Rabu, 29 Juni 2016
Lorenzo Sebut Marquez Semakin Berpengalaman
Juara bertahan MotoGP, Jorge Lorenzo, memuji penampilan Marc Marquez (Repsol Honda) yang berhasil finis di posisi kedua pada balapan GP Belanda yang diwarnai hujan, Minggu (26/6).
Marquez dikalahkan pebalap Marc VDS, Jack Miller, pada balapan di Sirkuit Assen yang sempat dihentikan karena hujan deras. Pebalap asal Spanyol itu sebenarnya sempat memimpin jalannya balapan, namun memilih untuk tidak mengambil risiko mengejar Miller.
Lorenzo yakin jika terjadi balapan itu terjadi di awal kariernya di MotoGP, Marquez akan mengambil risiko demi bisa meraih kemenangan. Namun, Marquez dianggap Lorenzo sudah berpengalaman.
"Tentu saja, ini musim keempatnya di MotoGP. Dia sudah punya lebih banyak pengalaman di tahun pertamanya," ucap Lorenzo seperti dikutip dari Motorsport.
Keputusan Marquez membuahkan hasil positif. Pasalnya, Lorenzo hanya mampu finis di posisi kesepuluh dan Valentino Rossi gagal finis. Dengan finis di posisi kedua Marquez saat ini unggul 24 poin atas Lorenzo di puncak klasemen sementara MotoGP 2016.
"Mungkin dia beruntung mengalami kecelakaan saat latihan bukan ketika balapan. Tapi, sekarang dia lebih konservatif ketika tidak bisa menang. Situasi trek sangat rumit, tapi dia bertahan di atas motor," ujar Lorenzo.
Lorenzo sendiri mengaku senang bisa finis di posisi kesepuluh. Pasalnya, dengan begitu pebalap 29 tahun tersebut bisa mendapatkan enam poin. Sementara Rossi gagal mendapatkan poin.
"Situasinya bisa lebih buruk. Sebelum Le Mans saya berpikir akan tertinggal 19 poin atau 20 poin. Saat ini saya justru tertinggal 24 poin," ucap Lorenzo.
Selasa, 28 Juni 2016
Bisa Finis, Marquez Akui Ogah Tiru Gaya Balapan Rossi
Kesabaran rupanya membawa Marc Marquez meraih sukses di seri Grand Prix Belanda. Ketika pesaing utamanya seperti Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi mengalami masalah, pembalap Honda justru bisa merebut podium di tengah hujan deras yang mengguyur Sirkuit Assen, Minggu (26/6/2016).
Ya, Marquez bisa finis di peringkat kedua di bawah Jack Miller, yang secara mengejutkan memenangkan balapan pertamanya di kelas MotoGP. Penampilan pembalap Spanyol lebih baik ketimbang Lorenzo yang terdampar di peringkat ke-10, atau Rossi yang justru tergelincir sejak lap ke-15 atau tiga lap setelah race dilanjutkan pasca ditunda sejenak akibat hujan deras.
Dalam balapan tersebut, sebanyak banyak joki terjatuh akibat trek Assen yang berubah jadi sangat licin. Termasuk Rossi, Andrea Iannone, Dani Pedrosa, Andrea Dovizioso, Cal Crutchlow, Yonny Hernandez, Danilo Petrucci, Aleix Espargaro, Michele Pirro dan Alvaro Bautista sempat mencium aspal. Untuk Iannone, crash-nya pada lap ke-14 akhirnya ditangguhkan Race Direction karena dianggap memang kesulitan balapan di tengah cuaca buruk.
Dan akhirnya, balapan berakhir dengan menunjuk Miller sebagai pemenang. Marquez bertahan di posisi kedua, sedangkan tempat ketiga diisi Scott Redding.
Marquez mengatakan, ia terlecut untuk bertahan di Sirkuit Assen yang berubah jadi 'neraka' untuk para pembalap usai mengetahui Rossi terjatuh. Pasalnya ketika itu cumaThe Doctor yang berpotensi memenangkan balapan, setelah Lorenzo memang diketahui sudah tertinggal jauh di belakang.
"Hari ini adalah balapan untuk kehilangan poin. Semua orang di tim mengatakan 'mohon selesaikan lomba' sebanyak 40 kali atau lebih. Di sesi kedua (pasca balapan ditunda), Rossi bisa memacu motornya dan saya cuma berkata 'oke, saya tidak bisa mengikutinya. Saya balapan dengan gaya sendiri, tidak stress atau panik," ungkapnya seperti dikutipMotorsport.
"Rossi memacu motornya dengan cepat, bahkan di dua lap pertama dia bisa unggul dua hingga tiga detik. Kecepatannya luar biasa. Saya juga memacu motor dengan cepat, tapi masih dalam batasan,"
"Tapi ketika saya lihat dia terjatuh dan Lorenzo terlalu jauh di belakang, saya juga melihat Miller di belakang lalu bisa menyalip, saya cuma mengikutinya. Tempat kedua ini seolah memenangkan balapan, sebab kondisi sangat krusial dan ada 20 poin yang sangat penting di akhir kejuaraan," pungkasnya.
Podium kedua yang didapat Marquez makin menjauhkan jarak poinnya dengan dua pembalap Yamaha. Ia unggul 24 poin dari Lorenzo, serta 42 poin dari Rossi.
Ya, Marquez bisa finis di peringkat kedua di bawah Jack Miller, yang secara mengejutkan memenangkan balapan pertamanya di kelas MotoGP. Penampilan pembalap Spanyol lebih baik ketimbang Lorenzo yang terdampar di peringkat ke-10, atau Rossi yang justru tergelincir sejak lap ke-15 atau tiga lap setelah race dilanjutkan pasca ditunda sejenak akibat hujan deras.
