Minggu, 26 Juni 2016

Aksi Unik Marquez yang Diselamatkan Skuter Fotografer

Marc Marquez. (Foto: Elperiodico)


Ada kejadian unik yang terjadi pada rider Repsol Honda, Marc Marquez, di sesi kualifikasi MotoGP Sirkuit Assen, Belanda. Pembalap asal Spanyol tersebut merasa terselamatkan dengan adanya skuter milik salah seorang fotografer yang bernama Tino di sisi lintasan.
Seperti diketahui, Marquez terjatuh ketika sesi kualifikasi menyisakan waktu sembilan menit. Tak ingin waktunya terbuang banyak, jawara MotoGP 2013 dan 2014 tersebut mengendarai skuter untuk bisa kembali ke pit.  
Atas usahanya dari insiden tersebut, Marquez berhasil mengawali perlombaan di urutan keempat. Tak ayal, ia memuji orang-orang yang berada di sekitar yang membantunya meraih tempat terbaik.
“Itu adalah skuter milik Tino, seorang fotografer. Setelah saya terjatuh, target pertama adalah kembali ke garasi. Tidak ada orang di sana yang bisa mengantarkan saya dan saya melihat satu skuter dengan kunci terpasang,”ucap Marquez mengutip Crash, Minggu (26/6/2016).
“Ketika saya menyalakan skuternya, saya melihat Tino dan bertanya apakah saya bisa membawanya. Ia tak keberatan, namun sejujurnya apabila ia menolak, saya akan tetap membawa skuternya,” tambahnya.
 “Skuter dan tim kami melakukan pekerjaan luar biasa karena motor kedua sebenarnya disetel untuk kondisi kering dan intermediate. Dua hal tersebut memungkinkan saya bahwa besok memulai balapan di baris kedua, dari posisi empat,” tuntas pembalap berusia 23 tahun tersebut.

MotoGP Larang Penggunaan Winglet di Musim 2017

RESMI MotoGP Larang Penggunaan Winglet di Musim 2017

Perdebatan mengenai penggunaan sayap tambahan atau Winglet di MotoGP akhirnya menemukan titik temu. Komisi Balapan secara resmi menelurkan keputusan jika teknologi tersebut akan resmi dilarang di musim 2017.

Pro dan kontra mewarnai penggunaan Winglet di MotoGP sejak awal musim. Beberapa tim punya pendapat berbeda untuk menentukan apakah sayap tambahan boleh terpasang di motor Valentino Rossi cs atau tidak.

Tujuan utama winglet sejatinya untuk menghasilkan downforce bagian depan motor saat akselerasi. Hal itu berguna untuk mengurangi jumlah wheelie (ban depan terangkat) tanpa perlu memotong output mesin.

Yamaha dan Honda sendiri sudah menjajal winglet. Yamaha menggunakannya di akhir 2015, sedangkan Honda mencobanya di tes pramusim 2016. Sementara tim lain seperti Aprilia dan Suzuki menerapkannya saat bersaing di Grand Prix Jerez, April lalu.

Beberapa pembalap memprotes dengan alasan keselamatan. Selain itu, biaya pengembangan teknologi yang semakin bengkak jika memasang Winglet juga jadi alasan beberapa pihak.

Argumen keselamatan dan biaya ditentang keras Ducati, yang memulai teknologi tersebut tahun lalu. Namun demikian, ada rumor jika sayap bisa dilarang, seperti yang terjadi di kelas Moto2 dan Moto3, andai produsen tidak setuju dengan alasan keselamatan.

Jika di Moto2 dan Moto3 keputusan bulat sudah diambil di mana Winglet bakal dilarang, tidak demikian di MotoGP.


Komisi Grand Prix yang terdiri dari Asosiasi Produsen (MSMA), Dorna, FIM, dan Asosiasi Tim MotoGP (IRTA) akhirnya membahasnya di Sirkuit Assen jelang Grand Prix Belanda, Sabtu (25/5/2016). Dan seperti dikutip Crash, keputusan bulat diambil yakni melarang penggunaan winglet pada musim balap 2017.

Berikut Pernyataan Komisi Grand Prix
Setelah pertemuan Komisi Grand Prix yakni Dorna, FIM, IRTA, dan MSMA pada hari Sabtu di Assen, Belanda, keputusan berikut dikeluarkan:

Komisi sepakat dengan efek dari 2017, penggunaan sayap aerodinamis di kelas MotoGP akan dilarang. Regulasi ini meniru para pihak di kelas Moto3 dan Moto2 yang mana penggunaan sayap sudah dilarang.

