Rabu, 03 Februari 2016

Tugas Honda Masih Jauh Menumpuk

Marquez: Tugas Honda Masih Jauh Menumpuk!
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez mengaku bahwa Honda Racing Corporation masih punya tugas yang menumpuk banyak setelah dirinya hanya mampu menduduki posisi ketujuh pada hari pertama uji coba pramusim MotoGP di Sepang, Malaysia pada Senin (1/2).

Marquez mencatatkan waktu 2 menit 2,278 detik, tertinggal 1,594 detik dari pebalap tercepat, Jorge Lorenzo. Margin ini begitu besar, dan tentu membuat Marquez pusing kepala. Menurutnya, ban Michelin tak menghadirkan masalah berarti, justru perangkat elektronik (ECU) dan karakter mesin lah yang membuatnya tak nyaman.

"Jorge terlalu jauh dari dugaan kami. Sisanya lebih dekat. Kami sudah tahu bakal begini, karena memang butuh waktu memahami ECU dan ban baru. Dengan Michelin, saya tak punya masalah, tapi saya tak nyaman dengan ECU baru dan karakter mesin," ujarnya kepada Crash.net.

Pada hari pertama uji coba ini, Marquez menggunakan mesin RC213V versi 2016 dengan sasis versi 2014. Pebalap Spanyol berusia 22 tahun ini mengaku tak ada peningkatan besar dibanding uji coba pascamusim di Jerez akhir tahun lalu.

"Mesin baru kami hanya mengalami modifikasi kecil dan hanya mengalami peningkatan yang sangat kecil pada koneksi gas. Kami masih harus memperbaiki akselerasi, di mana saya rasa kami tertinggal banyak. Tampaknya saja kami sudah bekerja keras, tapi kami masih harus melakukan banyak peningkatan".

Petrucci-Redding Untungkan Ducati

'Tubuh Sama Besar, Petrucci-Redding Untungkan Ducati'
Kepala mekanik Danilo Petrucci di Octo Pramac Yakhnich,Daniele Romagnoli berpendapat bahwa kedatangan Scott Reddingakan memberikan pengaruh bagus bagi timnya, mengingat pebalap Inggris itu memiliki tubuh yang sama besarnya dengan Petrucci.

Petrucci memiliki tinggi 180 cm dengan berat badan 77 kg, sementara Redding memiliki tinggi 185 cm dengan berat badan 78 kg. Menurut Romagnoli yang merupakan mantan kepala mekanik Jorge Lorenzo danCal Crutchlow, dua pebalap dengan ukuran tubuh yang sama akan membuat timnya lebih mudah berbagi data.

"Punya dua pebalap, terutama ketika ukuran tubuh mereka sama, dapat membantu kami memilih setup. Selain itu juga bisa menimbulkan kompetisi internal. Ini tentu meningkatkan level performa tim. Kedua pebalap juga akan bekerja lebih keras, karena ingin mengalahkan satu sama lain. Saya suka kompetisi macam ini," ujarnya kepada Crash.net.

Romagnoli juga memberikan pujian kepada Redding yang langsung cocok dengan Desmosedici GP15, mengingat runner up Moto2 2013 itu tahun lalu mengendarai Honda RC213V yang begitu sulit dikendalikan. Menurut pria asal Italia ini, karakter Desmosedici memang lebih 'jinak' dibanding Honda yang agresif.

"Saya rasa Scott merasa motor Ducati punya karakter yang berbeda dan menyenangkan berkat power delivery-nya yang mulus. Saya rasa jika Anda datang dari mesin yang sulit dikendalikan, maka Anda akan merasa mesin kami bagus. Meski begitu, kami belum berpuas diri, kami harus lebih baik," tutup Romagnoli.

Biaya menggelar balapan Motogp & apa keuntungannya

Berapa Ongkos Menggelar MotoGP, dan Apa Benefitnya?
Jika event olahraga otomotif identik dengan kata "mahal", seperti apakah gambaran penyelenggaraan MotoGP, yang saat ini merupakan event balap motor utama di dunia.