Dalam balapan tersebut, sebanyak banyak joki terjatuh akibat trek Assen yang berubah jadi sangat licin. Termasuk Rossi, Andrea Iannone, Dani Pedrosa, Andrea Dovizioso, Cal Crutchlow, Yonny Hernandez, Danilo Petrucci, Aleix Espargaro, Michele Pirro dan Alvaro Bautista sempat mencium aspal. Untuk Iannone, crash-nya pada lap ke-14 akhirnya ditangguhkan Race Direction karena dianggap memang kesulitan balapan di tengah cuaca buruk.
Dan akhirnya, balapan berakhir dengan menunjuk Miller sebagai pemenang. Marquez bertahan di posisi kedua, sedangkan tempat ketiga diisi Scott Redding.
Marquez mengatakan, ia terlecut untuk bertahan di Sirkuit Assen yang berubah jadi 'neraka' untuk para pembalap usai mengetahui Rossi terjatuh. Pasalnya ketika itu cumaThe Doctor yang berpotensi memenangkan balapan, setelah Lorenzo memang diketahui sudah tertinggal jauh di belakang.
"Hari ini adalah balapan untuk kehilangan poin. Semua orang di tim mengatakan 'mohon selesaikan lomba' sebanyak 40 kali atau lebih. Di sesi kedua (pasca balapan ditunda), Rossi bisa memacu motornya dan saya cuma berkata 'oke, saya tidak bisa mengikutinya. Saya balapan dengan gaya sendiri, tidak stress atau panik," ungkapnya seperti dikutipMotorsport.
"Rossi memacu motornya dengan cepat, bahkan di dua lap pertama dia bisa unggul dua hingga tiga detik. Kecepatannya luar biasa. Saya juga memacu motor dengan cepat, tapi masih dalam batasan,"
"Tapi ketika saya lihat dia terjatuh dan Lorenzo terlalu jauh di belakang, saya juga melihat Miller di belakang lalu bisa menyalip, saya cuma mengikutinya. Tempat kedua ini seolah memenangkan balapan, sebab kondisi sangat krusial dan ada 20 poin yang sangat penting di akhir kejuaraan," pungkasnya.
Podium kedua yang didapat Marquez makin menjauhkan jarak poinnya dengan dua pembalap Yamaha. Ia unggul 24 poin dari Lorenzo, serta 42 poin dari Rossi.
Marc Marquez Sindir Mental Balap Valentino Rossi di Assen
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez mengaku tidak masalah menjadirunner up di GP Belanda, Minggu (27/6/2016) malam. Menurutnya, yang terpenting dia tidak kalah poin dari Valentino Rossi.
Saat mengikuti race kedelapan di Sirkuit Assen, Marquez finis di posisi kedua. Setelah sejumlah pembalap terjatuh di lintasan basah, Marquez berhasil finis di belakang Jack Miller si perebut gelar juara.
Menurutnya, meski tak meraih podium teratas di Assen, Marquez merasa sudah memenangkan balapan. Tambahan poin yang dia dapat di Assen membuatnya kukuh di puncak klasemen sementara pembalap MotoGP.
"Jujur rasanya seperti memenangkan perlombaan. Saya masih memimpin klasemen pembalap, jarak dengan Lorenzo 24 poin sedangkan dengan Rossi ada 42 poin," kata Marquez.
Lebih jauh, pembalap berjuluk The Baby Alien angkat bicara tentang nasib sial yang dialami Valentino Rossi saat balapan di Sirkuit Assen. Menurutnya, Rossi tidak menunjukkan mental tangguh saat balapan di sana.
"Saya tahu Valentino cepat dalam kondisi tersebut (hujan), tetapi mentalitas menjadi faktor penting pada kondisi seperti itu. Tim saya mengatakan 'Marc tolong selesaikan lomba!',"
"Saya mencoba mendorong kecepatan, Valentino juga demikian. Dia (Rossi) mendorong kecepatan terlalu banyak sehingga dia jatuh," kata Marquez.
Akibat terjatuh, Rossi gagal melanjutkan balapan. Tercatat, ini merupakan ketiga kalinyaThe Doctor gagal menyelesaikan lomba setelah GP Amerika dan GP Italia.
Juara Dua MotoGP Assen, Ini Kata Marc Marquez
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez semakin kokoh dipuncak klasemen sementara kejuaraan dunia MotoGP 2016. Itu setelah ia berhasil finis ke dua di GP Assen Belanda, Minggu (26/6/2016) malam tadi.
Usai balapn, Marc Marquez mengatakan, balapan tersebut merupakan hal yang sangat penting. Apalagi, musim ini persaingan di klasemen MotoGP sangat ketat.
"Balapan ini sangat penting untuk mengantarkan saya kepada juara dunia MotoGP," katanya.
Ia juga menambahkan, dirinya akan terus menjaga peluang untuk juara dengan terus meraih poin disetiap balapan MotoGP.
"Setiap race tentu kami (Repsol Honda) harus terus meraih poin agar bisa mempertahankan posisi hingga akhir," demikian dia.
Asapi Marquez, Jack Miller: Dia Tidak Melawan
Jack Miller menjuarai MotoGP Assen Belanda musim 2016. Pebalap berusia 21 tahun ini mengalahkan juara dunia, Marc Marquez yang berada pada posisi 2.
Jack Miller berhasil mengasapi Marquez di sisa lima lap terakhir. Pebalap asal Australia ini terpaut +1.991 detik dari Marquez saat memasuki finis.
