Senin, 22 Agustus 2016

Drama MotoGP Ceko: Harinya Nomor 35

Drama MotoGP Ceko: Harinya Nomor 35
Jalannya balapan MotoGP Republik Ceko di Sirkuit Brno, Minggu (21/8), berlangsung penuh drama. Mulai dari kemenangan kejutan Cal Crutchlow, nasib sial Ducati, hingga konflik Jorge Lorenzo dengan timnya.

Dengan basahnya trek Sirkuit Brno dan cuaca yang tidak menentu, balapan MotoGP Ceko memiliki status flag-to-flag, di mana pebalap bisa melakukan pergantian motor dengan ban trek kering di tengah balapan.

Hampir seluruh pebalap menggunakan opsi ban lunak depan dan belakang. Crutchlow dan Loriz Baz (Avintia Racing) menjadi dua pebalap yang memilih ban keras depan dan belakang.

Sementara Lorenzo dan rekan setimnya di Movistar Yamaha, Valentino Rossi, memilih strategi ban belakang keras dan ban depan lunak.

Duo Ducati, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone, sempat memimpin jalannya balapan. Disusul Marc Marquez (Repsol Honda) di posisi ketiga. Scott Redding dan Hector Barbera yang jago di trek basah musim ini juga sempat memberikan ancaman.

Crutchlow dan Rossi sempat terlempar dari posisi sepuluh besar di awal-awal balapan. Pasalnya, ban belakang dengan kompon keras sulit panas dan tidak mencengkeram di kondisi trek basah.

Tapi, seiring dengan mengeringnya kondisi trek, perlahan tapi pasti Crutchlow dan Rossi mulai memperbaiki posisi.

Dovizioso mengalami nasib sial pada lap kesepuluh setelah motor Desmosedici yang ditungganginya mengalami kegagalan mesin. Sempat melakukan pergantian motor, pebalap asal Italia itu memilih untuk tidak melanjutkan balapan.

Ducati yang finis satu-dua di GP Austria pekan lalu, semakin terpuruk setelah Iannone hanya finis posisi delapan setelah ban lunaknya mengalami degradasi yang luar biasa.

Lorenzo Bersitegang

Drama tidak berhenti di situ. Lorenzo terlihat sempat bersitegang dengan kru timnya saat balapan menyisakan tujuh lap.

Lorenzo melakukan pergantian motor meski tidak ada perintah dari tim. Padahal Lorenzo mulai menunjukkan peningkatan kecepatan signifikan dengan motor pertamanya.

Berkaca dari penampilan Rossi yang sukses finis di posisi kedua dengan pilihan ban yang sama, melakukan pergantian motor jelas keputusan yang salah dari Lorenzo.

Anehnya, satu lap kemudian Lorenzo kembali masuk pit dan kembali menggunakan motor pertamanya. Di momen ini lagi-lagi Lorenzo terlibat cekcok dengan kru tim. Lorenzo akhirnya finis ke-17, gagal mendapatkan poin, dan digeser Rossi dari posisi dua klasemen sementara.

Pada akhirnya, Crutchlow lah yang tersenyum. Pasalnya, pebalap dengan nomor sepeda motor 35 itu menjadi pebalap pertama asal Inggris yang mampu meraih kemenangan di kelas primer Grand Prix dalam 35 tahun terakhir setelah Barry Sheene pada 1981 (GP Swedia).