Senin, 22 Agustus 2016

Lorenzo Ungkap Penyebab Cekcok di Paddock Yamaha

Lorenzo Ungkap Penyebab Cekcok di Paddock Yamaha
Juara bertahan MotoGP, Jorge Lorenzo, menjelaskan insiden cekcok yang dialaminya dengan kru tim Movistar Yamaha di sela balapan MotoGP Republik Ceko, Minggu (21/8).

Lorenzo mengalami hari buruk pada balapan GP Ceko. Pebalap asal Spanyol itu finis di posisi ke-17 setelah sempat mengalami miskomunikasi dengan kru tim yang berujung pada cekcok di depan paddock Yamaha.

Ketika balapan menyisakan tujuh lap, Lorenzo masuk pit untuk melakukan pergantian motor meski tidak ada perintah dari tim. Padahal Lorenzo mulai menunjukkan peningkatan kecepatan signifikan dengan motor pertamanya.

Sempat terjadi cekcok. Kru Yamaha bingung mengapa Lorenzo ingin melakukan pergantian motor. Anehnya, satu lap kemudian Lorenzo kembali masuk pit dan kembali melakukan pergantian motor. Di momen ini lagi-lagi Lorenzo terlibat cekcok dengan kru tim.

Berbicara kepada media usai balapan, Lorenzo mengatakan terpaksa melakukan pergantian motor setelah ban depan yang digunakannya mengalami kerusakan. Tapi, kepala kru Ramon Forcada tidak menyadarinya.

"Tim saya tidak tahu apa yang terjadi. Mereka tidak mengerti karena ketika saya menghentikan motor, bagian ban yang rusak menghadap ke aspal. Jadi ban depan terlihat sempurna," ujar Lorenzo seperti dikutip dari Motorsport.com.

"Baru ketika mereka memindahkan motor mereka menyadari ada bagian ban depan yang hilang. Jadi, itu mungkin kenapa Forcada tidak mengerti kenapa saya ingin melakukan pergantian motor."

Lorenzo berharap Michelin bisa mengatasi masalah ban depan yang dihadapinya. Juara dunia MotoGP tiga kali itu mengklaim seharusnya bisa bersaing meraih podium tanpa masalah ban depan tersebut.

"Sangat tidak beruntung, karena dengan ban depan seperti itu saya tidak akan bisa menyelesaikan balapan. Saya merasa bisa tampil lebih cepat, finis ketiga atau bahkan kedua," ucap Lorenzo.

Drama MotoGP Ceko: Harinya Nomor 35

Drama MotoGP Ceko: Harinya Nomor 35
Jalannya balapan MotoGP Republik Ceko di Sirkuit Brno, Minggu (21/8), berlangsung penuh drama. Mulai dari kemenangan kejutan Cal Crutchlow, nasib sial Ducati, hingga konflik Jorge Lorenzo dengan timnya.

Dengan basahnya trek Sirkuit Brno dan cuaca yang tidak menentu, balapan MotoGP Ceko memiliki status flag-to-flag, di mana pebalap bisa melakukan pergantian motor dengan ban trek kering di tengah balapan.

Hampir seluruh pebalap menggunakan opsi ban lunak depan dan belakang. Crutchlow dan Loriz Baz (Avintia Racing) menjadi dua pebalap yang memilih ban keras depan dan belakang.

Sementara Lorenzo dan rekan setimnya di Movistar Yamaha, Valentino Rossi, memilih strategi ban belakang keras dan ban depan lunak.

Duo Ducati, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone, sempat memimpin jalannya balapan. Disusul Marc Marquez (Repsol Honda) di posisi ketiga. Scott Redding dan Hector Barbera yang jago di trek basah musim ini juga sempat memberikan ancaman.

Crutchlow dan Rossi sempat terlempar dari posisi sepuluh besar di awal-awal balapan. Pasalnya, ban belakang dengan kompon keras sulit panas dan tidak mencengkeram di kondisi trek basah.

Tapi, seiring dengan mengeringnya kondisi trek, perlahan tapi pasti Crutchlow dan Rossi mulai memperbaiki posisi.

Dovizioso mengalami nasib sial pada lap kesepuluh setelah motor Desmosedici yang ditungganginya mengalami kegagalan mesin. Sempat melakukan pergantian motor, pebalap asal Italia itu memilih untuk tidak melanjutkan balapan.

Ducati yang finis satu-dua di GP Austria pekan lalu, semakin terpuruk setelah Iannone hanya finis posisi delapan setelah ban lunaknya mengalami degradasi yang luar biasa.

Lorenzo Bersitegang

Drama tidak berhenti di situ. Lorenzo terlihat sempat bersitegang dengan kru timnya saat balapan menyisakan tujuh lap.