"Kami telah bekerja begitu keras dan untuk menyelesaikannya di sini adalah hal yang menakjubkan," kata Miller dikutip dari Crash, Senin (27/6/2016).
Raihan ini memang luar biasa menyusul Jack Miller awalnya star dari posisi 19 dan merangsek naik ke posisi delapan sebelum red flag (restar) akibat hujan deras.
"Saya benar-benar puas dengan itu (posisi delapan). Saya pikir, sial! Mengapa mereka memutuskan restart itu?," ujar Miller.
Pada saat restart untuk 12 lap, Miller tampil menohok. Pasca Dani Pedrosa, Andrea Dovizioso dan Valentino Rossi terjatuh, Miller menempeli Marquez dan sukses mengasapi pebalap Spanyol itu.
"Saya melihat Marc (Marquez) tidak mood melawan. Kemudian saya mencoba untuk mengelola kesenjangan sebaik mungkin," ucap Miller.
Dengan kemenangan ini, Miller yang awalnya berada di posisi klasemen sementara 2016, kini merangsek naik ke posisi ke-13.
Lorenzo Nyaris Berhenti Balapan di Sirkuit Assen
Pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, berhasil meraih enam poin berharga di MotoGP Belanda, Minggu (26/6). Pada balapan yang sempat dihentikan karena hujan deras, Lorenzo mengaku hampir tidak ingin melanjutkan balapan.
Setelah memulai balapan dari posisi kesepuluh, Lorenzo terpuruk hingga ke posisi 19 pada paruh pertama balapan. Pebalap asal Spanyol itu merasa tidak punya cengkeraman ban depan yang bagus dan terus mendapatkan sinyal peringatan hampir jatuh dari motor M1.
"Sulit untuk tampil kompetitif di balapan pertama, karena saya mungkin tampil paling lambat sepanjang karier saya. Saya semakin lambat, saya tidak merasa nyaman dan tidak bisa melihat apapun. Agar tidak terjatuh saya harus menurunkan kecepatan," ujar Lorenzo seperti dikutip dariCrash.net.
"Posisi saya terlalu jauh, bahkan dengan pebalap berikutnya. Saya ingin masuk pit karena berada di posisi ke-19 dan tidak mendapatkan poin. Saya berpikir untuk berhenti di pit, tapi untungnya saya tidak," sambungnya.
Pada balapan kedua setelah sempat dihentikan Race Direction karena hujan deras, Lorenzo mengaku memiliki kepercayaan diri yang lebih baik. Pebalap 29 tahun itu akhirnya finis di posisi kesepuluh dan mendapatkan enam poin berharga.
"Saya mampu memperbaiki posisi karena pebalap lain kecelakaan, bukan karena menyalip. Di balapan kedua dengan ban depan lunak dan kondisi trek yang tidak terlalu basah, saya tampil lebih baik. Tapi, tetap saja saya tampil lambat," tegas Lorenzo.
"Saya hanya berpikir untuk tidak kecelakaan dan menyelesaikan balapan. Sepertinya ban depan kami tidak pernah dipakai. Kami melakukan 30 lap dan ban terlihat baru."
Torehan enam poin membuat Lorenzo kini tertinggal 24 poin dari Marc Marquez, yang finis posisi kedua, di puncak klasemen sementara. Keputusan Lorenzo untuk melanjutkan balapan juga membuahkan hasil positif, pasalnya Valentino Rossi gagal finis. Rossi berada di posisi ketiga, terpaut 18 poin dari Lorenzo.
"Bagi saya situasinya bisa lebih buruk. Menjadi yang tercepat, seperti Rossi, justru mengalami kecelakaan dan gagal meraih poin. Saya salah satu yang terlambat, tapi setidaknya meraih enam poin," ucap Lorenzo. (har)
"Sulit untuk tampil kompetitif di balapan pertama, karena saya mungkin tampil paling lambat sepanjang karier saya. Saya semakin lambat, saya tidak merasa nyaman dan tidak bisa melihat apapun. Agar tidak terjatuh saya harus menurunkan kecepatan," ujar Lorenzo seperti dikutip dariCrash.net.
"Posisi saya terlalu jauh, bahkan dengan pebalap berikutnya. Saya ingin masuk pit karena berada di posisi ke-19 dan tidak mendapatkan poin. Saya berpikir untuk berhenti di pit, tapi untungnya saya tidak," sambungnya.
Pada balapan kedua setelah sempat dihentikan Race Direction karena hujan deras, Lorenzo mengaku memiliki kepercayaan diri yang lebih baik. Pebalap 29 tahun itu akhirnya finis di posisi kesepuluh dan mendapatkan enam poin berharga.
"Saya mampu memperbaiki posisi karena pebalap lain kecelakaan, bukan karena menyalip. Di balapan kedua dengan ban depan lunak dan kondisi trek yang tidak terlalu basah, saya tampil lebih baik. Tapi, tetap saja saya tampil lambat," tegas Lorenzo.
"Saya hanya berpikir untuk tidak kecelakaan dan menyelesaikan balapan. Sepertinya ban depan kami tidak pernah dipakai. Kami melakukan 30 lap dan ban terlihat baru."
Torehan enam poin membuat Lorenzo kini tertinggal 24 poin dari Marc Marquez, yang finis posisi kedua, di puncak klasemen sementara. Keputusan Lorenzo untuk melanjutkan balapan juga membuahkan hasil positif, pasalnya Valentino Rossi gagal finis. Rossi berada di posisi ketiga, terpaut 18 poin dari Lorenzo.
