moto2 (Kalex) 40m 31.226s
20. Jesko Raffin SWI Sports-Millions-EMWE-SAG (Kalex) 40m 31.323s
21. Julian Simon SPA QMMF Racing Team (Speed Up) 40m 31.390s
22. Dominique Aegerter SWI CarXpert Interwetten (Kalex) 40m 42.652s
23. Tetsuta Nagashima JPN Ajo Motorsport Academy (Kalex) 40m 42.904s
24. Edgar Pons SPA Paginas Amarillas HP 40 (Kalex) 40m 42.943s
25. Luca Marini ITA Forward Team (Kalex) 40m 46.329s
26. Ratthapark Wilairot THA IDEMITSU Honda Team Asia (Kalex) 40m 46.514s
27. Robin Mulhauser SWI CarXpert Interwetten (Kalex) 40m 56.771s
28. Isaac Viñales SPA Tech 3 Racing (Tech 3) 40m 56.774s
29. Danny Kent GBR Leopard Racing (Kalex) 40m 46.807s
Alan Techer FRA NTS T Pro Project (NTS) DNF

Marquez Akan Juara MotoGP 2016 Tanpa Perlu Naik Podium Lagi, Syaratnya ?

 
Marc Marquez tampil luar biasa dalam lomba GP Aragon di Sirkuit Aragon, Alcaniz, Spanyol, Minggu (25/9/2016).
 
Setelah sempat terlempar dari urutan tiga besar, Marquez yang memulai lomba dari grid pertama kembali melesat hingga melewati Valentino Rossi di posisi terdepan.

"Saya tetap tenang dan selangkah demi selangkah mendapatkan ritme yang baik," ungkap Marquez tentang keberhasilannya bangkit dari kesalahan setir.

"Ketika menyalip Valentino, saya langsung melaju untuk dua lap berikutnyna sampai saya melihat benar-benar berada di depan," imbuh Marquez, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Motor Sport.

Pebalap Repsol Honda berusia 23 tahun itu akhirnya finis di urutan pertama dengan waktu 41 menit 57,678 detik. Jorge Lorenzo menyusul di posisi kedua dengan waktu 42 menit 0,418 detik. Rossi harus puas finis di posisi ketiga dengan waktu 42 menit 3,662 detik.

Bagi Marquez, ini merupakan kemenangan pertamanya di Aragon sejak tahun 2013. Hasil itu juga sekaligus kemenangan MotoGP pertama Marquez sejak di Sachsenring, Jerman, pada Juli 2016.
 
Pembalap Spanyol itu kini memimpin klasemen dengan unggul 52 poin atas urutan kedua, Rossi. 

Marquez mengoleksi 248 poin.
Rossi mengumpulkan 196 poin.
Lorenzo baru mendapatkan 182 poin.

MotoGP 2016 menyisakan empat seri lagi, yakni di Jepang, Australia, Malaysia, dan Valencia.

4 SISA SERI MOTOGP 2016
1 MotoGP Jepang, 25 September
2 MotoGP Australia, 23 Oktober
3 MotoGP Malaysia, 30 Oktober
4 MotoGP Valencia, 13 November


Apa yang bisa dibaca dari kemenangan Marquez di MotoGP Aragon kali ini?
Sebelum lomba MotoGP Aragon 2016 dimulai, Marquez menyatakan rela tak menang di kampung halamannya ini, asalkan menjadi juara MotoGP 2016. Sekarang, dengan nilai 248, Marquez memang tak perlu terlalu bersusah-payah lagi untuk menjadi juara MotoGP 2016.
Marquez tak perlu naik podium lagi, cukup finis di urutan keempat dalam empat seri tersisa, gelar MotoGP 2016 pasti di tangan.

Dengan finis di urutan keempat secara beruntun itu saja, Marquez berarti mengantungi total 300 poin.

Itu artinya Rossi atau Lorenzo tak bisa lagi mencegah Marquez untuk menjadi juara, meski salah satu dari dua pebalap Movistar Yamaha itu terus-menerus finis di urutan pertama. Poin maksimal yang bisa diraih Rossi jiga terus-terus merebut podium pertama di empat seri terakhir itu adalah 296.
 
Sedangkan poin maksimal yang bisa diraih Lorenzo jiga terus-terus merebut podium pertama di empat seri terakhir itu adalah 282. Marquez akan makin cepat memastikan diri juara jika finis di tiga besar dan Rossi gagal naik podium di seri berikutnya.

Tahun 2015, Lorenzo juara setelah mengumpulkan 330 poin. Dari 18 seri MotoGP 2015, Lorenzo meraih podium pertama sebanyak tujuh kali, podium kedua sebanyak tiga kali, dan podium ketiga sebanyak dua kali.
 