Lorenzo melakukan pergantian motor meski tidak ada perintah dari tim. Padahal Lorenzo mulai menunjukkan peningkatan kecepatan signifikan dengan motor pertamanya.

Berkaca dari penampilan Rossi yang sukses finis di posisi kedua dengan pilihan ban yang sama, melakukan pergantian motor jelas keputusan yang salah dari Lorenzo.

Anehnya, satu lap kemudian Lorenzo kembali masuk pit dan kembali menggunakan motor pertamanya. Di momen ini lagi-lagi Lorenzo terlibat cekcok dengan kru tim. Lorenzo akhirnya finis ke-17, gagal mendapatkan poin, dan digeser Rossi dari posisi dua klasemen sementara.

Pada akhirnya, Crutchlow lah yang tersenyum. Pasalnya, pebalap dengan nomor sepeda motor 35 itu menjadi pebalap pertama asal Inggris yang mampu meraih kemenangan di kelas primer Grand Prix dalam 35 tahun terakhir setelah Barry Sheene pada 1981 (GP Swedia). 

Rossi Senang Call Cruchlow Menang di MotoGP Ceko

Rossi Senang 'Badut' MotoGP Menang di Ceko
Valentino Rossi tidak merasa kecewa kalah dari pebalap LCR Honda Cal Crutchlow pada balapan MotoGP Republik Ceko, Minggu (21/8).

Crutchlow meraih kemenangan pertamanya di MotoGP secara impresif di GP Ceko. Memulai balapan dari posisi kesepuluh, pebalap asal Inggris itu sebenarnya sempat terpuruk ke posisi 15.

Keputusan menggunakan ban keras depan dan belakang membuat Crutchlow mampu mengakhiri balapan sebagai pemenang. Crutchlow unggul tujuh detik atas Rossi.

Rossi mengaku senang Crutchlow bisa meraih kemenangan pertamanya di MotoGP. The Doctor mengatakan Crutchlow adalah salah satu teman baiknya di MotoGP.

“Saya katakan ke Crutchlow selamat di sirkuit, karena saya turut senang untuknya. Dia salah satu pebalap terlucu di MotoGP dan kami punya hubungan yang baik,” ujar Rossi seperti dikutip dari Crash.net.

“Saya pikir kemenangan ini datang di momen yang spesial, jadi selamat untuk Crutchlow dan seluruh keluarganya.”

Kemenangan di Sirkuit Brno sangat spesial bagi Crutchlow, terutama setelah istrinya, Lucy, melahirkan putri pertama mereka, Willow, dua pekan lalu.

Memulai karier di MotoGP sejak 2011, Crutchlow dikenal sebagai pebalap paling bersahabat. Mantan pebalap Superbike itu dikenal sebagai ‘badut’ MotoGP karena sering bergurau.

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, yang finis ketiga di GP Ceko juga mengucapkan selamat kepada Crutchlow.

“Saya setuju dengan Rossi dan saya sering menghabiskan sore bersama Crutchlow, membicarakan masalah motor. Saya turut senang untuk dia, untuk Lucy dan juga keluarganya. Dia pria yang lucu,” ucap Marquez.

Marc Marquez Akui Salah Strategi Ban

Marc Marquez Akui Salah Strategi Ban
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengakui bahwa dirinya salah strategi pemilihan ban sehingga hanya bisa mendapatkan posisi tiga di GP Ceko, Minggu (21/8). 

Jelang balapan yang berlangsung di Sirkuit Brno itu sempat terjadi hujan sehingga para pebalap harus memikirkan matang-matang strategi ban. Marquez kemudian memilih ban basah tipe lunak baik untuk ban depan dan belakangya. 

Pebalap LCR Honda, Cal Crutchlow, yang mengunakan ban basah tipe keras untuk ban depan dan belakang menjadi juara, sementara pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, berada di podium kedua. Jorge Lorenzo mengalami mimpi buruk dengan finis di peringkat 17. 

Marquez sendiri mengira hujan akan segera berhenti sehingga bisa langsung menukar motor di tengah-tengah balapan. 

"Saya salah memilih strategi. Hujan berhenti dan saya mengira balapannya akan flag-to-flag (dari ban tipe basah langsung ke ban tipe kering tanpa intermediate," kata Marquez seperti dikutip dari Crash. 

"Di putaran-putaran akhir, saya menyadari bahwa hal ini tak mungkin. Saya coba untuk merawat ban. Saya kehilangan banyak waktu di akselerasi namun pada akhirnya hanya kehilangan empat poin dari Valentino."

Rossi sendiri sempat kesulitan karena memilih ban belakang tipe-keras dan di awal-awal balapan tercecer ke posisi 12. Namun ketika suhu bannya telah memanas, ia dengan mudah melewati para pebalap yang menggunakan ban lunak. 