"Bagi saya situasinya bisa lebih buruk. Menjadi yang tercepat, seperti Rossi, justru mengalami kecelakaan dan gagal meraih poin. Saya salah satu yang terlambat, tapi setidaknya meraih enam poin," ucap Lorenzo. (har)
Ambisi Minimal Marc Marquez Berbuah Hasil Maksimal
Marc Marquez berhasil menciptakan lonjakan besar di klasemen usai finis di posisi kedua pada GP Assen, Minggu (26/6). Padahal, Marquez tak menaruh ambisi tinggi di seri ini.
Marquez menyadari sulitnya seri GP Assen karena itu sejak awal ia sudah membatasi dirinya untuk memasang target tinggi.
"Saya beranggapan bahwa seri ini adalah seri ketika saya kehilangan poin. Seluruh tim saya bahkan berkata lebih dari 40 kali. 'Terpenting selesaikan perlombaan!'," kata Marquez seperti dikutip dari Motorsport.
Karena itu Marquez tak terlalu ngotot untuk menjadi yang tercepat sepanjang perlombaan berlangsung.
"Saat lomba kembali dilanjutkan, Rossi sukses memimpin dengan selisih 2-3 detik. Rossi sangat cepat. Saya pun memacu motor saya, namun tetap dalam batas aman menurut saya," kata Marquez.
Saat Rossi terjatuh, Marquez pun tak lantas tampil menggebu-gebu dan berusaha mempertahankan posisi nomor satu yang didapatnya.
"Ketika saya melihat Rossi terjatuh dan Lorenzo ada jauh di belakang, maka saya melihat (Jack) Miller ada di belakang saya."
"Ketika akhirnya Miller mendahului saya, saya hanya coba mengikutinya saja," ujar Marquez.
Marquez pun mengakui bahwa pada akhirnya ia memperoleh hasil maksimal di seri ini. Kini ia unggul 24 poin atas Lorenzo dan 42 poin dari Rossi.
"Posisi kedua ini tak ubahnya seperti kemenangan karena kondisi yang ada di lapangan."
"20 poin yang saya dapat benar-benar memiliki posisi sangat penting dalam perburuan gelar juara nantinya," ucap Marquez. (ptr)
Rossi Sebut Marquez Jadi Favorit Juara MotoGP 2016
Valentino Rossi secara realistis mengungkapkan kegagalannya mendapatkan poin dari GP Belanda juga berarti membuat posisi Marc Marquez kini difavoritkan dalam perburuan gelar juara MotoGP musim ini.
Rossi berpeluang besar memenangkan seri GP Assen namun kemudian melakukan kesalahan sehingga terjatuh. Sementara itu Marquez memilih berlomba dengan aman dan puas duduk di posisi kedua di akhir balapan.
Tambahan 20 poin bagi Marquez membuat jarak antara Marquez dan Rossi kini menjadi 42 poin.
"Saya minta maaf karena gagal mempersempit selisih angka yang ada di klasemen."
"Padahal Jorge Lorenzo mengalami momen sulit pekan ini, begitu juga terhadap Marquez," tutur Rossi seperti dikutip dari Motorsport.
Rossi mengakui dengan gagal finis dan tak mendapat poin, maka ia mengalami kerugian berlipat ganda di seri GP Belanda. Sebelum seri ini, Rossi juga sudah dua kali gagal finis yaitu di GP Amerika Serikat karena terjatuh dan GP Mugello karena mesin rusak.
"Gagal finis adalah masalah besar dalam perburuan gelar juara, khususnya ketika saya tak mendapatkan poin lantaran mesin rusak di Mugello."
"Saat ini Marquez berada di posisi yang sangat menguntungkan," ujar Rossi berterus terang.
Meski menyebut Marquez ada di posisi yang lebih difavoritkan dibandingkan dirinya saat ini, Rossi tetap belum mau mengibarkan bendera putih.
"Namun perburuan gelar juara belum usai sampai nantinya benar-benar berakhir. Seri musim ini pun masih sangat panjang."
"Kini yang bisa saya lakukan adalah mencoba untuk tampil kompetitif di setiap seri," tutur pebalap asal Italia itu. (ptr)
Miller : Marquez Tidak Tampil Agresif
Sukses mengasapi rider seperti Marc Marquez merupakan bukan hal yang mudah untuk lakukan. Hal itu dirasakan benar oleh pembalap muda asal Australia, Jack Miller. Dirinya sukses mengasapi rider Repsol Honda tersebut.
Dirinya mengakui sempat mengira rider asal Spanyol tersebut mengejarnya dan menantangnya untuk adu manuver ketika ia melewatinya. Namun, ternyata dugaannya salah, Marquez tampil tenang tanpa coba memaksa melewatinya kembali.
“Kami menjaga ban depan dalam performa terbaik karena pada balapan pertama sebelum dihentikan, kami mengalami hal yang sama. Saya melakukan tekanan setelah melakukan start yang tak buruk. Saya berada di belakang Danilo Petrucci, melewatinya dan berada di belakang Marc Marquez,” jelasnya seperti dikutip dari Crash, Selasa (28/6/2016).
“Ketika Vale terjatuh, saya melihat Marquez tampil begitu tenang dan saya sedikit senang dia berada di sana karena dia memimpin lomba. Lalu ketika saya melewatinya, saya coba menirunya dengan tampil tenang. Namun saya lihat Marquez tidak benar-benar ingin mengambil risiko untuk melewati saya dan tidak ada yang bisa menyalahkannya atas hal itu,” ujarnya.