Posisi finis terburuk Lorenzo adalah urutan kelima dan itu hanya terjadi sekali di Argentina.
Lorenzo hanya satu kali tak bisa melanjutkan balapan karena insiden.  Tahun 2015 itu, Rossi menjadi runner-up dengan 325 poin.
 
Rossi hanya empat kali naik ke podium pertama dan tiga kali di podium kedua.
Sedangkan Marquez menempati posisi ketiga MotoGp 2015 dengan 242 poin.

Minimnya poin akhir Marquez itu disebabkan oleh banyaknya insiden yang dialaminya, yakni enam kali. Marquez hanya lima kali naik podium pertama dan empat kali di podium kedua. (*)

Komentar Marc Marquez Usai Kalahkan Rossi di Aragon

Hasil gambar untuk motogp aragon podium 2016  Marc Marquez berhasil memperbesar jarak poin dari para rival di klasemen setelah dia memenangkan seri grand prix Aragon, Minggu (26/9/2016) malam WIB. Selepas balapan, The Baby Alien mengaku dia perlu ekstra hati-hati untuk menghindari terjatuh.

"Ini adalah keuntungan yang manis, tapi kami harus tetap fokus karena insiden dalam kecelakaan sangat mudah terjadi,” tutur Marquez, sebagaimana dimuat laman resmi MotoGP, Senin (26/9/2016).

Rekan satu tim Dani Pedrosa itu juga menuturkan bahwa musim ini hampir seluruh balapan di lakukan jauh dari ekspektasi di sesi latihan. Biasanya, menurut Marquez, jalannya balapan tidak akan jauh dengan feeling pada saat latihan.

"Setelah pemanasan, segalanya terlihat berada dalam kontrol. Tapi Anda tahu, di dalam balapan dan khususnya musim ini, feeling yang Anda miliki di atas trek kerap berubah," kata Marquez.

"Begitu saya keluar ke sirkuit, rasanya sulit untuk bisa mendapatkan feeling seperti yang saya miliki saat latihan. Tapi, saya memutuskan untuk tetap konsentrasi sejak balapan dimulai," sambung juara dunia dua kali MotoGP itu.

Dengan gelar seri di Aragon, Marquez saat ini memimpin 52 poin dari Valentino Rossi. Sementara dengan empat balapan tersisa, The Baby Alien menjadi sala hsatu kandidat kuat peraih gelar juara dunia musim ini.

Kalah dari Marquez di Aragon, Rossi: Gelar Juara Dunia Semakin Jauh

Dikalahkan Marquez di Aragon, Rossi: Gelar Juara Dunia Semakin Jauh  Valentino Rossi kembali finis di belakang Jorge Lorenzo dan Marc Marquez, setelah dia hanya merebut podium ketiga di Sirkuit Aragon, Minggu (25/9/2016) malam WIB. Menurut The Doctor, hasil balapan tersebut membuatnya semakin sulit mengejar gelar juara dunia ke-10.

Dengan hanya merebut posisi ketiga di Aragon, Rossi saat ini terpaut 52 poin dari Marquez yang pada hari ini sukses memenangkan gelar juara seri. Jarak angka tersebut dianggap sulit mengingat balapan hanya menyisakan empat race.

"(Peluang memenangkan gelar -red) itu sulit dengan jarak 52 poin. Saya tidak ingin memikirkan gelar juara dunia, kami hanya perlu bekerja di sisa musim dengan fokus memenangkan podium, atau bahkan memenangkan balapan," kata Rossi, dikutip Crash, (25/9/2016).

"Tim kami (Yamaha) belum pernah memenangkan lomba sejak race di Barcelona, sementara Honda dan Suzuki menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Kami perlu memahami dan berusaha untuk menjadi kompetitif hingga akhir seri 2016 ini," lanjut pembalap Italia tersebut.

Sekadar informasi, saat tampil di Sirkuit Aragon, Minggu (25/9/2016) Rossi mampu memimpin lomban hingga setidaknya lap ke-23. Namun setelah itu, Marc Marquez dan Jorge Lorenzo meningkatkan persaingan dan sukses finis di depan Rossi.

Marquez memenangkan balapan tersebut dengan catatan waktu 41 menit 57.678 detik sedangkan Lorenzo finis di posisi ke dua dengan catatan waktu  42 menit 0.418 detik. (Baca juga: Ulangi Kisah 2013, Marc Marquez Juara GP Aragon)

Marquez Kemungkinan Rayakan Juara Dunia Motogp 2016 di Valencia

Kemungkinan Marquez Rayakan Juara Dunia di Valencia 
ARAGON - Marc Marquez tidak bisa menjanjikan apakah ia mampu mengunci gelar juara dunia MotoGP 2016 di Grand Prix Jepang, pada 16 Oktober mendatang atau tidak. Dikatakan, yang terpenting saat ini adalah tampil konsisten dan tidak ingin memikirkan terlalu jauh tentang trofi ketiga di kelas utama.