Hasil balapan kali ini membuat Marc Marquez semakin jauh memimpin dengan mengantongi 197 poin. Valentino Rossi menyalip Lorenzo dan kini menduduki posisi dua dengan 144 poin, sedangkan Lorenzo di posisi tiga dengan 138 poin. Dani Pedrosa di tempat keempat dengan 109 poin.

Minggu, 21 Agustus 2016

Marquez Asapi Rossi untuk Klaim Pole Position


Marc Marquez secara mengejutkan bisa merebut pole position dalam sesi kualifikasi Grand Prix Republik Ceko 2016. Jorge Lorenzo yang sempat memimpin, harus puas jadi runner up.

Dalam sesi kualifikasi yang berlangsung di Sirkuit Masaryk, Brno, Sabtu (20/8/2016), Lorenzo serta joki Ducati Andrea Iannone langsung memimpin catatan waktu terbaik. Dua pembalap tersebut memang sudah bersaing sengit sejak sesi latihan bebas ketiga.

Meski bisa memimpin sebagai pembalap tercepat jelang berakhirnya sesi, catatan waktu Lorenzo justru bisa disalip Marquez. Pembalap Honda itu menorehkan waktu 1 menit 54.598 detik, lebih cepat 0,2 detik dari rival asal Yamaha.

Penampilan Marquez cukup mengejutkan. Sebab di akhir sesi, Marquez menyalip Rossi dan Pol Espargaro sekaligus untuk merebut pole seater Grand Prix Republik Ceko yang digelar Minggu (21/8/2016).
Selanjutnya, keberhasilan Marquez membuat Iannone mesti puas berada di posisi tiga. Pembalap Suzuki Aleix Espargaro mengekor di peringkat empat, dan posisi lima besar ditutup oleh Hector Barbera yang juga bisa tampil impresif sejak sesi latihan kedua.

Adapun Rossi akhirnya mesti puas memulai start dari baris kedua setelah tertahan di peringkat enam. The Doctor dibuntuti Andrea Dovizioso, Maverick Vinales, Dani Pedrosa, dan Cal Crutchlow yang berturut-turut mengisi peringkat tujuh hingga sepuluh.

Berikut Hasil Kualifikasi Grand Prix Republik Ceko 2016
1. Marc Marquez - Repsol Honda Team (RC213V) - 1m 54.596s [Lap 6/7]    310km/h (Top Speed)
2. Jorge Lorenzo - Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) - 1m 54.849s +0.253s    [5/7]    309km/h
3. Andrea Iannone - Ducati Team (Desmosedici GP) - 1m 55.227s +0.631s    [7/7]    312km/h
4. Aleix Espargaro - Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) - 1m 55.324s +0.728s    [6/7]    304km/h
5. Hector Barbera - Avintia Racing (Desmosedici GP14.2) - 1m 55.437s +0.841s    [3/7]    308km/h
6. Valentino Rossi - Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) - 1m 55.509s +0.913s    [3/7]    308km/h
7. Andrea Dovizioso - Ducati Team (Desmosedici GP) - 1m 55.748s +1.152s    [5/6]    310km/h
8. Maverick Vinales - Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) - 1m 55.787s +1.191s    [3/6]    308km/h
9. Dani Pedrosa - Repsol Honda Team (RC213V) - 1m 55.841s +1.245s    [7/7]    311km/h
10. Cal Crutchlow - LCR Honda (RC213V) - 1m 55.930s +1.334s    [6/7]    307km/h
11. Bradley Smith - Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) - 1m 56.115s +1.519s    [7/7]    305km/h
12. Pol Espargaro - Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) - 1m 56.522s +1.926s    [7/7]    309km/h
13. Danilo Petrucci - Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP15) - 1m 56.148s +0.355s    [5/6]    307km/h
14. Scott Redding - Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP15) - 1m 56.263s +0.470s    [6/6]    306km/h
15. Eugene Laverty - Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP14.2) - 1m 56.535s +0.742s    [6/6]    309km/h
16. Stefan Bradl - Factory Aprilia Gresini (RS-GP) - 1m 56.718s +0.925s    [7/7]    306km/h
17. Loris Baz - Avintia Racing (Desmosedici GP14.2) - 1m 56.797s +1.004s    [2/6]    304km/h
18. Yonny Hernandez - Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP14.2) - 1m 56.805s +1.012s    [6/6]    305km/h
19. Alvaro Bautista - Factory Aprilia Gresini (RS-GP) - 1m 57.062s +1.269s    [2/3]    305km/h
20. Tito Rabat - Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) - 1m 57.606s +1.813s    [3/7]    307km/h
View image on Twitter

Keputusan Marquez Salip Rossi Berbuah Pole Position

Keputusan Marquez Salip Rossi Berbuah Pole Position
Keberhasilan Marc Marquez merebut pole position di kualifikasi Grand Prix Republik Ceko 2016 memang mengejutkan. Pasalnya, pembalap Honda menyalip dua rider Yamaha di depannya, Valentino Rossi serta Pol Espargaro, demi merebut status pole seater dalam balapan Minggu (21/8/2016).