Keberhasilan meraup poin penuh di Assen membuat posisi Miller kini berada di peringkat 13 klasemen sementara dengan raihan 33 poin. Ini merupakan kemenangan perdananya di musim ini, sekaligus pertama yang ia cetak di kelas premier.
Jack Miller Patahkan Predikat sebagai Rider Idiot di MotoGP
Tampil mengesankan di Sirkuit Assen membuat nama pembalap Estrella Galicia 0.0 Marc VDS Honda, Jack Miller mematahkan predikatnya sebagai rider idiot. Sebab, ia sukses keluar sebagai juara pertama di seri kedelapan MotoGP musim ini.
Sosok seorang Miller terbilang kontroversial usai membuat lonjakan kariernya dari Moto3 ke MotoGP pada musim lalu. Tak berhenti disitu, pembalap asal Australia tersebut dinilai tak mampu membuat prestasi di MotoGP.
Kendati demikian, semangat Miller tak pernah pudar untuk tetap memberikan yang terbaik bagi timnya. Lantas ia membeberkan kunci suksesnya kala menggeber RC213V di lintasan basah yang membuat pembalap kenamaan seperti Marc Marquez harus puas di posisi kedua.
“Saya terkadang mendapatkan sedikit semangat, Namun saya mencoba untuk tetap setenang mungkin,” kata Miller mengutip Autosport, Senin (27/6/2016).
“Kami menggunakan ban lunak dan kami mampu membuat beberapa pengaturan yang tepat. Kami juga banyak melakukan uji coba dalam trek basah musim ini. Hasilnya tentu saya memiliki perasaan yang hebat dengan dengan jalur yang tepat,” pungkas pembalap berusia 21 tahun tersebut.
Sekadar informasi, Miller berhasil mengikuti jejak Toni Elias (Fortuna Honda) menjadi tim satelit yang memenangi balapan MotoGP. Ia berhasil menyamai rekor yang terjadi pada 10 tahun silam.
GP Belanda Cetak Sejarah Baru di MotoGP
Penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Assen 2016 mencatatkan beberapa sejarah baru dalam kejuaraan balap motor dunia itu. Untuk pertama kali, jadwal balap di Negeri Tulip biasanya dihelat pada Sabtu, tahun ini digeser menjadi Minggu. Ini menabrak tradisi yang sudah berpuluh-puluh tahun ada, sejak 1925.
Selain itu, sejarah baru lain, adalah pebalap dari tim satelit Estrella Galicia Mark VDS Honda, Jack Miller, yang berhasil menjadi jawara di seri kedelapan MotoGP ini. Dalam balapan dramatis, Miller mampu mengalahkan nama-nama besar, seperti Valentino Rossi, Marc Marquez, Jorge Lorenzo, atau Dani Pedrosa.
Ini merupakan yang pertama kalinya sejak 10 tahun lalu, tepatnya 2006. Kala itu, pebalap Toni Elias yang memperkuat Fortuna Gresini Racing, tim satelit Honda, berhasil menjadi pemenang, di Sirkuit Estoril, Portugal, mengasapi Valentino Rossi yang ada di posisi kedua.
Setelah sepuluh tahun berlalu, Jack Miller hadir dan memecah rekor tersebut. Miller sendiri merupakan pebalap yang baru bergabung diMotoGP sejak 2015. Sebelumnya, pebalap muda asal Australia ini adalah pebalap Moto3, dan langsung melompat ke arena utama.
“Ini adalah momen yang sangat berharga. Saya sendiri sampai tidak bisa mengungkapkan apa yang saya rasakan. Tentu kami masih dalam tahap belajar. Datang dari Moto3 langsung MotoGP merupakan langkah besar,” ujar Miller mengutip Crash, Minggu (26/6/2016).
“Hasil ini juga merupakan hadiah untuk Honda, di mana mereka mempertaruhkan risiko mengangkat saya ke MotoGP dan menuai banyak kritik. Capaian ini, membuat semuanya jelas, bahwa kami tahu bagaimana mengendarai sepeda motor dan saya tidak idiot,” ucap Miller.
Pebalap Jatuh
Selain sang jawara “Jack Miller”, Sirkuit yang disebut sebagai "Katedralnya sepeda motor", juga membuat catatan baru sepanjang seri di musim 2016, di mana jumlah pebalap yang gagal menyelesaikan balap karena terjatuh cukup banyak. Total pebalap yang jatuh enam pebalap, termasuk Rossi, Dani Pedrosa, dan duet Ducati Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso.
Minggu, 26 Juni 2016
Kualifikasi MOTOGP ASSEN 2016
Hasil Kualifikasi MotoGP Assen Belanda kali ini nampaknya menjadi miik Ducati pasalnya Andrea Dovizioso untuk pertama kalinya bisa meraih pole dengan catatan waktu sebanyak 1:45.246. Dengan jumlah waktu tersebut nama Andrea Dovizioso menjadi pembalap Ducati pertama kali di musim 2016 ini yang mampu meraih Pole.
Sedangkan pembalap yang sukses meraih posisi kedua yakni Valentino Rossi yang mana pada sesi kualifikasi saat ini menjadi pembalap tersukses kedua yang mampu mentorehkan waktu sebanyak 1m 45.961s +0.715s.
Sementara itu hasil buruk harus di miliki oleh Repsol Honda yang mana kedua pembalapnya di sesi kualifikasi kali ini harus mengalami crash dan mampu mencatatkan posisi 4 untuk Marc Marquez 1m 46.430s +1.184s dan Dani Pedrosa harus mengawali race besuk pada urutan 16.