Pernyataan Marquez cukup beralasan mengingat sejak bergabung dengan tim Repsol Honda pada 2013 lalu, ia belum pernah sekalipun merasakan kemenangan di depan pendukung tim. Inilah yang membuatnya tidak ingin terlalu jauh membicarakan perihal tersebut.

"Di Jepang saya tidak akan mengunci gelar juara MotoGP, meskipun saya ingin memenangkan balapan di sana karena ini markas Honda, tapi saya mencoba untuk tidak berpikir bergitu. Kita harus menunggu, bersabar, dan berusaha untuk meminimalisir kesalahan. Kita harus menjaga mentalitas yang sama dan kita tahu bahwa di Jepang akan menjadi salah satu sirkuit yang memungkinkan kita berjuang, tetapi kami akan mencoba untuk mengambil kesempatan di balapan berikutnya yang akan jauh lebih baik bagi kita," ungkap Marquez seperti dikutip Crash, Senin (26/9/2016).

Kemungkinan Marquez akan menyiapkan pesta kemenangan untuk ketiga kalinya di kelas utama MotoGP saat menjalani balapan di Australia atau Valencia. Menurutnya, kedua arena pacuan kuda besi sangat cocok dengan karakter mesin RC213V Honda.

"Phillip Island dan Valencia tentunya hal yang mungkin. Valencia misalnya, sirkuit ini sangat baik bagi saya karena saya selalu tampil kompetitif dalam kondisi kering. Kalau Malaysia kita akan melihat bagaimana saya bisa mengelola balapan dengan baik. Intinya, jika saya berada di akhir pekan dan tidak bisa memenangkan balapan, maka itu bukan masalah, dan kita harus menunggu," tutup Marquez.

Sekadar informasi, peluang Marquez menyabet gelar juara dunia MotoGP 2016 semakin besar setelah ia memenangkan balapan di Aragon, Minggu (25/9) kemarin. Itu merupakan kemenangan ke-54 sepanjang kariernya sebagai pembalap kuda besi dan secara perhitungan ia menyamai rekor legenda Mick Doohan.

Hasil Lengkap GP Aragon dan Klasemen MotoGP 2016

Hasil Lengkap GP Aragon dan Klasemen MotoGP 2016 

ARAGON - Usai sudah pentas MotoGP di Sirkuit Aragon. Minggu (25/9/2016) balapan diselesaikan dengan kemenangan pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.

The Baby Alien jadi yang tercepat dengan catatan waktu 41 menit 57.678 detik. Ia mengalahkan dua pembalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi. Lorenzo finis di posisi dua dengan waktu 42 menit 0.418 detik dan Rossi menyusul di belakangnya dengan torehan 42 menit 3.661 detik.

Berkat kemenangannya ini, Marquez makin kokoh di puncak klasemen pembalap. Hingga seri ke-14 ia sudah mengoleksi 248 poin. Marquez unggul 52 angka dari Rossi dan 66 angka dari Lorenzo.

Berikut hasil GP Aragon 2016:
1. Marc Marquez - Repsol Honda Team - 41m 57.678s
2. Jorge Lorenzo - Movistar Yamaha - 42m 0.418s
3. Valentino Rossi - Movistar Yamaha - 42m 3.661s
4. Maverick Viñales - Team Suzuki Ecstar - 42m 5.916s
5. Cal Crutchlow - LCR Honda - 42m 10.899s
6. Dani Pedrosa - Repsol Honda Team - 42m 14.750s
7. Aleix Espargaro - Team Suzuki Ecstar - 42m 16.200s
8. Pol Espargaro - Monster Yamaha Tech 3 - 42m 17.110s
9. Alvaro Bautista - Factory Aprilia Gresini - 42m 20.749s
10. Stefan Bradl - Factory Aprilia Gresini - 42m 25.576s
11. Andrea Dovizioso - Ducati Team - 42m 30.126s
12. Michele Pirro - Ducati Team - 42m 32.711s
13. Hector Barbera - Avintia Racing - 42m 33.902s
14. Eugene Laverty - Aspar MotoGP Team - 42m 35.299s
15. Nicky Hayden - Estrella Galicia 0,0 Marc VDS - 42m 38.187s
16. Yonny Hernandez - Aspar MotoGP Team - 42m 41.584s
17. Danilo Petrucci - Octo Pramac Yakhnich - 42m 54.418s
18. Loris Baz - Avintia Racing - 42m 57.359s
19. Scott Redding - Octo Pramac Yakhnich - 43m 31.804s

