Minggu, 16 Oktober 2016

Give Me Five! Perayaan Juara Marquez di Motegi

Give Me Five! Perayaan Juara Marquez di Motegi 
Give me five! Demikianlah seruan dari Marc Marquez. Pebalap asal Spanyol itu keluar sebagai juara di Sirkuit Motegi, Jepang, sekaligus menjadi juara dunia 2016.

Pada balapan yang berlangsung Minggu (16/10/2016) siang WIB, Marquez finis terdepan, diikuti oleh Andrea Dovizioso di posisi kedua dan Maverick Vinales di posisi ketiga. Dua pesaing utama, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, crash sebelum balapan berakhir.

Marquez gembira bukan main. Begitu melintasi garis finis lebih dulu, ia berteriak kegirangan bersama dengan adiknya, Alex Marquez, seolah-olah tak percaya pada keberuntungan yang mendatanginya atas jatuhnya kedua rival utamanya.

Alex kemudian memakaikan kaus berwarna putih kepada sang kakak dengan tulisan "Give me 5!" di bagian depannya.

Seruan "Campeón del Mundo!" juga berkumandang begitu Marquez kembali ke paddock. "Juara Dunia!" demikian kata mereka. Ini adalah gelar kelima bagi Marquez di arena balap, dan yang ketiga di kelas MotoGP.

Marquez lima kali juga menjadi juara pada balapan musim 2016. Sebelum menjadi juara di Jepang ini, ia menjadi juara di Argentina, Amerika Serikat, Jerman, dan Aragon.

Dengan tiga balapan tersisa, poin 273 yang dikantongi Marquez sudah tak mungkin dikejar.

Marquez "Give Me Five"

Marc Marquez (Foto: AFP) 
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, memastikan diri menjadi juara MotoGP 2016 setelah finis pertama di race GP Jepang, Minggu (16/10/2016) siang WIB. Berarti, ini adalah kali kelima The Baby Alien menjadi juara balap motor tingkat dunia. 

Ya, raihan juara MotoGP 2016 menjadi titel juara dunia kelima Marquez. Sebelumnya, pembalap berkebangsaan Spanyol tersebut menjadi juara pada 2010 (125cc), 2012 (Moto2), 2013, 2014 dan 2016 (MotoGP). 

Kemenangan Marquez kali ini sangat spesial karena terjadi di “kandang” Honda yakni Sirkuit Twin Ring Motegi. Dia pun mencatatkan rekor sebagai pembalap termuda yang meraih tiga titel lomba balap kelas primer (500cc dan MotoGP). 

Marquez sejajar dengan tiga pembalap andal yakni Mick Doohan, Jorge Lorenzo, dan Toni Mang yang sama-sama mengoleksi lima gelar juara dunia. Dengan usia yang masih 23 tahun, catatan emas Marquez masih bisa berlanjut.

Rossi Gagal Sentuh Garis Finis

BREAKING NEWS: Rossi Gagal Sentuh Garis Finis 
Duel perebutan mahkota juara dunia MotoGP berlangsung panas. Valentino Rossi yang menempati posisi pole position di Sirkuit Twin Ring Motegi, Jepang, terpaksa meninggalkan balapan seri ke-15 setelah mengalami insiden kecelakaan tunggal di tikungan kesepuluh di 18 lap tersisa, Minggu (16/10/2016).

Rossi memulai start buruk di Motegi. Posisi barisan terdepannya sukses dicuri Jorge Lorenzo. Persaingan pun semakin sengit selama beberapa putaran di mana Marc Marquez, Lorenzo, dan Rossi saling bertukar posisi.

Hingga akhirnya Marquez sukses mengunci posisi pertama disusul Lorenzo dan Rossi. Sayang, 18 lap tersisa Rossi kehilangan keseimbangan saat akan menaklukan tikungan kesepuluh. Meskipun ia terlihat sempat ingin melanjutkan balapan. Namun pada akhirnya The Doctor memutuskan untuk masuk pit dan tidak melanjutkan balapan krusial ini.

Kecelakaan itu makin membuat peluang Marquez semakin terbuka untuk mengunci gelar juara ketiga di kelas utama. Dengan catatan, Lorenzo tidak mendapatkan podium di Motegi.  

Sumber :
http://sports.sindonews.com/read/1147579/49/breaking-news-rossi-gagal-sentuh-garis-finis-1476595347

Senin, 26 September 2016

Hasil FULL RACE Moto2 Aragon 2016: Alex Marquez Sukses Raih Juara 2

Hasil FULL RACE Moto2 Aragon 2016: Alex Marquez Sukses Raih Juara 2, Sam Lowes Juara 1 
Sukses Raih Juara 2, Sam Lowes Juara 1. Pertandingan balap Moto2 seri ke 14 Aragon 2016 kali ini menjadi seri paling menegangkan di klas Moto2. Sebab pembalap yang juga meruakan adik kandung dari pembalap MotoGP Marc Marquez, Alex Marquez sukses menjadi pembalap tercepat kedua dan berhak menghuni podium kedua dengan raihan waktu sebanyak 40m 4.174s.

