Rabu, 06 April 2016

Bangkit, Marquez Pimpin Klasemen MotoGP 2016

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, menjadi yang tercepat pada balapan MotoGP Argentina, Senin (4/4/2016) dini hari WIB. Sementara Valentino Rossi harus puas di posisi kedua. (Twitter)
Kemenangan pada MotoGP Argentina 2016 membuat pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, memuncaki klasemen sementara. Sukses itu membuat Marquez semakin bersemangat mengarungi musim ini.


Musim ini memang jadi ajang penebusan dosa bagi Marquez setelah kegagalannya pada MotoGP 2014. Saat itu, Marquez yang menjuarai musim 2013 dan 2014 hanya mampu menempati posisi 3 klasemen pembalap 2014.



Karenanya, perubahan pun coba dilakukan Marquez sejak sebelum musim ini digulir. Sayang, ketika musim dibuka dengan seri MotoGP Qatar, Marquez malah hanya mampu menempati podium ketiga. 

Hebatnya, hasil itu dijadikan Marquez sebagai bahan evaluasi. Hasilnya, penampilan Rossi sepanjang akhir pekan ini di Argentina terbilang memukau. Aksi menawannya diakhiri dengan merebut podium juara MotoGP Argentina 2016 di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo, Senin (4/4/2016) dinihari.


"Saya benar-benar senang dengan kemenangan pertama tahun ini karena kami sudah bekerja keras di pramusim, Qatar, dan di sini. Ini menjadi Minggu yang spesial dengan perubahan pada ban dan kondisi di sini," kata Marquez seperti dikutip Crash. 

Penampilan Marquez kali ini memang sangat memukau. Sempat tercecer ke urutan 3, Marquez akhirnya mampu kembali ke posisi terdepan dalam waktu yang begitu cepat.

Bahkan, ia tak butuh waktu lama untuk menciptakan jarak dengan para pembalap di belakang. Saat menyentuh garis finis, ia unggul 7,679 detik dari pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi.

"Kami selalu percaya dan Honda bekerja dengan sangat baik. Kami bekerja dengan cara yang sama dan itu yang terpenting. Di sini, kami tahu bahwa sirkuit ini bisa bersahabat dengan kami," tutur Marquez.

Finis Pertama, Marc Marquez Rajai GP Argentina

Finis Pertama, Marc Marquez Rajai GP Argentina
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, menjadi juara pada GP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Minggu (3/4/2016) waktu setempat.

Marquez keluar sebagai juara setelah menjadi yang tercepat dibanding pebalap lainnya. Pebalap asal Spanyol menjadi juara dengan catatan wasktu 34 menit 13,628 detik.Di peringkat kedua pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, mencatatkan waktu lebih lambat 7,629 detik, dibanding Marquez.
Rekan setim Marquez, Dani Pedrosa, menjadi yang tercepat ketiga lebih lambat 28,100 detik. Pada awal balapan, Marquez dan Rossi bersaing ketat dengan pebalap Ducati, Andrea Dovizioso. Jarak antara ketiga pebalap tersebut sangat ketat.
Marquez berhasil menyodok pada lap kedua dan sejak itu dirinya bersaing ketat dengan Rossi hingga akhir balapan. Kemenangan ini menjadi yang kedua bagi Marquez pada musim 2016. Sebelumnya Marquez mampu juara di GP Qatar.
Hasil GP Argentina:
1. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) 34m 13.628s 
2. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 34m 21.307s 
3. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) 34m 41.728s 
4. Eugene Laverty IRL Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP14.2) 34m 50.170s 
5. Hector Barbera ESP Avintia Racing (Desmosedici GP14.2) 34m 50.339s 
6. Pol Espargaro ESP Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 34m 50.873s 
7. Stefan Bradl GER Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 34m 54.981s 
8. Bradley Smith GBR Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 35m 4.337s 
9. Tito Rabat ESP Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V)* 35m 4.611s 
10. Alvaro Bautista ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 35m 15.016s
11. Aleix Espargaro ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 35m 22.496s 
12. Michele Pirro ITA Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP15) 35m 32.615s 
13. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP) 35m 47.047s

Gagal finis:
Andrea Iannone ITA Ducati Team (Desmosedici GP) DNF 
Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) DNF 
Maverick Viñales ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) DNF 
Scott Redding GBR Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP15) DNF 
Loris Baz FRA Avintia Racing (Desmosedici GP14.2) DNF 
Jorge Lorenzo ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) DNF 
Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) DNF 
Yonny Hernandez COL Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP14.2) DNF 