Sayap yang sesuai dengan peraturan teknis saat ini mungkin bisa terus digunakan untuk sisa musim 2016.


Klarifikasi Marquez Usai Bawa Kabur Skuter Fotografer

Nasib sial menimpa Marc Marquez di sesi kualifikasi Grand Prix Belanda. Saat baru mulai start, ia terjatuh dan mau tak mau mesti kembali ke paddock untuk mengganti motor dengan membawa kabur motor fotografer. | Crash-MotoGP

ASSEN - Nasib sial dialami Marc Marquez saat menjalani kualifikasi Grand Prix Belanda di Sirkuit Assen, Sabtu (25/6/2016). Langsung terjatuh saat memulai sesi, pembalap Repsol Honda mau tak mau membawa kabur motor skuter milik fotografer untuk kembali ke paddock.
Marquez terjatuh di awal sesi kualifikasi. Tak pikir panjang lagi, juara dunia MotoGP dua kali itu langsung membawa kabur motor skuter milik fotografer yang terparkir di pinggir sirkuit.

"Itu adalah skuter milik fotografer Tino. Setelah saya terjatuh, tujuan pertama saya adalah bisa kembali ke paddock secepat mungkin. Tidak ada orang yang bisa membantu saya, lalu saya lihat ada motor dengan kunci yang masih terpasang," terang Marquez seperti dikutip Crash.
"Ketika saya berbalik, saya melihat Tino dan langsung bertanya apakah bisa saya bawa dan dia bilang 'ok'. Jika dia bilang tidak, saya akan tetap membawanya," pungkasnya.

Kejadian itu setidaknya menyelamatkan catatan waktu Marquez. Ia bisa bercokol di posisi empat di bawah Andrea Dovizioso sebagai pemilik pole, runner up Valentino Rossi, dan pembalap satelit Ducati Scott Redding.

"Skuter dan tim di paddock sudah bekerja dengan baik sebab motor kedua sejatinya diatur untuk kondisi kering dan sedang. Hasil itu membuat saya akan mulai balapan di baris kedua dari posisi keempat," tambahnya.

Dalam sesi latihan bebas keempat (Q1) dan kualifikasi, banyak pembalap tergelincir di Assen. Selain Marquez, pembalap Suzuki Maverick Vinales, Jack Miller (Marc VDS), Cal Crutchlow (LCR Honda), dan Dani Pedrosa (Repsol Honda) juga terpaksa mencium aspal. Ketika ditanya penyebabnya, Marquez mengaku bingung mengapa trek bisa sangat licin.

"Saya kira ketika anda tanya pembalap lain apa penyebabnya, mereka akan kompak mengatakan 'tidak tahu' sebab trek jadi begitu licin. Mungkin saya tidak berkonsentrasi, saya juga tak mengerti. Ketika saya bawa pelan untuk memanaskan ban, sebelum dibawa kencang, saya malah kehilangan grip depan,"

"Saya tahu itu adalah kesalahan fatal sebab posisi saya paling belakang ketika itu. Tapi saya juga tidak memacu motor dengan kencang. Besok balapan akan sulit jika trek basah, seperti yang terlihat di sesi latihan keempat, banyak yang jatuh," pungkasnya.

Sabtu, 25 Juni 2016

Ditanya Soal Peluang Juara, Marc Marquez Merendah

Ditanya Soal Peluang Juara Marc Marquez Merendah
Marc Marquez rupanya masih malu-malu mengungkapkan soal target musim ini. Dengan merendah ia mengatakan kalau perburuan gelar akan berlangsung sengit dan akan diketahui sampai akhir musim nanti. 

Joki Repsol Honda itu saat ini masih memimpin klasemen MotoGP 2016. Ia berada di posisi puncak dengan raihan 125 poin atau selisih 10 poin dari juara dunia Jorge Lorenzo. Sementara di posisi tiga ada Valentino Rossi yang selisih angkanya pun tak jauh dari Marquez yakni 22 poin. 

Inilah yang jadi alasan mengapa Marquez tak berani sesumbar. Pembalap berpaspor Spanyol itu pun mengaku tidak percaya dengan capaiannya sampai tujuh seri.  Sebab semua tahu di awal musim ini, ia kerap terganggu dengan performa RC213V. 