Sementara itu untuk pembalap yang sukses menjadi rider tercepat perta adalah Sam Lowes. Pembalap senior klas Moto2 ini kembali menapakan kakinya di Podium pertama di seri Aragon dengan jumlah waktu sebanyak 40m 0.885s.

Dengan hasil baik tersbeut maka Alex Marquez dan Sam Lowes mengaku sumringah atas apa yang telah ia raih hari ini.

Berikut Hasil FUll Race MotoGP Aragon 2016:
1. Sam Lowes GBR Federal Oil Gresini Moto2 (Kalex) 40m 0.885s
2. Alex Marquez SPA Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (Kalex) 40m 4.174s
3. Franco Morbidelli ITA Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (Kalex) 40m 4.206s
4. Thomas Luthi SWI Garage Plus Interwetten (Kalex) 40m 6.066s
5. Takaaki Nakagami JPN IDEMITSU Honda Team Asia (Kalex) 40m 11.607s
6. Alex Rins SPA Paginas Amarillas HP 40 (Kalex) 40m 13.049s
7. Lorenzo Baldassarri ITA Forward Team (Kalex) 40m 13.270s
8. Johann Zarco FRA Ajo Motorsport (Kalex) 40m 13.497s
9. Simone Corsi ITA Speed Up Racing (Speed Up) 40m 14.889s
10. Jonas Folger GER Dynavolt Intact GP (Kalex) 40m 19.049s
11. Xavier Simeon BEL QMMF Racing Team (Speed Up) 40m 23.298s
12. Mattia Pasini ITA Italtrans Racing Team (Kalex) 40m 23.556s
13. Sandro Cortese GER Dynavolt Intact GP (Kalex) 40m 23.794s
14. Hafizh Syahrin MAL Petronas Raceline Malaysia (Kalex) 40m 24.322s
15. Marcel Schrotter GER AGR Team (Kalex) 40m 26.178s
16. Axel Pons SPA AGR Team (Kalex) 40m 26.713s
17. Xavi Vierge SPA Tech 3 Racing (Tech 3) 40m 27.289s
18. Steven Odendaal RSA AGR Team (Kalex) 40m 27.410s
19. Remy Gardner AUS Tasca Racing Scuderia Moto2 (Kalex) 40m 31.226s
20. Jesko Raffin SWI Sports-Millions-EMWE-SAG (Kalex) 40m 31.323s
21. Julian Simon SPA QMMF Racing Team (Speed Up) 40m 31.390s
22. Dominique Aegerter SWI CarXpert Interwetten (Kalex) 40m 42.652s
23. Tetsuta Nagashima JPN Ajo Motorsport Academy (Kalex) 40m 42.904s
24. Edgar Pons SPA Paginas Amarillas HP 40 (Kalex) 40m 42.943s
25. Luca Marini ITA Forward Team (Kalex) 40m 46.329s
26. Ratthapark Wilairot THA IDEMITSU Honda Team Asia (Kalex) 40m 46.514s
27. Robin Mulhauser SWI CarXpert Interwetten (Kalex) 40m 56.771s
28. Isaac Viñales SPA Tech 3 Racing (Tech 3) 40m 56.774s
29. Danny Kent GBR Leopard Racing (Kalex) 40m 46.807s
Alan Techer FRA NTS T Pro Project (NTS) DNF

Marquez Akan Juara MotoGP 2016 Tanpa Perlu Naik Podium Lagi, Syaratnya ?

 
Marc Marquez tampil luar biasa dalam lomba GP Aragon di Sirkuit Aragon, Alcaniz, Spanyol, Minggu (25/9/2016).
 
Setelah sempat terlempar dari urutan tiga besar, Marquez yang memulai lomba dari grid pertama kembali melesat hingga melewati Valentino Rossi di posisi terdepan.

"Saya tetap tenang dan selangkah demi selangkah mendapatkan ritme yang baik," ungkap Marquez tentang keberhasilannya bangkit dari kesalahan setir.

"Ketika menyalip Valentino, saya langsung melaju untuk dua lap berikutnyna sampai saya melihat benar-benar berada di depan," imbuh Marquez, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Motor Sport.

Pebalap Repsol Honda berusia 23 tahun itu akhirnya finis di urutan pertama dengan waktu 41 menit 57,678 detik. Jorge Lorenzo menyusul di posisi kedua dengan waktu 42 menit 0,418 detik. Rossi harus puas finis di posisi ketiga dengan waktu 42 menit 3,662 detik.