Hasil Kualifikasi MotoGP Assen Belanda 2016:
1. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP) 1m 45.246s [Lap 7/7] 290km/h (Top Speed)
2. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 45.961s +0.715s [7/7] 290km/h
3. Scott Redding GBR Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP15) 1m 46.312s +1.066s[7/7] 290km/h
4. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 46.430s +1.184s [4/4] 289km/h
5. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 1m 46.568s +1.322s [8/8] 296km/h
6. Yonny Hernandez COL Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP14.2) 1m 46.828s +1.582s [6/6] 279km/h
7. Pol Espargaro ESP Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 46.997s +1.751s [7/8] 293km/h
8. Aleix Espargaro ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 47.118s +1.872s [7/7] 291km/h
9. Andrea Iannone ITA Ducati Team (Desmosedici GP) 1m 47.567s +2.321s [7/7] 292km/h
10. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP15) 1m 47.601s +2.355s [7/8] 291km/h
11. Jorge Lorenzo ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 47.897s +2.651s [9/9] 281km/h
12. Maverick Viñales ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 48.415s +3.169s [6/6] 294km/h
2. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 45.961s +0.715s [7/7] 290km/h
3. Scott Redding GBR Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP15) 1m 46.312s +1.066s[7/7] 290km/h
4. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 46.430s +1.184s [4/4] 289km/h
5. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 1m 46.568s +1.322s [8/8] 296km/h
6. Yonny Hernandez COL Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP14.2) 1m 46.828s +1.582s [6/6] 279km/h
7. Pol Espargaro ESP Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 46.997s +1.751s [7/8] 293km/h
8. Aleix Espargaro ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 47.118s +1.872s [7/7] 291km/h
9. Andrea Iannone ITA Ducati Team (Desmosedici GP) 1m 47.567s +2.321s [7/7] 292km/h
10. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP15) 1m 47.601s +2.355s [7/8] 291km/h
11. Jorge Lorenzo ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 47.897s +2.651s [9/9] 281km/h
12. Maverick Viñales ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 48.415s +3.169s [6/6] 294km/h
Qualifying 1:
13. Hector Barbera ESP Avintia Racing (Desmosedici GP14.2) 1m 48.830s 286km/h
14. Bradley Smith GBR Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 48.909s 289km/h
15. Alvaro Bautista ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 49.163s 284km/h
16. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 49.364s 276km/h
17. Eugene Laverty IRL Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP14.2) 1m 49.678s272km/h
18. Stefan Bradl GER Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 49.685s 274km/h
19. Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 1m 49.775s 270km/h
20. Tito Rabat ESP Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V)* 1m 49.779s 277km/h
21. Michele Pirro ITA Avintia Racing (Desmosedici GP14.2) 1m 50.204s 280km/h
13. Hector Barbera ESP Avintia Racing (Desmosedici GP14.2) 1m 48.830s 286km/h
14. Bradley Smith GBR Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 48.909s 289km/h
15. Alvaro Bautista ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 49.163s 284km/h
16. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 49.364s 276km/h
17. Eugene Laverty IRL Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP14.2) 1m 49.678s272km/h
18. Stefan Bradl GER Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 49.685s 274km/h
19. Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 1m 49.775s 270km/h
20. Tito Rabat ESP Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V)* 1m 49.779s 277km/h
21. Michele Pirro ITA Avintia Racing (Desmosedici GP14.2) 1m 50.204s 280km/h
Aksi Unik Marquez yang Diselamatkan Skuter Fotografer
Ada kejadian unik yang terjadi pada rider Repsol Honda, Marc Marquez, di sesi kualifikasi MotoGP Sirkuit Assen, Belanda. Pembalap asal Spanyol tersebut merasa terselamatkan dengan adanya skuter milik salah seorang fotografer yang bernama Tino di sisi lintasan.
Seperti diketahui, Marquez terjatuh ketika sesi kualifikasi menyisakan waktu sembilan menit. Tak ingin waktunya terbuang banyak, jawara MotoGP 2013 dan 2014 tersebut mengendarai skuter untuk bisa kembali ke pit.
Atas usahanya dari insiden tersebut, Marquez berhasil mengawali perlombaan di urutan keempat. Tak ayal, ia memuji orang-orang yang berada di sekitar yang membantunya meraih tempat terbaik.
“Itu adalah skuter milik Tino, seorang fotografer. Setelah saya terjatuh, target pertama adalah kembali ke garasi. Tidak ada orang di sana yang bisa mengantarkan saya dan saya melihat satu skuter dengan kunci terpasang,”ucap Marquez mengutip Crash, Minggu (26/6/2016).
“Ketika saya menyalakan skuternya, saya melihat Tino dan bertanya apakah saya bisa membawanya. Ia tak keberatan, namun sejujurnya apabila ia menolak, saya akan tetap membawa skuternya,” tambahnya.
“Skuter dan tim kami melakukan pekerjaan luar biasa karena motor kedua sebenarnya disetel untuk kondisi kering dan intermediate. Dua hal tersebut memungkinkan saya bahwa besok memulai balapan di baris kedua, dari posisi empat,” tuntas pembalap berusia 23 tahun tersebut.
MotoGP Larang Penggunaan Winglet di Musim 2017
Perdebatan mengenai penggunaan sayap tambahan atau Winglet di MotoGP akhirnya menemukan titik temu. Komisi Balapan secara resmi menelurkan keputusan jika teknologi tersebut akan resmi dilarang di musim 2017.
Pro dan kontra mewarnai penggunaan Winglet di MotoGP sejak awal musim. Beberapa tim punya pendapat berbeda untuk menentukan apakah sayap tambahan boleh terpasang di motor Valentino Rossi cs atau tidak.