"Tentu saja saya senang bisa memimpin klasemen setelah tujuh seri, tapi semuanya masih ketat di antara kami. Selisihnya 20 sampai 22 poin dan ini akan menjadikan perburuan gelar juara akan berlangsung ketat sampai akhir," ungkap Marquez dikutipCrash, Jumat (24/6/2016). 

Sementara menghadapi GP Belanda akhir pekan ini, pemilik nomor 93 itu mengaku telah siap. "Assen adalah sirkuit baik. Namun Rossi dan Lorenzo juga lebih cepat di sini, sebab banyak trek lurus yang membuat mereka lebih cepat."

"Kami akan berusaha mengawali start dengan baik dan menjaga fokus, sebab kondisi latihan dan lomba pasti berbeda. Saya akan berusaha cepat beradaptasi," tutup Marquez.

Aksi Menegangkan Marc Marquez di FP3 MotoGP Belanda

Aksi Menegangkan Marc Marquez di FP3 MotoGP Belanda
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, hanya mampu menjadi yang tercepat kedua di sesi free practice (FP) ketiga MotoGP Belanda, Sabtu 25 Juni 2016. Pria berjuluk Baby Alien itu mencatatkan waktu 1 menit 336 detik untuk melahap satu putaran Sirkuit Assen.
Hasil tersebut membuatnya berselisih 0.028 detik dari pembalap Ducati, Andrea Dovizioso. Persaingan yang terbilang cukup menarik antara pabrikan Honda dan Ducati. Sebab, sejak FP1 dan FP2 keduanya selalu berada di posisi tiga besar.
Namun, bukan hanya itu saja yang menarik dari sesi FP3. Marquez mengalami sebuah kejadian menegangkan. Pembalap berusia 23 tahun tersebut hampir terjatuh ketika hendak mengerem tunggangannya.
Dalam video yang diunggah akun resmi MotoGP di Facebook, ban motor bagian belakang yang ditunggangi Marquez sempat kehilangan kendali. Beruntungnya, juara dunia termuda sepanjang sejarah MotoGP itu mampu mengendalikan situasi.
Tunggangannya memang sempat keluar trek sesudah insiden tersebut. Namun, dia berhasil menghindari kecelakaan, yang dari tayangan kemungkinan bisa saja menyebabkan cedera serius.
Dari tujuh balapan MotoGP yang telah berjalan musim ini, Marquez total sudah mengumpulkan 125 poin. Dia unggul atas dua pembalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo (peringkat kedua) dan Valentino Rossi (peringkat ketiga)

Senin, 06 Juni 2016

Marc Marquez soal Tribute untuk Luis Salom dan Jabat Tangan dengan Valentino Rossi

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, kembali memuncaki klasemen sementara MotoGP. Foto dari Twitter/@marcmarquez93
foto: MotoGP.com
Ada pemandangan yang tak biasa usai gelaran MotoGP Catalunya, Minggu 5 Juni 2016 malam WIB. Rider gaek Movistar Yamaha, Valentino Rossi terlihat berjabat tangan dengan musuh bebuyutannya dari Repsol Honda, Marc Marquez. Keduanya terlihat akrab. Rivalitas yang kental dalam beberapa tahun terakhir –terutama di penghujung musim lalu yang berlanjut sampai awal musim ini– seakan hilang begitu saja.
Marquez sendiri akhirnya harus puas finis sebagai runner-up. Setelah race, pemandangan menarik memang muncul. Ya, Marquez dan Rossi yang sejak musim lalu berseteru hebat ini, akhirnya berjabat tangan untuk pertama kalinya.
Seperti diketahui, musim lalu Rossi menuding The Baby Alien sengaja membantu tandem The Doctor di Tim Garpu Tala yang juga kompatriot Marquez, Jorge Lorenzo untuk jadi juara dunia. Tali silaturahmi keduanya terputus, hubungan mereka kian hari kian dingin.
Nah, jabat tangan Rossi dengan rider 23 tahun asal Spanyol itu tentu mengejutkan banyak pihak. Marquez sendiri akhirnya angkat bicara terkait hal ini. Menurutnya, ini baik untuk mengurangi awan kelam yang menghiasi pekan balap Catalunya, setelah rider Moto2, Luis Salom, tewas akibat kecelakaan hebat di sesi latihan bebas pada hari Jumat.
Marquez pun senang bisa membangun hubungan baik lagi dengan Rossi. “Ini merupakan akhir pekan yang sangat sulit dan menyedihkan untuk Grand Prix. Tapi pada akhirnya, di balapan hari Minggu saya merasa lebih baik karena merasakan atmosfer keluarga di MotoGP,” ucap Marquez, seperti dimuat Crash, Senin (6/6/2016).
“Ketika kami bersama-sama di grid untuk mengheningkan cipta, ketika kami balapan, semua orang mendedikasikannya untuk Luis. Di tribun utama semua orang mendukung semua rider. Semua bersatu, penuh dengan respek,” lanjutnya.
“Satu hal lain yang penting bagi saya adalah untuk bersalaman lagi dengan Valentino. Saya senang dengan ini,” pungkasnya.
Sebagai tambahan, Marquez secara khusus juga memberikan tribute pada mendiang Salom. Ia mengubah nomor motornya dari 93 jadi 39, nomor yang dipakai Salom di motor Kalex-nya.