Bagi Marquez, ini merupakan kemenangan pertamanya di Aragon sejak tahun 2013. Hasil itu juga sekaligus kemenangan MotoGP pertama Marquez sejak di Sachsenring, Jerman, pada Juli 2016.
 
Pembalap Spanyol itu kini memimpin klasemen dengan unggul 52 poin atas urutan kedua, Rossi. 

Marquez mengoleksi 248 poin.
Rossi mengumpulkan 196 poin.
Lorenzo baru mendapatkan 182 poin.

MotoGP 2016 menyisakan empat seri lagi, yakni di Jepang, Australia, Malaysia, dan Valencia.

4 SISA SERI MOTOGP 2016
1 MotoGP Jepang, 25 September
2 MotoGP Australia, 23 Oktober
3 MotoGP Malaysia, 30 Oktober
4 MotoGP Valencia, 13 November


Apa yang bisa dibaca dari kemenangan Marquez di MotoGP Aragon kali ini?
Sebelum lomba MotoGP Aragon 2016 dimulai, Marquez menyatakan rela tak menang di kampung halamannya ini, asalkan menjadi juara MotoGP 2016. Sekarang, dengan nilai 248, Marquez memang tak perlu terlalu bersusah-payah lagi untuk menjadi juara MotoGP 2016.
Marquez tak perlu naik podium lagi, cukup finis di urutan keempat dalam empat seri tersisa, gelar MotoGP 2016 pasti di tangan.

Dengan finis di urutan keempat secara beruntun itu saja, Marquez berarti mengantungi total 300 poin.

Itu artinya Rossi atau Lorenzo tak bisa lagi mencegah Marquez untuk menjadi juara, meski salah satu dari dua pebalap Movistar Yamaha itu terus-menerus finis di urutan pertama. Poin maksimal yang bisa diraih Rossi jiga terus-terus merebut podium pertama di empat seri terakhir itu adalah 296.
 
Sedangkan poin maksimal yang bisa diraih Lorenzo jiga terus-terus merebut podium pertama di empat seri terakhir itu adalah 282. Marquez akan makin cepat memastikan diri juara jika finis di tiga besar dan Rossi gagal naik podium di seri berikutnya.

Tahun 2015, Lorenzo juara setelah mengumpulkan 330 poin. Dari 18 seri MotoGP 2015, Lorenzo meraih podium pertama sebanyak tujuh kali, podium kedua sebanyak tiga kali, dan podium ketiga sebanyak dua kali.
 
Posisi finis terburuk Lorenzo adalah urutan kelima dan itu hanya terjadi sekali di Argentina.
Lorenzo hanya satu kali tak bisa melanjutkan balapan karena insiden.  Tahun 2015 itu, Rossi menjadi runner-up dengan 325 poin.
 
Rossi hanya empat kali naik ke podium pertama dan tiga kali di podium kedua.
Sedangkan Marquez menempati posisi ketiga MotoGp 2015 dengan 242 poin.

Minimnya poin akhir Marquez itu disebabkan oleh banyaknya insiden yang dialaminya, yakni enam kali. Marquez hanya lima kali naik podium pertama dan empat kali di podium kedua. (*)

Komentar Marc Marquez Usai Kalahkan Rossi di Aragon

Hasil gambar untuk motogp aragon podium 2016  Marc Marquez berhasil memperbesar jarak poin dari para rival di klasemen setelah dia memenangkan seri grand prix Aragon, Minggu (26/9/2016) malam WIB. Selepas balapan, The Baby Alien mengaku dia perlu ekstra hati-hati untuk menghindari terjatuh.

"Ini adalah keuntungan yang manis, tapi kami harus tetap fokus karena insiden dalam kecelakaan sangat mudah terjadi,” tutur Marquez, sebagaimana dimuat laman resmi MotoGP, Senin (26/9/2016).

Rekan satu tim Dani Pedrosa itu juga menuturkan bahwa musim ini hampir seluruh balapan di lakukan jauh dari ekspektasi di sesi latihan. Biasanya, menurut Marquez, jalannya balapan tidak akan jauh dengan feeling pada saat latihan.

"Setelah pemanasan, segalanya terlihat berada dalam kontrol. Tapi Anda tahu, di dalam balapan dan khususnya musim ini, feeling yang Anda miliki di atas trek kerap berubah," kata Marquez.

"Begitu saya keluar ke sirkuit, rasanya sulit untuk bisa mendapatkan feeling seperti yang saya miliki saat latihan. Tapi, saya memutuskan untuk tetap konsentrasi sejak balapan dimulai," sambung juara dunia dua kali MotoGP itu.

Dengan gelar seri di Aragon, Marquez saat ini memimpin 52 poin dari Valentino Rossi. Sementara dengan empat balapan tersisa, The Baby Alien menjadi sala hsatu kandidat kuat peraih gelar juara dunia musim ini.