Untuk diketahui, MotoGP dikelola oleh Dorna Sports sejak 1992, sebagai pemilik penuh semua hak komersial dan penyiaran event tersebut. Saat ini, rata-rata Dorna menerima 6-10 juta dolar AS dari satu penyelenggaraan grand prix. Sirkuit-sirkuit penyelenggara umumnya menjalin kontrak dengan Dorna antara dua sampai 15 tahun.

Jika di musim lalu (2015) ada 18 seri, itu berarti Dorna Sports mendapatkan sekitar US$ 85 juta, hanya dari event fee – karena mereka juga mendapatkan pemasukan dari sponsor, merchandising, dan lain-lain.

Selain event/promotional fee, pihak penyelenggara (tuan rumah) juga harus menyediakan sejumlah fasilitas kepada tim-tim maupun untuk kepentingan balapan itu sendiri, seperti aspek keamanan, safety car, medis, truk kontainer pengangkut logistik tim, dan sebagainya.

Karena setiap negara (tuan rumah) memiliki kalkulasi masing-masing, maka ongkos penyelenggaraan satu GP dengan GP yang lain pun tidak sama. 

Menurut catatan totalsportek.com, Aragon Motorland punya kontrak enam tahun dengan Dorna dari 2011. Nilai kontrak mereka adalah US$ 50 juta, atau rata-rata US$ 10 juta per tahun. Itu yang membuat Aragon termasuk balapan termahal dalam kalender MotoGP.

NoMotoGP 2015Biaya Tahunan
1QatarUS$ 12 juta
2Amerika US$ 10 juta
3Argentina US$ 8 juta
4Jerez US$ 8,5 juta
5Prancis US$ 8 juta
6Italia US$ 6 juta
7Catalunia US$ 10 juta
8Belanda US$ 7,5 juta
9Jerman US$ 7 juta
10Indianapolis US$ 9 juta
11Republik Ceko US$ 7,5 juta
12Inggris Raya US$ 9,5 juta
13San Marino US$ 8 juta
14Aragon US$ 9,5 juta
15Jepang US$ 8,5 juta
16Australia US$ 9 juta
17Malaysia US$ 9 juta
18Valencia US$ 10 juta

keuntungan menjadi tuan rumah MotoGP

Angka sebesar itu tentu tidaklah kecil. Tapi, menurut advisor Sirkuit Sentul, Irawan Sucahyono, benefit yang bisa diambil dari menghajat MotoGP sangat besar dan memiliki dampak jangka (menengah dan) panjang.

"Antara lain dari branding atau promosi negara penyelenggara, seperti untuk pariwisata, mendatangkan calon investor, dan lain-lain. Secara garis besar, dengan menjadi tuan rumah event sebesar MotoGP, maka negara penyelenggara akan mendapat ruang expossure internasional yang sangat besar. Walaupun penyelenggaraan balapan di sebuah negara hanya satu kali dalam satu tahun, tapi MotoGP itu sendiri berlangsung selama sembilan bulan. Artinya, ekspos kepada setiap tuan rumah pun akan kontinyu sepanjang musim," tutur Irawan dalam perbincangan dengan detiksport.

"Biayanya memang tidak kecil. Tapi jangan dilihat jangka pendeknya. Itu sebabnya kontrak dengan Dorna biasanya minimal tiga tahun. Sebab, si tuan rumah tidak menargetkan balik modal di tahun pertama, tapi secara bertahap di tahun kedua, ketiga, dan seterusnya.

"Katakanlah, membenahi sirkuit dan fasilitas penunjang lain memang menghabiskan biaya besar. Tapi ingat, pembenahan itu dilakukan hanya satu kali. Kalau si tuan rumah punya kontrak empat tahun, misalnya, berarti biaya itu 'kan hanya keluar di tahun pertama. Di tahun-tahun berikutnya istilahnya tinggal pakai saja," papar Irawan.