Tujuan utama winglet sejatinya untuk menghasilkan downforce bagian depan motor saat akselerasi. Hal itu berguna untuk mengurangi jumlah wheelie (ban depan terangkat) tanpa perlu memotong output mesin.
Yamaha dan Honda sendiri sudah menjajal winglet. Yamaha menggunakannya di akhir 2015, sedangkan Honda mencobanya di tes pramusim 2016. Sementara tim lain seperti Aprilia dan Suzuki menerapkannya saat bersaing di Grand Prix Jerez, April lalu.
Beberapa pembalap memprotes dengan alasan keselamatan. Selain itu, biaya pengembangan teknologi yang semakin bengkak jika memasang Winglet juga jadi alasan beberapa pihak.
Argumen keselamatan dan biaya ditentang keras Ducati, yang memulai teknologi tersebut tahun lalu. Namun demikian, ada rumor jika sayap bisa dilarang, seperti yang terjadi di kelas Moto2 dan Moto3, andai produsen tidak setuju dengan alasan keselamatan.
Jika di Moto2 dan Moto3 keputusan bulat sudah diambil di mana Winglet bakal dilarang, tidak demikian di MotoGP.
Komisi Grand Prix yang terdiri dari Asosiasi Produsen (MSMA), Dorna, FIM, dan Asosiasi Tim MotoGP (IRTA) akhirnya membahasnya di Sirkuit Assen jelang Grand Prix Belanda, Sabtu (25/5/2016). Dan seperti dikutip Crash, keputusan bulat diambil yakni melarang penggunaan winglet pada musim balap 2017.
Berikut Pernyataan Komisi Grand Prix
Setelah pertemuan Komisi Grand Prix yakni Dorna, FIM, IRTA, dan MSMA pada hari Sabtu di Assen, Belanda, keputusan berikut dikeluarkan:
Komisi sepakat dengan efek dari 2017, penggunaan sayap aerodinamis di kelas MotoGP akan dilarang. Regulasi ini meniru para pihak di kelas Moto3 dan Moto2 yang mana penggunaan sayap sudah dilarang.
Sayap yang sesuai dengan peraturan teknis saat ini mungkin bisa terus digunakan untuk sisa musim 2016.
Berikut Pernyataan Komisi Grand Prix
Setelah pertemuan Komisi Grand Prix yakni Dorna, FIM, IRTA, dan MSMA pada hari Sabtu di Assen, Belanda, keputusan berikut dikeluarkan:
Komisi sepakat dengan efek dari 2017, penggunaan sayap aerodinamis di kelas MotoGP akan dilarang. Regulasi ini meniru para pihak di kelas Moto3 dan Moto2 yang mana penggunaan sayap sudah dilarang.
Sayap yang sesuai dengan peraturan teknis saat ini mungkin bisa terus digunakan untuk sisa musim 2016.
Klarifikasi Marquez Usai Bawa Kabur Skuter Fotografer
Nasib sial menimpa Marc Marquez di sesi kualifikasi Grand Prix Belanda. Saat baru mulai start, ia terjatuh dan mau tak mau mesti kembali ke paddock untuk mengganti motor dengan membawa kabur motor fotografer. | Crash-MotoGP
ASSEN - Nasib sial dialami Marc Marquez saat menjalani kualifikasi Grand Prix Belanda di Sirkuit Assen, Sabtu (25/6/2016). Langsung terjatuh saat memulai sesi, pembalap Repsol Honda mau tak mau membawa kabur motor skuter milik fotografer untuk kembali ke paddock.
Marquez terjatuh di awal sesi kualifikasi. Tak pikir panjang lagi, juara dunia MotoGP dua kali itu langsung membawa kabur motor skuter milik fotografer yang terparkir di pinggir sirkuit.
Marquez terjatuh di awal sesi kualifikasi. Tak pikir panjang lagi, juara dunia MotoGP dua kali itu langsung membawa kabur motor skuter milik fotografer yang terparkir di pinggir sirkuit.
"Itu adalah skuter milik fotografer Tino. Setelah saya terjatuh, tujuan pertama saya adalah bisa kembali ke paddock secepat mungkin. Tidak ada orang yang bisa membantu saya, lalu saya lihat ada motor dengan kunci yang masih terpasang," terang Marquez seperti dikutip Crash.
"Ketika saya berbalik, saya melihat Tino dan langsung bertanya apakah bisa saya bawa dan dia bilang 'ok'. Jika dia bilang tidak, saya akan tetap membawanya," pungkasnya.
"Ketika saya berbalik, saya melihat Tino dan langsung bertanya apakah bisa saya bawa dan dia bilang 'ok'. Jika dia bilang tidak, saya akan tetap membawanya," pungkasnya.
Kejadian itu setidaknya menyelamatkan catatan waktu Marquez. Ia bisa bercokol di posisi empat di bawah Andrea Dovizioso sebagai pemilik pole, runner up Valentino Rossi, dan pembalap satelit Ducati Scott Redding.
"Skuter dan tim di paddock sudah bekerja dengan baik sebab motor kedua sejatinya diatur untuk kondisi kering dan sedang. Hasil itu membuat saya akan mulai balapan di baris kedua dari posisi keempat," tambahnya.
Dalam sesi latihan bebas keempat (Q1) dan kualifikasi, banyak pembalap tergelincir di Assen. Selain Marquez, pembalap Suzuki Maverick Vinales, Jack Miller (Marc VDS), Cal Crutchlow (LCR Honda), dan Dani Pedrosa (Repsol Honda) juga terpaksa mencium aspal. Ketika ditanya penyebabnya, Marquez mengaku bingung mengapa trek bisa sangat licin.