Kalah dari Marquez di Aragon, Rossi: Gelar Juara Dunia Semakin Jauh

Dikalahkan Marquez di Aragon, Rossi: Gelar Juara Dunia Semakin Jauh  Valentino Rossi kembali finis di belakang Jorge Lorenzo dan Marc Marquez, setelah dia hanya merebut podium ketiga di Sirkuit Aragon, Minggu (25/9/2016) malam WIB. Menurut The Doctor, hasil balapan tersebut membuatnya semakin sulit mengejar gelar juara dunia ke-10.

Dengan hanya merebut posisi ketiga di Aragon, Rossi saat ini terpaut 52 poin dari Marquez yang pada hari ini sukses memenangkan gelar juara seri. Jarak angka tersebut dianggap sulit mengingat balapan hanya menyisakan empat race.

"(Peluang memenangkan gelar -red) itu sulit dengan jarak 52 poin. Saya tidak ingin memikirkan gelar juara dunia, kami hanya perlu bekerja di sisa musim dengan fokus memenangkan podium, atau bahkan memenangkan balapan," kata Rossi, dikutip Crash, (25/9/2016).

"Tim kami (Yamaha) belum pernah memenangkan lomba sejak race di Barcelona, sementara Honda dan Suzuki menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Kami perlu memahami dan berusaha untuk menjadi kompetitif hingga akhir seri 2016 ini," lanjut pembalap Italia tersebut.

Sekadar informasi, saat tampil di Sirkuit Aragon, Minggu (25/9/2016) Rossi mampu memimpin lomban hingga setidaknya lap ke-23. Namun setelah itu, Marc Marquez dan Jorge Lorenzo meningkatkan persaingan dan sukses finis di depan Rossi.

Marquez memenangkan balapan tersebut dengan catatan waktu 41 menit 57.678 detik sedangkan Lorenzo finis di posisi ke dua dengan catatan waktu  42 menit 0.418 detik. (Baca juga: Ulangi Kisah 2013, Marc Marquez Juara GP Aragon)

Marquez Kemungkinan Rayakan Juara Dunia Motogp 2016 di Valencia

Kemungkinan Marquez Rayakan Juara Dunia di Valencia 
ARAGON - Marc Marquez tidak bisa menjanjikan apakah ia mampu mengunci gelar juara dunia MotoGP 2016 di Grand Prix Jepang, pada 16 Oktober mendatang atau tidak. Dikatakan, yang terpenting saat ini adalah tampil konsisten dan tidak ingin memikirkan terlalu jauh tentang trofi ketiga di kelas utama.

Pernyataan Marquez cukup beralasan mengingat sejak bergabung dengan tim Repsol Honda pada 2013 lalu, ia belum pernah sekalipun merasakan kemenangan di depan pendukung tim. Inilah yang membuatnya tidak ingin terlalu jauh membicarakan perihal tersebut.

"Di Jepang saya tidak akan mengunci gelar juara MotoGP, meskipun saya ingin memenangkan balapan di sana karena ini markas Honda, tapi saya mencoba untuk tidak berpikir bergitu. Kita harus menunggu, bersabar, dan berusaha untuk meminimalisir kesalahan. Kita harus menjaga mentalitas yang sama dan kita tahu bahwa di Jepang akan menjadi salah satu sirkuit yang memungkinkan kita berjuang, tetapi kami akan mencoba untuk mengambil kesempatan di balapan berikutnya yang akan jauh lebih baik bagi kita," ungkap Marquez seperti dikutip Crash, Senin (26/9/2016).

Kemungkinan Marquez akan menyiapkan pesta kemenangan untuk ketiga kalinya di kelas utama MotoGP saat menjalani balapan di Australia atau Valencia. Menurutnya, kedua arena pacuan kuda besi sangat cocok dengan karakter mesin RC213V Honda.

"Phillip Island dan Valencia tentunya hal yang mungkin. Valencia misalnya, sirkuit ini sangat baik bagi saya karena saya selalu tampil kompetitif dalam kondisi kering. Kalau Malaysia kita akan melihat bagaimana saya bisa mengelola balapan dengan baik. Intinya, jika saya berada di akhir pekan dan tidak bisa memenangkan balapan, maka itu bukan masalah, dan kita harus menunggu," tutup Marquez.

Sekadar informasi, peluang Marquez menyabet gelar juara dunia MotoGP 2016 semakin besar setelah ia memenangkan balapan di Aragon, Minggu (25/9) kemarin. Itu merupakan kemenangan ke-54 sepanjang kariernya sebagai pembalap kuda besi dan secara perhitungan ia menyamai rekor legenda Mick Doohan.