Berikut ini hal-hal yang termaktub dalam "company profile" MotoGP musim 2015 dari Dorna Sport, yang diperoleh detiksport dari pengelola Sirkuit Sentul:

- Disebutkan bahwa MotoGP merupakan sebuah alat untuk mencapai pasar global internasional, karena digelar oleh belasan negara dari empat benua, sebanyak 18 kali (seri), berlangsung selama sembilan bulan.

- MotoGP adalah brand tertinggi untuk sebuah motor sport, sebuah kunci global, gaya hidup (life style), sertasport dan entertainment, serta merupakan tontonan olahraga yang "menggetarkan", penuh aksi, dan seru. Kata kunci dari nilai dan esesi MotoGP adalah technology, dynamism, passion, youth, innovation, danspeed.

- Sebagai sebuah tontotan yang akan menjadi "mata dan telinga" ke dunia internasional, setiap seri MotoGP menggunakan lebih dari 100 kamera, dengan jumlah kru 150 orang, mulai dari badan sepeda motor,paddock, sampai yang dibawa dengan helikopter, untuk memastikan peliputan (coverage) yang paling komprehensif dan konsisten.



- Di musim 2015, program internasional MotoGP didistribusikan ke 65 stasiun televisi di seluruh dunia – Trans 7 adalah satu-satunya dari Indonesia. Penayangan program-program itu berdurasi total 17.123 jam, dan 59% di antaranya bersifat siaran langsung (live).

- Terkait penyiaran, Dorna mencatat, siaran MotoGP diterima di 207 negara, dengan jumlah audiens mencapai 291 juta (hanya yang menonton di rumah). Profil audiens siaran MotoGP adalah 70% berusia di bawah 35 tahun, dan rata-rata mereka sudah mengikuti MotoGP selama 11 tahun.


Coverage media

- Dorna mencatat, gelaran MotoGP 2014 mengeluarkan akreditasi kepada 8.316 perwakilan media (pers) di seluruh dunia, dengan rata-rata 469 jurnalis per seri grand prix, baik media cetak, TV, radio, online, dan juru kamera/foto.

- Di musim 2014, total penonton MotoGP sepanjang musim berjumlah 2.473.624. Artinya, per hari balapan, penonton yang mendatangi sirkuit rata-rata 137.423 orang.

Benefit lain ditawarkan sebuah MotoGP kepada tuan rumah adalah kekuatan kampanye mereka lewat saluran-saluran media lain, seperti website, twitter, Facebook, Instagram, dan channel Youtube.

Situs motogp.com, misalnya, di musim 2014 dikunjungi lebih dari 92 juta visitor, meraih 10 juta unique visitor, tersaji dalam 7 bahasa, memiliki lebih dari satu juta pengguna yang teregistrasi, dan 152 jutapageview. Sedangkan dari akun Youtube mereka, total video views yang diraih adalah lebih dari 310 juta.

Selasa, 12 Januari 2016

Stoner : Rossi Harus Berhenti Pikirkan Gelar Juara Musim Lalu

Stoner Rossi Harus Berhenti Pikirkan Gelar Juara Musim Lalu

BOLOGNA - Pembalap penguji Ducati, Casey Stoner meminta Valentino Rossi untuk merelakan gelar juara 2015, dan berhenti memikirkannya. Stoner sebelumnya menyebut Jorge Lorenzo layak meraih gelar juara dunia itu. 

Menurut Stoner, bahkan juka Rossi tidak diganjar hukuman memulai balapan dari posisi buncit di GP Valencia, gelar juara dunia akan tetap menjadi milik Lorenzo. Keyakinan itu tumbuh setelah melihat penampilan Lorenzo musim 2015.

"Saya mengerti kenapa Valentino frustrasi di Sirkuit Sepang, tetapi saya berharap dia melihat situasi ini dengan bijaksana. Tidak ada keraguan bahwa Lorenzo adalah juara dunia yang layak, dia memenangkan lebih banyak balapan," kata Stoner, dikutip MCN,Senin (11/1/2016).