Marc Marquez Kini Melihat Rossi dengan Mata yang Berbeda

Marc Marquez Kini Melihat Rossi dengan Mata yang Berbeda
Setelah terlibat kontroversi pada akhir musim 2015, Marc Marquez mengaku kini dia melihat Valentino Rossi dengan pandangan yang berbeda. Tidak seperti tahun lalu yang menganggap Rossi idola dan jadi panutannya.
Satu tahun berlalu setelah Marquez dan Rossi terlibat bentrok untuk pertama kalinya, kedua pebalap menjalani balapan lagi di Argentina.
Marquez melesat dan memimpin balapan dari posisi terdepan. Rossi start dari posisi kedua dan Jorge Lorenzo di posisi Ketiga.
Musim lalu, Marquez sempat terjatuh tersabet bagian belakang motor Rossi hingga membuat Marquez jatuh ke tanah.
Setelah itu Marquez berusaha menghindari untuk mengkritik Rossi. Yang dikatakannya pada saat itu adalah; "Dia idola saya dan panutan saya, sehingga saya selalu belajar banyak hal dari dia."
Balapan di Argentina itu menjadi yang pertama dari tiga bentrokan antara Marquez dan Rossi. Hubungan mereka memburuk setelah insiden selanjutnya di Assen dan Sepang.
Rossi telah menyatakan secara terang-terangan bahwa Marquez berusaha untuk membantu Jorge Lorenzo meraih gelar juara.
Ditanyakan oleh seorang wartawan lokal setelah sesi kualifikasi apakah Valentino Rossi masih idolanya, Marquez menjawab: "Valentino adalah contoh bagi semua pebalap dengan semua pengalamannya membalap, tapi sekarang saya melihat dia dengan mata yang berbeda."

Isu Lorenzo dan Marquez ke Ducati Terlalu Dini

Lorenzo dan Marquez ke Ducati? (Foto: Reuters)
SANTIAGO DEL ESTERO – Rumor mengenai kepindahan Jorge Lorenzo dan Marc Marquez ke Ducati musim depan menguat saat GP Argentina. Beberapa orang bahkan mengklaim X-Fuera –julukan Lorenzo– telah menandatangani prakontrak.
Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, menegaskan masih terlalu dini berbicara tentang line-up timnya untuk musim 2017. Alasannya, MotoGP 2016 saja baru berusia dua seri yakni GP Qatar dan GP Argentina.
Akan tetapi, Ciabatti tidak bisa membantah ada pergerakan gerilya yang tidak terlihat soal transfer. Dia juga menyatakan bahwa Lorenzo bukan satu-satunya pembalap juara yang “tersedia” di akhir musim.
“Bukan rahasia bahwa Marquez dan Lorenzo memiliki kontrak yang akan habis di akhir musim. Kami melihat ke beberapa kemungkinan dan telah berbicara kepada para pembalap kami. Tim lain juga berbicara dengan pembalap-pembalap kami. Itu normal di situasi seperti ini,” kata Ciabatti, seperti dilansir Crash, Selasa (5/4/2016).
“Tapi, itu bukan berarti bahwa ada kontrak yang sudah diteken. Semua orang membicarakan seperti kami telah membuat keputusan, tapi ini bukan yang menjadi masalah. Ini masih terlalu dini. Bukan terlalu dini untuk dibicarakan, tapi terlalu untuk diputuskan,” jelasnya.

Lap Terakhir MotopGP Argentina Berjalan Chaos

Eugene Laverty (Foto: MotoGP)
SANTIAGO DEL ESTERO – Dewi Fortuna menaungi kiprah Eugene Laverty dalam raceGP Argentina pada akhir pekan lalu. Pembalap Aspar Ducati tersebut mengatakan lap terakhir di Autódromo Termas de Río Hondo berjalan spesial.
Masalah pada ban Michelin memaksa para pembalap harus mengganti motor saat pertengahan race. Akan tetapi, ketika para pembalap top melempem dan dibarengi dengan insiden duo Ducati, lalu Hector Barbera dan Pol Espargaro yang “ribut” sendiri, itu menjadi berkah Laverty.
“Itu adalah balapan yang aneh. Lap terakhir adalah sesuatu yang spesial. Saya pikir saya memulai race di posisi delapan dan finis keempat. Itu adalah balapan yang luar biasa, balapan yang dibagi dua bagian karena jelas bahwa kami harus mengganti motor,” kata Laverty, seperti dimuat Belfast Telegraph, Selasa (5/4/2016).
Laverty lantas mengomentari lap terakhir yang berjalan chaos cenderung sulit dipercaya. Dia sampai telat menyadari bahwa melewati garis finis di posisi empat, atau pencapaian terbaiknya selama bertarung di MotoGP.
“Barbera dan Espargaro bersentuhan dan saya menyalip mereka. Kemudian para pembalap berseliweran, dan saya tidak tahu di posisi mana saya berada hingga melihat ke big screen bahwa saya finis keempat,” jelasnya.