Hasil Lengkap GP Aragon dan Klasemen MotoGP 2016

Hasil Lengkap GP Aragon dan Klasemen MotoGP 2016 

ARAGON - Usai sudah pentas MotoGP di Sirkuit Aragon. Minggu (25/9/2016) balapan diselesaikan dengan kemenangan pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.

The Baby Alien jadi yang tercepat dengan catatan waktu 41 menit 57.678 detik. Ia mengalahkan dua pembalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi. Lorenzo finis di posisi dua dengan waktu 42 menit 0.418 detik dan Rossi menyusul di belakangnya dengan torehan 42 menit 3.661 detik.

Berkat kemenangannya ini, Marquez makin kokoh di puncak klasemen pembalap. Hingga seri ke-14 ia sudah mengoleksi 248 poin. Marquez unggul 52 angka dari Rossi dan 66 angka dari Lorenzo.

Berikut hasil GP Aragon 2016:
1. Marc Marquez - Repsol Honda Team - 41m 57.678s
2. Jorge Lorenzo - Movistar Yamaha - 42m 0.418s
3. Valentino Rossi - Movistar Yamaha - 42m 3.661s
4. Maverick Viñales - Team Suzuki Ecstar - 42m 5.916s
5. Cal Crutchlow - LCR Honda - 42m 10.899s
6. Dani Pedrosa - Repsol Honda Team - 42m 14.750s
7. Aleix Espargaro - Team Suzuki Ecstar - 42m 16.200s
8. Pol Espargaro - Monster Yamaha Tech 3 - 42m 17.110s
9. Alvaro Bautista - Factory Aprilia Gresini - 42m 20.749s
10. Stefan Bradl - Factory Aprilia Gresini - 42m 25.576s
11. Andrea Dovizioso - Ducati Team - 42m 30.126s
12. Michele Pirro - Ducati Team - 42m 32.711s
13. Hector Barbera - Avintia Racing - 42m 33.902s
14. Eugene Laverty - Aspar MotoGP Team - 42m 35.299s
15. Nicky Hayden - Estrella Galicia 0,0 Marc VDS - 42m 38.187s
16. Yonny Hernandez - Aspar MotoGP Team - 42m 41.584s
17. Danilo Petrucci - Octo Pramac Yakhnich - 42m 54.418s
18. Loris Baz - Avintia Racing - 42m 57.359s
19. Scott Redding - Octo Pramac Yakhnich - 43m 31.804s

Berikut klasemen sementara MotoGP 2016:
Hasil Lengkap GP Aragon dan Klasemen MotoGP 2016

Senin, 22 Agustus 2016

Klasmen Sementara MotoGP 2016

MotoGP World Standing 2016PDF

Pos.RiderBikeNationPoints
1Marc MARQUEZHondaSPA197
2Valentino ROSSIYamahaITA144
3Jorge LORENZOYamahaSPA138
4Dani PEDROSAHondaSPA109
5Maverick VIÑALESSuzukiSPA100
6Andrea IANNONEDucatiITA96
7Pol ESPARGAROYamahaSPA81
8Andrea DOVIZIOSODucatiITA79
9Hector BARBERADucatiSPA76
10Cal CRUTCHLOWHondaGBR66
11Eugene LAVERTYDucatiIRL63
12Scott REDDINGDucatiGBR54
13Aleix ESPARGAROSuzukiSPA51
14Jack MILLERHondaAUS42
15Bradley SMITHYamahaGBR42
16Stefan BRADLApriliaGER39
17Danilo PETRUCCIDucatiITA38
18Alvaro BAUTISTAApriliaSPA35
19Tito RABATHondaSPA26
20Loris BAZDucatiFRA24
21Michele PIRRODucatiITA23
22Yonny HERNANDEZDucatiCOL8

Soal Cal Crutchlow, Marquez Setuju dengan Rossi

Marc Marquez (Foto: AFP)
Rider Tim Repsol Honda, Marc Marquez, mengatakan dirinya setuju dengan perkataan Valentino Rossi soal Cal Crutchlow. Menurut Marquez, Crutchlow adalah seorang pembalap yang sangat menyenangkan.

“Saya setuju dengan Valentino (Rossi) dan saya menikmati satu sore dengan Cal (Crutchlow) berbicara tentang motor dan saya senang dengannya, dengan Lucy dan keluarganya. Ia pria yang menyenangkan,” kata Marquez, seperti disadur dari Crash, Senin (22/8/2016).
Nama Crutchlow kali ini melejit setelah dirinya sukses menguasai balapan pada seri ke-11 yang berlangsung di Sirkuit Brno, Ceko. Pembalap asal Inggris tersebut menyudahi perlawanan sengit rider Ducati Corse, Andrea Iannone.
Sejatinya, Crutchlow tidak terlihat menunjakan progres positif sepanjang pekan di Brno. Namun, siapa sangka, rider 30 tahun tersebut justru mampu tampil impresif dan menyudahi balapan di tempat pertama.
Memulai balapan dari tempat 10, perlahan tapi pasti Crutchlow mulai melewati lawan-lawannya hingga menduduki posisi dua dan bersaing dengan Iannone. Dengan memanfaatkan kesalahan yang dibuat rider asal Italia itu, Crutchlow sukses mengudeta posisi puncak dan menyudahi balapan di tempat pertama.

