Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez akan memasuki masa-masa akhir dari kontraknya di tim Repsol Honda. Meski banyak yang menyebutkan Marquez akan tetap bersama tim Honda, namun meski peluangnya kecil, peluang bagi Marquez untuk pindah tim masih ada.
Marquez saat ini mendapat bayaran dengan nilai kontrak sebesar 7 juta Euro (Rp 107 miliar). Nilai itu jauh lebih kecil dari nilai kontrak yang akan diterima Jorge Lorenzo bersama tim Ducati.
Nilai kontrak Lorenzo di Ducati sebesar 12 juta Euro atau sekitar Rp 183 miliar. Perbedaan itu menjadi godaan bagi Marquez untuk menaikkan nilai kontraknya.
Oleh karena itu, Wakil presiden eksekutif HRC, memiliki misi terakhir sebelum dia pensiun untuk segera memperpanjang kontrak Marquez yang mungkin juga sedang menunggu-nunggu kesempatan itu.
Shuhei Nakamoto pada hari Jumat (29/4/2016) lalu merayakan ulang tahunnya yang Ke-59. Ini berarti wakil presiden eksekutif HRC itu, kemungkinan besar segera pensiun dan ia juga akan diganti sebelum akhir musim ini.
Namun, Nakamoto memiliki satu misi khusus, memperpanjang kontrak Marquez di tim Honda. Saat ini, tampaknya itu menjadi tugas yang jauh lebih mudah dibanding beberapa bulan lalu, ketika bursa pebalap masih sangat terbuka.
Setelah Jorge Lorenzo memutuskan pindah dari Yamaha ke Ducati, memperkecil peluang Marquez pindah tim juga. Namun perlu diingat bahwa Marquez juga pernah mengatakan mendapat tawaran dari tim Ducati juga.
Ducati telah mengatakan secara terbuka bahwa ia telah berbicara dengannya tentang kesepakatan yang juga masih mungkin. Selama pramusim, Honda sempat mengalami kesulitan mempersiapkan motor, namun peran Marquez membuat ada perbedaan besar.
Pada akhir pekan ini, akan digelar balapan seri kelima musim ini. Marquez tampaknya harus menerima segala kondisi bersama tim Honda.
Seperti yang terjadi pada kesempatan pembaharuan kontrak pertama, pada tahun 2014, juara dunia termuda dalam sejarah harus puas dengan nilai kontrak yanag angkanya lebih rendah dari perkiraan.
Pada kesempatan pembaharuan kontrak pertama mungkin Marquez terlalu terburu-buru untuk menandatangani kontrak yang diajukan Honda.
Namun beda dengan saat ini. Fakta menunjukkan bahwa saat ini Marquez telah menunggu cukup lama, terutama melihat situasi dari Honda dan seberapa besar hasil balapan yang ia mampu perlihatkan sebagai daya tawar.
Pebalap Spanyol itu sadar bahwa posisi Honda lebih kuat dalam negosiasi, sehingga belum ada pengumuman perpanjangan kontrak baru setelah dia memenangkan balapan di Austin lalu.
Marquez saat ini mendapat bayaran dengan nilai kontrak sebesar 7 juta Euro (Rp 107 miliar). Nilai itu jauh lebih kecil dari nilai kontrak yang akan diterima Jorge Lorenzo bersama tim Ducati.
Nilai kontrak Lorenzo di Ducati sebesar 12 juta Euro atau sekitar Rp 183 miliar. Menurut sumber yang dekat dengan negosiasi, untuk mendapatkan kontrak yang lebih besar bagi Marquez tampaknya besar kontrak dari Honda bagi Marquez ini sudah terkunci, sampai Marc rela memutuskan untuk menurunkan tawarannya.
Nakamoto memiliki misi besar sebelum pensiun. Dalam delapan tahun bersama tim HRC, dia telah mencapai keberhasilan penting. Mendapatkan gelar juara pada 2016 akan menjadi gelar juara yang keempat kalinya bagi manajemen, tanpa melupakan keterlibatan Casey Stoner dan juga Marc Marquez.
Ketika Nakamoto pensiun, Honda tidak akan mudah untuk mencari pengganti dari figur sepertinya. Disebut-sebut ada tiga orang yang akan menjadi penggantinya dengan membagi tanggung jawab peran. Ketiga calon penggantinya adalah Shinichi Kokubu, Hattori, dan San Tetsuhiro Kuwata.