Lebih jauh Stoner juga menyinggung tentang gelagat Marquez yang tidak menyalip Lorenzo sepanjang balaan pamungkas di GP Valencia 2015 lalu. Stoner tidak sependapat dengan pihak yang menyebut hal itu merupakan bagian dari konspirasi Marquez-Lorenzo di akhir musim. 

"Dengar, ketika seorang pembalap secepat Lorenzo meraih jalur di Valencia, sangat sulit untuk menyalip. Lima dari sembilan balapan terakhir di Valencia dimenangkan pembalap yang memimpin di awal-awal perlombaan," kata Stoner membela pembalap Spanyol. 

"Tetapi coba bayangkan jika saya berada di posisi Marquez. Apakah saya sudah mengusir Lorenzo," tutup Stoner.

Baca juga : Bos Honda Isyaratkan Perpanjang Kontrak Pedrosa-Marquez

Bos Honda Isyaratkan Perpanjang Kontrak Pedrosa-Marquez

Bos Honda Isyaratkan Perpanjang Kontrak Pedrosa Marquez
Kontrak dua Pembalap Spanyol, Dani Pedrosa dan Marc Marquez, akan habis bersama Repsol Honda pada tahun ini. Kendati begitu, Wakil Presiden Honda Racing Shuhei Nakamoto mengirim sinyal akan memperpanjang kontrak dua pembalapnya. 

Nakamoto mengisyaratkan kedua pebalapnya masih akan bersama setidaknya untuk musim 2017 mendatang. Hal itu diutarakan langsung pejabat tim balap Honda itu, setelah melihat penampilan dua ridernya musim lalu. 

"Di paruh kedua musim [Pedrosa] sangat tangguh, dengan merebut dua kemenangan, Memang dia dikritik sejumlah fans, tapi Dani adalah pebalap yang cepat." ungkap Nakamoto dikutip Marca, Selasa (12/1/2016)

"Marc dan Dani, line-up kami untuk 2016 adalah kombinasi terbaik bagi saya. Seiring kontrak mereka akan habis pada tahun ini, kami harus membicarakan tentang pembaruan. Kami memang belum melakukannya, tapi saya pikir kami akan bisa mengumumkannya di paruh musim." lanjutnya. 

Pedrosa absen tiga seri di musim 2015 setelah dibekap cedera arm pump. Namun dia berhasil bangkit di paruh kedua musim 2015 dengan menjuarai dua seri balap yakni di Sirkuit Motegi (Jepang) dan Sirkuit Sepang (Malaysia) 

Sementara Marc Marquez mengalami penurunan performa dengan gagal mempertahankan hattrick juara dunianya. Marc lima kali terjatuh musim lalu.


Pancing Emosi Rossi, Stoner sebut Lorenzo Pantas Juara Dunia MotoGP

Pancing Emosi Rossi Stoner Lorenzo Pantas Juara Dunia MotoGP
MELBOURNE - Casey Stoner menyatakan bahwa Jorge Lorenzo pantas menjadi juara dunia MotoGP 2015. Alasan Kuri-kuri Boy dilihat berdasarkan rekor kemenangan yang didapat X-Fuera ketimbang rekan setimnya dari Movistar Yamaha, Valentino Rossi. 

Sepanjang 18 balapan di musim lalu, Lorenzo mengoleksi tujuh kemenangan termasuk empat kali berdiri di podium pertama secara berturut-turut. Sehingga ia pantas menyegel trofi juara dengan raihan 330 poin. Sementara Rossi hanya mampu membukukan empat kemenangan saja. 

"Valentino tampil fantastis di kejuaraan dunia MotoGP musim lalu. Tapi tidak ada keraguan bahwa Jorge pantas memiliki titel sebagai juara layak, karena dia lebih baik dan lebih banyak memenangkan balapan. Mengapa Valentino gagal juara, sebab di putaran terakhir dia kehilangan podium pertama dan ia berada di bawah tekanan di Valencia atau sama seperti pada 2006," ujar Stoner seperti dikutip dari Fox Sports Asia, Senin (11/1/2016). 