Rossi: Saya Tidak Seberani Cal Crutchlow

Rossi: Saya tidak seberani Crutchlow. (foto:AFP)
Pembalap Tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, memberikan pujian kepada Cal Crutchlow saat mengaspal di GP Ceko pada Minggu 22 Agustus 2016 malam WIB. Rossi merasa, rider Tim LCR Honda itu sangat berani saat balapan.

Pasalnya, saat memulai race kondisi lintasan terlihat sedikit basah. Oleh karena itu beberapa pembalap salah satunya Rossi merasa tidak yakin bisa memacu kuda besinya dalam kecepatan maksimal.
Namun di sisi lain, Crutchlow justru dengan beraninya mengambil risiko dengan terus menekan selepas start. Mengawali balapan dari posisi 10, pembalap 30 tahun tersebut mampu merangkak naik hingga akhirnya bersaing sengit dengan Andrea Iannone untuk tempat pertama.
Tidak hanya itu, bahkan Crutchlow mampu meng-overtake Iannone saat pembalap asal Italia itu melebar di tikungan. Sampai akhirnya, rider asal Inggris tersebut sukses menyentuh garis finis pertama kali.
“Sayangnya kami tidak juga bisa menggunakan ban keras untuk depan karena pagi ini saya tidak memiliki perasaan yang baik untuk ban soft, jadi saya tidak cukup berani seperti Cal (Crutchlow),” kata Rossi, seperti dinukil dari Crash, Senin (22/8/2016).

Bersaing Ketat dengan Valentino Rossi, Marquez Siap Perkuat Performa Motornya

Marc Marquez (Foto: Twitter Marc Marquez)
Persaingan perebutan gelar juara MotoGP 2016 semakin ketat. Hingga saat ini, posisi puncak masih ditempati oleh pembalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez, dengan raihan 197 poin atau selisih 53 poin dari pembalap Tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi.

Pada seri ke-11, Marquez gagal merebut podium tertinggi dan harus puas finis di posisi ketiga. Sementara Rossi berhasil menempati podium kedua. Jika melihat persaingan saat itu, tentu hasil tersebut tidak sesuai dengan harapan Marquez.
Kendati demikian, pembalap berpaspor Spanyol tersebut yakin dapat tampil impresif hingga akhir MotoGP 2016. Ia mengaku yakin dapat tampil maksimal, baik di atas lintasan basah maupun kering.
“Bagi saya yang terpenting adalah tampil kuat di atas lintasan kering dan basah. Hal itu penting demi meraih gelar juara. Pada kondisi kering, akselerasi adalah hal yang paling penting. Sementara pada kondisi basah, akselerasi pada ban belakang harus dijaga,” tutur Marquez, mengutip dari Crash, Senin (22/8/2016).
“Jadi kami dapat lebih kompetitif. Pada lintasan kering, saat melaju saya merasa kuat dan di sini (Sirkuit Brno) pada FP2 saya merasa sangat kuat tanpa akselerasi,” tandasnya.

Juarai GP Republik Ceko, Momen Terbaik dalam Hidup Crutchlow

Cal Crutchlow (Foto: Crash)
Pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow, tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya setelah menjuarai GP Republik Ceko. Seperti diketahui, Crutchlow tampil pintar dan cermat kala mengaspal di Automotodrom Brno sebelum berdiri di podium teratas.

Crutchlow menggunakan ban belakang dan depan bertipe hard. Saat kondisi trek basah, dia memang terus-terusan disalip. Tapi, ketika permukaan sirkuit mengering, pembalap berkebangsaan Inggris ini mulai menguasai jalannya balapan.
Bahkan, Crutchlow unggul sejauh tujuh detik dari peringkat dua, Valentino Rossi, saat melewati garis finis. Ini adalah kemenangan pertama seorang pembalap Inggris sejak Barry Sheene di musim 1981.
“Saya sangat senang dan jelas ini adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu. Saya sudah beberapa kali hampir jadi juara seperti saat di Sachsenring. Tapi, tidak ada hal yang lebih besar dari sebuah kemenangan,” kata Crutchlow, seperti dilansir Crash, Senin (22/8/2016).
“Tentu kami memenangi balapan yang tricky. Tapi, saya membuat keputusan terbaik mengenai pilihan ban, dan saya merasa bahwa jika saya menggunakan hard di ban belakang, depan juga harus mengikuti,” jelasnya.