Klasemen MotoGP: Marquez geser Lorenzo dari pimpinan klasmen

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, kembali memuncaki klasemen sementara MotoGP. Foto dari Twitter/@marcmarquez93
Pembalap tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, yang memulai balapan dari urutan kelima, berhasil menjadi juara pada lomba balap motor MotoGP Catalunya di Spanyol, Minggu, 5 Juni, setelah memenangi duel sengit di putaran terakhir dengan pembalap Repsol Honda, Marc Marquez .
Setelah saling salip di lima putaran terakhir, Rossi berhasil berhasil mencatat waktu 44 menit 37.589 detik, selisih 2.652 detik dengan Marquez di urutan kedua. Berada di urutan ketiga adalah Daniel Pedrosa, rekan satu tim Marquez.
Sementara juara MotoGP musim lalu, Jorge Lorenzo, mengalami nasib sial karena terpaksa keluar dari sirkuit di putaran ke-16 dari 25 puturan yang harus dilahap, setelah insiden dengan pembalap Ducati, Andrea Iannone. Akibatnya, Lorenzo mengakhiri lomba tanpa meraih poin.
Hasil ini membuat Marquez mendongkel Lorenzo dari puncak klasemen sementara. Juara dunia dua kali ini naik satu peringkat dari sebelumnya urutan kedua menjadi pemuncak dengan nilai 125, atau unggul 10 dari Lorenzo yang mengumpulkan nilai 115. Lorenzo turun menjadi urutan kedua.
Sementara Rossi tetap berada di urutan ketiga dengan nilai 103 karena sebelumnya selisih nilai dengan Lorenzo dan Marquez cukup besar sehingga tidak mampu menggeser pesaingnya itu.
Namun dengan finish pertama untuk yang kedua kalinya di musim ini, juara dunia tujuh kali ini memperkecil jarak dengan kedua pesaingnya tersebut. Kini Rossi tertinggal 12 poin dengan Lorenzo dari sebelumnya 27 poin, sementara dengan Marquez dari sebelumnya 37 poin menjadi 22 poin.
Dani Pedrosa tetap di urutan keempat dengan 82 poin.
PosisiPembalapMotorNegaraNilai
1
Marc MARQUEZ
Honda
SPA
125
2
Jorge LORENZO
Yamaha
SPA
115
3
Valentino ROSSI
Yamaha
ITA
103
4
Dani PEDROSA
HondaSPA82
5
Maverick VIÑALES
Suzuki
SPA72
6
Pol ESPARGARO
YamahaSPA59
7
Aleix ESPARGARO
SuzukiSPA49
8
Hector BARBERA
Ducati
SPA49
9
Andrea DOVIZIOSO
Ducati
ITA
43
10
Andrea Iannone
Ducati
ITA41
11
Eugene LAVERTY
Ducati
IRL39
12
Bradley SMITH
Yamaha
GBR
29
13
Stefan BRADL
Aprilia
GER29
14
Alvaro BAUTISTA
Aprilia
SPA
29
15
Danilo PETRUCCI
Ducati
ITA
24
16
Cal CRUTCHLOW
HondaGBR20
17
Michele PIRRO
DucatiITA19
18
Scott REDDING
DucatiGBR16
19
Tito RABAT
Honda
SPA
13
20
Loris BAZ
DucatiFRA8
21
Jack MILLER
Honda
AUS
7
22
Yonny HERNANDEZ
Ducati
COL
3