Race Direction Mendadak Ubah Aturan Balap MotoGP

Darurat Race Direction Mendadak Ubah Aturan Balap MotoGP


SANTIAGO DEL ESTERO - Kondisi cuaca yang tak menentu di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, memaksa race direction mengubah protokol balapan jelang GP Argentina, Senin (4/4/2016) dini hari WIB. Semua pembalap wajib mengganti motor mereka sebelum lap ke-12 dalam kondisi tertentu. 

Dikutip laman resmi MotoGP, Race Direction tak mau ambil resiko dengan kondisi ban menghadapi perubahan cuaca di kawasan sirkuit. Pembalap, tak terkecuali, disarankan mengganti motor mereka sejak lap ke-9 apabila hujan turun. 

Jika hujan turun saat balapan, Race Direction akan mempertimbangkan situasi berbahaya. Bendera Merah akan dikibarkan dan semua pembalap memasuki pit lane. 

Masing-masing tim diberikan waktu 15 menit antara waktu pengibaran bendera dan pembukaan pit lane, untuk menyesuaikan mesin. Artinya, balapan akan terbagi dalam dua sesi dimana 10 lap tersisa, akan dimulai dengan motor baru. 

Posisi grid nantinya akan didasarkan pada hasil balapan sebelum bendera merah tadi dikibarkan. Pembalap dapat mengganti motor mereka hanya setelah lap kesembilan dan sebelum ke-11. 

Jumat, 01 April 2016

Kembali ke Argentina, Titik Start Drama Rossi-Marquez Musim Lalu


MotoGP Argentina musim lalu mengawali "sesuatu" antara Valentino Rossi dengan Marc Marquez sampai klimaksnya di MotoGP Malaysia. Bagaimana dengan MotoGP Argentina musim ini?

Balapan MotoGP 2016 berlanjut akhir pekan ini pada seri kedua. Tempatnya di Autodromo Termas de Rio Hondo, Santiago del Estero, Argentina. Musim lalu balapan ini merupakan seri ketiga.

Pada musim lalu di Argentina itu pula Marquez di bawah panji Repsol Honda terlibat sebuah persaingan dengan Rossi yang berkiprah untuk Movistar Yamaha, yang pada prosesnya menentukan hasil balapan.

Saat itu, dua putaran menuju garis finis, keduanya bersenggolan dalam perebutan posisi terdepan sampai kemudian Marquez terjatuh dan Rossi meluncur untuk meraih kemenangan. Inilah crash perdana Marquez di 2015 dan kemenangan kedua Rossi di musim itu.

Persaingan kedua pebalap top tersebut mencapai puncak saat kembali bersenggolan di Sepang. Saat itu Marquez kembali terjatuh, dengan Rossi pada prosesnya mendapatkan hukuman berat pada seri terakhir di Valencia, yang membuatnya kehilangan kans juara dunia.

Memasuki musim ini, baik Rossi maupun Marquez seperti memberi indikasi tak mau mengingat-ingat insiden musim lalu dan fokus sepenuhnya pada musim ini.

Pun demikian, pernyataan Marquez usai balapan MotoGP Qatar lalu tetap memperlihatkan bahwa yang sudah terjadi belum benar-benar bisa terlupakan. "Saat saya melewatinya saya berdoa tidak ada kesalahan terjadi," ucap Marquez merujuk pada satu manuvernya di Losail.

Balapan pembuka musim 2016 ini sendiri dilewati Marquez dengan finis ketiga, berada di belakang Andrea Dovizioso dari Ducati dan satu posisi lebih baik daripada Rossi. Sementara kemenangan jadi milik juara bertahan Jorge Lorenzo, rekan setim Rossi yang juga menjadi pesaing utamanya di kejuaraan musim lalu.

Sosok Lorenzo, sehubungan dengan drama Rossi dengan Marquez, juga menjadi sesuatu yang menarik. "Diuntungkan" dengan insiden di Sepang 2015, hubungan Lorenzo dengan Rossi acapkali juga jadi topik bahasan menarik--termasuk fakta bahwa Lorenzo belum mau teken kontrak baru dengan Yamaha setelah Rossi di saat yang sama memastikan tetap bertahan di tim tersebut.

Apalagi usai balapan di Losail lalu Lorenzo juga melempar isyarat "tutup mulut". Sebagian kalangan menduga hal itu diarahkan Lorenzo ke arah Rossi yang sebelumnya sempat meminta agar ia dapat hukuman atas sebuah insiden di free practice empat.

Maka balapan di Argentina akhir pekan ini bukan tidak mungkin memunculkan drama-drama kecil, melanjutkan apa yang sudah muncul di tempat sama pada tahun lalu, atau di Qatar pada seri pembuka, selain juga aksi adu kencang di lintasan.

Sebagai catatan, dua balapan MotoGP sebelumnya di Autodromo Termas de Rio Hondo sudah memunculkan nama Rossi (2015) dan Marquez (2014) sebagai pemenang.