Posisi Klasmen Diambil Rossi, Lorenzo Masih Pede Juarai MotoGP 2016

Jorge Lorenzo (Foto: AFP)
Pembalap Tim Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, gagal meraih hasil yang memuaskan kala mengaspal di MotoGP seri Republik Ceko akhir pekan kemarin. Pemilik julukan X-Fuera itu harus finis di urutan paling buncit pada seri tersebut.

Dalam balapan yang dilangsungkan di Sirkuit Brno itu, Lorenzo sebenarnya bisa saja meraih hasil yang lebih baik. Terlebih Lorenzo sempat meraih catatan waktu tercepat dalam satu putaran di balapan kemarin. Namun keputusannya mengganti motor, menjadi titik balik performa Lorenzo di GP Ceko sebelum akhirnya harus rela finis di posisi paling buncit.
Dengan hasil itu, membuat Lorenzo pun terpaksa harus turun peringkat di tabel klasemen sementara pembalap MotoGP 2016. Kini, pembalap berkebangsaan Spanyol tersebut berada di tempat ketiga atau terpaut enam poin dari rekan setimnya, Valentino Rossi.
Meski begitu, tidak lantas membuat Lorenzo pesimis mengenai peluangnya untuk mempertahankan titel juara di MotoGP 2016. Ia mengakui akan berusaha semaksimal mungkin di balapan yang tersisa pada musim ini.
“Saya masih memiliki peluang besar untuk bisa mempertahankan gelar juara dunia (MotoGP 2016). Terlebih masih ada balapan yang bisa saya manfaatkan untuk mengejar jarak dengan (Marc) Marquez, dan saya akan berusaha sangat keras untuk mewujudkannya,” ungkap Lorenzo, seperti dikutip dari Crash, Senin (22/8/2016).

Lorenzo Ungkap Penyebab Cekcok di Paddock Yamaha

Lorenzo Ungkap Penyebab Cekcok di Paddock Yamaha
Juara bertahan MotoGP, Jorge Lorenzo, menjelaskan insiden cekcok yang dialaminya dengan kru tim Movistar Yamaha di sela balapan MotoGP Republik Ceko, Minggu (21/8).

Lorenzo mengalami hari buruk pada balapan GP Ceko. Pebalap asal Spanyol itu finis di posisi ke-17 setelah sempat mengalami miskomunikasi dengan kru tim yang berujung pada cekcok di depan paddock Yamaha.

Ketika balapan menyisakan tujuh lap, Lorenzo masuk pit untuk melakukan pergantian motor meski tidak ada perintah dari tim. Padahal Lorenzo mulai menunjukkan peningkatan kecepatan signifikan dengan motor pertamanya.

Sempat terjadi cekcok. Kru Yamaha bingung mengapa Lorenzo ingin melakukan pergantian motor. Anehnya, satu lap kemudian Lorenzo kembali masuk pit dan kembali melakukan pergantian motor. Di momen ini lagi-lagi Lorenzo terlibat cekcok dengan kru tim.

Berbicara kepada media usai balapan, Lorenzo mengatakan terpaksa melakukan pergantian motor setelah ban depan yang digunakannya mengalami kerusakan. Tapi, kepala kru Ramon Forcada tidak menyadarinya.

"Tim saya tidak tahu apa yang terjadi. Mereka tidak mengerti karena ketika saya menghentikan motor, bagian ban yang rusak menghadap ke aspal. Jadi ban depan terlihat sempurna," ujar Lorenzo seperti dikutip dari Motorsport.com.

"Baru ketika mereka memindahkan motor mereka menyadari ada bagian ban depan yang hilang. Jadi, itu mungkin kenapa Forcada tidak mengerti kenapa saya ingin melakukan pergantian motor."

Lorenzo berharap Michelin bisa mengatasi masalah ban depan yang dihadapinya. Juara dunia MotoGP tiga kali itu mengklaim seharusnya bisa bersaing meraih podium tanpa masalah ban depan tersebut.

"Sangat tidak beruntung, karena dengan ban depan seperti itu saya tidak akan bisa menyelesaikan balapan. Saya merasa bisa tampil lebih cepat, finis ketiga atau bahkan kedua," ucap Lorenzo.

Drama MotoGP Ceko: Harinya Nomor 35

Drama MotoGP Ceko: Harinya Nomor 35
Jalannya balapan MotoGP Republik Ceko di Sirkuit Brno, Minggu (21/8), berlangsung penuh drama. Mulai dari kemenangan kejutan Cal Crutchlow, nasib sial Ducati, hingga konflik Jorge Lorenzo dengan timnya.

Dengan basahnya trek Sirkuit Brno dan cuaca yang tidak menentu, balapan MotoGP Ceko memiliki status flag-to-flag, di mana pebalap bisa melakukan pergantian motor dengan ban trek kering di tengah balapan.