Stoner menambahkan bahwa ia tetap menganggap Lorenzo sebagai juaranya meskipun Rossi tidak membuat kesalahan dengan memulai balapan di seri terakhir dari posisi buncit. Menurut mantan juara dunia dua kali, pemilik nomor 99 itu mempunyai kecepatan yang bagus selama mengaspal di Valencia. Itu terbukti ketika Marc Marquez terlihat kesulitan untuk menyalip X-Fuera pada balapan tersebut. 

"Valentino selalu mampu mengumpulkan poin besar, tapi tahun lalu Jorge memiliki momentum yang bagus untuk menyelesaikan kejuaraan tepat di putaran final. Bahkan tanpa Valentino berada di posisi paling belakang di Valencia, saya pikir Jorge masih akan memenangkan gelar."

Stoner menilai kesalahan Rossi gagal menyegel gelar lantaran ia tidak mampu menjaga emosinya dengan baik. Sehingga The Doctor terlihat frustasi dan meluapkan kekesalannya kepada Marquez di Sepang, setelah ia terpancing dengan aksi Baby Alienyang berusaha mengganggu laju kecepatan YZR M1 yang dikendarinya. 

"Saya mengerti mengapa Valentino frustrasi di Sepang, sehingga ia mudah kehilangan ketenangannya. Saya berharap semua orang bisa memberikan penilaiannya dengan bijaksana dan jujur, Valentino hancur atas dirinya sendiri," tukas Stoner.

Sebelum Teken Keppres MotoGP, Presiden Minta 3 Hal ke Sentul



Pemerintah akan melanjutkan pengajuan Keputusan Presiden (Keppres) mengenai penyelenggaraan MotoGP 2017 setelah tiga syarat dipenuhi atau diselesaikan oleh pihak Sirkuit Sentul.
Ketiga syarat itu adalah master plan Sirkuit Sentul, penyelesaian kontrak dengan Dorna, dan penyerahan Surat Pernyataan soal kepemilikan Sirkuit Sentul.
"Master plan dari Sirkuit Sentul belum ada ke kami sehingga kami belum melanjutkan pengajuan Kepres," ujar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dalam siaran tertulisnya yang diterima redaksi, Senin (11/1).
Menpora pun meminta agar pihak Sirkuit Sentul segera menyerahkan master plan terkait MotoGP tersebut, termasuk pembangunan fisik sirkuit, tempat penonton, hotel, dan lintasan.
Pihak Sirkuit Sentul juga diminta untuk merinci kontrak dengan Dorna sebagai pihak penyelenggara, termasuk mengenai mekanisme pembayarannya.
Menpora mengatakan, dalam rapat kabinet Presiden Joko Widodo meminta kajian terlebih dahulu sebelum dikeluarkan Keppres, termasuk untuk memastikan dari sisi kesiapan anggaran.
Salah satu yang harus dikaji adalah apakah anggaran yang nantinya digunakan Sirkuit Sentul bisa diambil atau tidak dari APBN.
Deputi V Harmonisasi dan Kemitraan Kempora Gatot S Dewa Broto mengatakan Presiden menuntut pengkajian MotoGP secara sungguh-sungguh karena ada penggunaan APBN kepada swasta murni.
Keppres MotoGP tersebut tidak akan pernah ditandatangani Presiden jika tiga hal itu tidak diselesaikan.
“Pemerintah pun memberikan waktu satu minggu kepada pihak Sentul untuk menyelesaikanmaster plan tersebut. Surat Pernyataan yang berisi kepemilikan Sirkuit Sentul oleh Tinton Suprapto selaku Dirut dan Tommy Soeharto selaku komisaris utama. Tujuannya agar keduanya bertanggungjawab jika ada masalah hukum di kemudian hari," ujar Gatot.
Hendro D Situmorang/HA