Ketika sesi kualifikasi digelar di Sirkuit Masaryk, Brno, Sabtu (20/8/2016), Marquez sempat kalah saing dari Jorge Lorenzo dan Andrea Iannone sejak awal. Namun perlahan tapi pasti, The Baby Alien bisa merangsek naik.

Hingga akhirnya, momentum Marquez mengklaim pole position tiba di akhir sesi. Keputusannya menyalip Rossi dan Espargaro sekaligus jelang finis membuat juara dunia MotoGP dua kali merebut pole position untuk balapan besok

Setelah race, Marquez mengaku takjub dengan penampilannya. Pasalnya, Marquez sempat tak berpikir bisa merebut pole position.

"Sejujurnya, saya tidak berpikir untuk dapatkan pole position ini, saya cuma berharap bisa memulai balapan dari balapan terdepan sebab lorenzo sangat cepat. Lalu saya dapat waktu lap yang bagus dan di FP4, kami membuat langkah besar yang mengubah keadaan jadi lebih baik," tutur Marquez kepada Motorsport.

"Saya memacu diri seratus persen dan jujur saja saya beruntung. Rossi berada di depan dan saya bisa lebih cepat sedikit. Saya lihat Valentino bersiap untuk lap terakhirnya dan saya berpikir harus menyalipnya sekarang," tandasnya.

Penampilan Marquez pun dapat sanjungan dari Lorenzo. Pembalap Yamaha itu mengaku tak kepikiran rivalnya bisa melesat di sesi akhir.

"Saya membayangkan bisa melesat di akhir sesi, tapi saya tidak membayangkan jika Marc bisa begitu banyak meningkatkan kecepatannya," ucap Lorenzo.

"Catatan waktu lap Marc sangat impresif, saya tidak mengharapkannya bisa menorehkan waktu 54,5 detik. Itu terlalu agresif, saya terlalu banyak mengerem dan sedikit telat, jadi tidak bisa mencapai waktu demikian," tutup juara bertahan MotoGP itu.

Hasil yang dicapai Marquez jadi bukti rider 23 tahun sudah on fire dan tidak terganggu cedera bahu yang didapatnya di Grand Prix Austria pekan lalu. Bukan tak mungkin, ia bisa menebus kesalahannya di Brno.

Honda Akui Motornya Sulit Bersaing di Brno


Pembalap tim Repsol Honda Dani Pedrosa mengakui bahwa seri MotoGP Republik Cek di Sirkuit Brno akan sulit bagi timnya. Karakter sirkuit itu tak cocok untuk sepeda motor RC213V 2016 tunggangannya dan Marc Marquez. 

Pedrosa mengatakan timnya akan kesulitan mendapatkan hasil baik pada paruh kedua musim balapan MotoGP tahun ini. Menurut dia, dari delapan balapan tersisa, hanya sedikit sirkuit yang cocok dengan karakter sepeda motor Honda RC213V. 

Namun dia mengaku menyukai karakter sirkuit Brno. Dia menilai sirkuit ini memiliki banyak jalur balap yang memungkinkan satu pembalap dengan pembalap lain mengambil jalur berbeda demi mendapatkan hasil terbaik. 

"Pada paruh kedua musim ini, kami harus mencari sirkuit mana yang lebih cocok untuk kami. Brno memiliki jalur lurus cukup panjang yang sangat berat bagi kami," ujarnya.

"Namun ini adalah sirkuit yang saya sukai sejak pertama kali saya balapan di sini, dan saya selalu mendapatkan perasaan yang baik di sini. Sirkuit ini sangat lebar dengan beberapa tikungan berkecepatan tinggi. 

"Anda harus mencari jalur balap yang terbaik untuk mendapatkan catatan waktu terbaik. Dan di sini Anda tak boleh membuat kesalahan sedikit pun," ujarnya lagi.

"Saya hanya berharap cuaca lebih stabil, sehingga kami bisa menggunakan seluruh waktu latihan dengan baik untuk menemukan setelan terbaik dan menimbulkan rasa percaya diri," tutur pembalap asal Spanyol itu.

Musim ini Honda kesulitan menghadapi sirkuit dengan karakter berkecepatan tinggi seperti Brno. Motor RC213V tak memiliki puncak kecepatan yang mumpuni untuk bersaing dengan dua pabrikan lainnya, Yamaha dan Ducati. 

Pada balapan terakhir di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, Honda hanya mampu menempatkan Marc Marquez di posisi kelima. Sementara itu, Pedrosa hanya finis di posisi ketujuh di bawah pembalap tim Suzuki Ecstar, Maverick Vinales. Empat posisi teratas ditempati dua pembalap Ducati dan dua pembalap Yamaha.