Hampir seluruh pebalap menggunakan opsi ban lunak depan dan belakang. Crutchlow dan Loriz Baz (Avintia Racing) menjadi dua pebalap yang memilih ban keras depan dan belakang.

Sementara Lorenzo dan rekan setimnya di Movistar Yamaha, Valentino Rossi, memilih strategi ban belakang keras dan ban depan lunak.

Duo Ducati, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone, sempat memimpin jalannya balapan. Disusul Marc Marquez (Repsol Honda) di posisi ketiga. Scott Redding dan Hector Barbera yang jago di trek basah musim ini juga sempat memberikan ancaman.

Crutchlow dan Rossi sempat terlempar dari posisi sepuluh besar di awal-awal balapan. Pasalnya, ban belakang dengan kompon keras sulit panas dan tidak mencengkeram di kondisi trek basah.

Tapi, seiring dengan mengeringnya kondisi trek, perlahan tapi pasti Crutchlow dan Rossi mulai memperbaiki posisi.

Dovizioso mengalami nasib sial pada lap kesepuluh setelah motor Desmosedici yang ditungganginya mengalami kegagalan mesin. Sempat melakukan pergantian motor, pebalap asal Italia itu memilih untuk tidak melanjutkan balapan.

Ducati yang finis satu-dua di GP Austria pekan lalu, semakin terpuruk setelah Iannone hanya finis posisi delapan setelah ban lunaknya mengalami degradasi yang luar biasa.

Lorenzo Bersitegang

Drama tidak berhenti di situ. Lorenzo terlihat sempat bersitegang dengan kru timnya saat balapan menyisakan tujuh lap.

Lorenzo melakukan pergantian motor meski tidak ada perintah dari tim. Padahal Lorenzo mulai menunjukkan peningkatan kecepatan signifikan dengan motor pertamanya.

Berkaca dari penampilan Rossi yang sukses finis di posisi kedua dengan pilihan ban yang sama, melakukan pergantian motor jelas keputusan yang salah dari Lorenzo.

Anehnya, satu lap kemudian Lorenzo kembali masuk pit dan kembali menggunakan motor pertamanya. Di momen ini lagi-lagi Lorenzo terlibat cekcok dengan kru tim. Lorenzo akhirnya finis ke-17, gagal mendapatkan poin, dan digeser Rossi dari posisi dua klasemen sementara.

Pada akhirnya, Crutchlow lah yang tersenyum. Pasalnya, pebalap dengan nomor sepeda motor 35 itu menjadi pebalap pertama asal Inggris yang mampu meraih kemenangan di kelas primer Grand Prix dalam 35 tahun terakhir setelah Barry Sheene pada 1981 (GP Swedia). 

Rossi Senang Call Cruchlow Menang di MotoGP Ceko

Rossi Senang 'Badut' MotoGP Menang di Ceko
Valentino Rossi tidak merasa kecewa kalah dari pebalap LCR Honda Cal Crutchlow pada balapan MotoGP Republik Ceko, Minggu (21/8).

Crutchlow meraih kemenangan pertamanya di MotoGP secara impresif di GP Ceko. Memulai balapan dari posisi kesepuluh, pebalap asal Inggris itu sebenarnya sempat terpuruk ke posisi 15.

Keputusan menggunakan ban keras depan dan belakang membuat Crutchlow mampu mengakhiri balapan sebagai pemenang. Crutchlow unggul tujuh detik atas Rossi.

Rossi mengaku senang Crutchlow bisa meraih kemenangan pertamanya di MotoGP. The Doctor mengatakan Crutchlow adalah salah satu teman baiknya di MotoGP.

“Saya katakan ke Crutchlow selamat di sirkuit, karena saya turut senang untuknya. Dia salah satu pebalap terlucu di MotoGP dan kami punya hubungan yang baik,” ujar Rossi seperti dikutip dari Crash.net.

“Saya pikir kemenangan ini datang di momen yang spesial, jadi selamat untuk Crutchlow dan seluruh keluarganya.”

Kemenangan di Sirkuit Brno sangat spesial bagi Crutchlow, terutama setelah istrinya, Lucy, melahirkan putri pertama mereka, Willow, dua pekan lalu.

Memulai karier di MotoGP sejak 2011, Crutchlow dikenal sebagai pebalap paling bersahabat. Mantan pebalap Superbike itu dikenal sebagai ‘badut’ MotoGP karena sering bergurau.

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, yang finis ketiga di GP Ceko juga mengucapkan selamat kepada Crutchlow.

“Saya setuju dengan Rossi dan saya sering menghabiskan sore bersama Crutchlow, membicarakan masalah motor. Saya turut senang untuk dia, untuk Lucy dan juga keluarganya. Dia pria yang lucu,” ucap Marquez.