Berikut klasemen sementara MotoGP 2016:
Hasil Lengkap GP Aragon dan Klasemen MotoGP 2016

Senin, 22 Agustus 2016

Klasmen Sementara MotoGP 2016

MotoGP World Standing 2016PDF

Pos.RiderBikeNationPoints
1Marc MARQUEZHondaSPA197
2Valentino ROSSIYamahaITA144
3Jorge LORENZOYamahaSPA138
4Dani PEDROSAHondaSPA109
5Maverick VIÑALESSuzukiSPA100
6Andrea IANNONEDucatiITA96
7Pol ESPARGAROYamahaSPA81
8Andrea DOVIZIOSODucatiITA79
9Hector BARBERADucatiSPA76
10Cal CRUTCHLOWHondaGBR66
11Eugene LAVERTYDucatiIRL63
12Scott REDDINGDucatiGBR54
13Aleix ESPARGAROSuzukiSPA51
14Jack MILLERHondaAUS42
15Bradley SMITHYamahaGBR42
16Stefan BRADLApriliaGER39
17Danilo PETRUCCIDucatiITA38
18Alvaro BAUTISTAApriliaSPA35
19Tito RABATHondaSPA26
20Loris BAZDucatiFRA24
21Michele PIRRODucatiITA23
22Yonny HERNANDEZDucatiCOL8

Soal Cal Crutchlow, Marquez Setuju dengan Rossi

Marc Marquez (Foto: AFP)
Rider Tim Repsol Honda, Marc Marquez, mengatakan dirinya setuju dengan perkataan Valentino Rossi soal Cal Crutchlow. Menurut Marquez, Crutchlow adalah seorang pembalap yang sangat menyenangkan.

“Saya setuju dengan Valentino (Rossi) dan saya menikmati satu sore dengan Cal (Crutchlow) berbicara tentang motor dan saya senang dengannya, dengan Lucy dan keluarganya. Ia pria yang menyenangkan,” kata Marquez, seperti disadur dari Crash, Senin (22/8/2016).
Nama Crutchlow kali ini melejit setelah dirinya sukses menguasai balapan pada seri ke-11 yang berlangsung di Sirkuit Brno, Ceko. Pembalap asal Inggris tersebut menyudahi perlawanan sengit rider Ducati Corse, Andrea Iannone.
Sejatinya, Crutchlow tidak terlihat menunjakan progres positif sepanjang pekan di Brno. Namun, siapa sangka, rider 30 tahun tersebut justru mampu tampil impresif dan menyudahi balapan di tempat pertama.
Memulai balapan dari tempat 10, perlahan tapi pasti Crutchlow mulai melewati lawan-lawannya hingga menduduki posisi dua dan bersaing dengan Iannone. Dengan memanfaatkan kesalahan yang dibuat rider asal Italia itu, Crutchlow sukses mengudeta posisi puncak dan menyudahi balapan di tempat pertama.

Rossi: Saya Tidak Seberani Cal Crutchlow

Rossi: Saya tidak seberani Crutchlow. (foto:AFP)
Pembalap Tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, memberikan pujian kepada Cal Crutchlow saat mengaspal di GP Ceko pada Minggu 22 Agustus 2016 malam WIB. Rossi merasa, rider Tim LCR Honda itu sangat berani saat balapan.

Pasalnya, saat memulai race kondisi lintasan terlihat sedikit basah. Oleh karena itu beberapa pembalap salah satunya Rossi merasa tidak yakin bisa memacu kuda besinya dalam kecepatan maksimal.
Namun di sisi lain, Crutchlow justru dengan beraninya mengambil risiko dengan terus menekan selepas start. Mengawali balapan dari posisi 10, pembalap 30 tahun tersebut mampu merangkak naik hingga akhirnya bersaing sengit dengan Andrea Iannone untuk tempat pertama.
Tidak hanya itu, bahkan Crutchlow mampu meng-overtake Iannone saat pembalap asal Italia itu melebar di tikungan. Sampai akhirnya, rider asal Inggris tersebut sukses menyentuh garis finis pertama kali.
“Sayangnya kami tidak juga bisa menggunakan ban keras untuk depan karena pagi ini saya tidak memiliki perasaan yang baik untuk ban soft, jadi saya tidak cukup berani seperti Cal (Crutchlow),” kata Rossi, seperti dinukil dari Crash, Senin (22/8/2016).