"Saya kira ketika anda tanya pembalap lain apa penyebabnya, mereka akan kompak mengatakan 'tidak tahu' sebab trek jadi begitu licin. Mungkin saya tidak berkonsentrasi, saya juga tak mengerti. Ketika saya bawa pelan untuk memanaskan ban, sebelum dibawa kencang, saya malah kehilangan grip depan,"
"Saya tahu itu adalah kesalahan fatal sebab posisi saya paling belakang ketika itu. Tapi saya juga tidak memacu motor dengan kencang. Besok balapan akan sulit jika trek basah, seperti yang terlihat di sesi latihan keempat, banyak yang jatuh," pungkasnya.
Dalam sesi latihan bebas keempat (Q1) dan kualifikasi, banyak pembalap tergelincir di Assen. Selain Marquez, pembalap Suzuki Maverick Vinales, Jack Miller (Marc VDS), Cal Crutchlow (LCR Honda), dan Dani Pedrosa (Repsol Honda) juga terpaksa mencium aspal. Ketika ditanya penyebabnya, Marquez mengaku bingung mengapa trek bisa sangat licin.
"Saya kira ketika anda tanya pembalap lain apa penyebabnya, mereka akan kompak mengatakan 'tidak tahu' sebab trek jadi begitu licin. Mungkin saya tidak berkonsentrasi, saya juga tak mengerti. Ketika saya bawa pelan untuk memanaskan ban, sebelum dibawa kencang, saya malah kehilangan grip depan,"
"Saya tahu itu adalah kesalahan fatal sebab posisi saya paling belakang ketika itu. Tapi saya juga tidak memacu motor dengan kencang. Besok balapan akan sulit jika trek basah, seperti yang terlihat di sesi latihan keempat, banyak yang jatuh," pungkasnya.
Sabtu, 25 Juni 2016
Ditanya Soal Peluang Juara, Marc Marquez Merendah
Marc Marquez rupanya masih malu-malu mengungkapkan soal target musim ini. Dengan merendah ia mengatakan kalau perburuan gelar akan berlangsung sengit dan akan diketahui sampai akhir musim nanti.
Joki Repsol Honda itu saat ini masih memimpin klasemen MotoGP 2016. Ia berada di posisi puncak dengan raihan 125 poin atau selisih 10 poin dari juara dunia Jorge Lorenzo. Sementara di posisi tiga ada Valentino Rossi yang selisih angkanya pun tak jauh dari Marquez yakni 22 poin.
Inilah yang jadi alasan mengapa Marquez tak berani sesumbar. Pembalap berpaspor Spanyol itu pun mengaku tidak percaya dengan capaiannya sampai tujuh seri. Sebab semua tahu di awal musim ini, ia kerap terganggu dengan performa RC213V.
"Tentu saja saya senang bisa memimpin klasemen setelah tujuh seri, tapi semuanya masih ketat di antara kami. Selisihnya 20 sampai 22 poin dan ini akan menjadikan perburuan gelar juara akan berlangsung ketat sampai akhir," ungkap Marquez dikutipCrash, Jumat (24/6/2016).
Sementara menghadapi GP Belanda akhir pekan ini, pemilik nomor 93 itu mengaku telah siap. "Assen adalah sirkuit baik. Namun Rossi dan Lorenzo juga lebih cepat di sini, sebab banyak trek lurus yang membuat mereka lebih cepat."
"Kami akan berusaha mengawali start dengan baik dan menjaga fokus, sebab kondisi latihan dan lomba pasti berbeda. Saya akan berusaha cepat beradaptasi," tutup Marquez.
Aksi Menegangkan Marc Marquez di FP3 MotoGP Belanda
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, hanya mampu menjadi yang tercepat kedua di sesi free practice (FP) ketiga MotoGP Belanda, Sabtu 25 Juni 2016. Pria berjuluk Baby Alien itu mencatatkan waktu 1 menit 336 detik untuk melahap satu putaran Sirkuit Assen.
Hasil tersebut membuatnya berselisih 0.028 detik dari pembalap Ducati, Andrea Dovizioso. Persaingan yang terbilang cukup menarik antara pabrikan Honda dan Ducati. Sebab, sejak FP1 dan FP2 keduanya selalu berada di posisi tiga besar.
Namun, bukan hanya itu saja yang menarik dari sesi FP3. Marquez mengalami sebuah kejadian menegangkan. Pembalap berusia 23 tahun tersebut hampir terjatuh ketika hendak mengerem tunggangannya.
Dalam video yang diunggah akun resmi MotoGP di Facebook, ban motor bagian belakang yang ditunggangi Marquez sempat kehilangan kendali. Beruntungnya, juara dunia termuda sepanjang sejarah MotoGP itu mampu mengendalikan situasi.
Tunggangannya memang sempat keluar trek sesudah insiden tersebut. Namun, dia berhasil menghindari kecelakaan, yang dari tayangan kemungkinan bisa saja menyebabkan cedera serius.
Dari tujuh balapan MotoGP yang telah berjalan musim ini, Marquez total sudah mengumpulkan 125 poin. Dia unggul atas dua pembalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo (peringkat kedua) dan Valentino Rossi (peringkat ketiga)
Senin, 06 Juni 2016
Marc Marquez soal Tribute untuk Luis Salom dan Jabat Tangan dengan Valentino Rossi
Ada pemandangan yang tak biasa usai gelaran MotoGP Catalunya, Minggu 5 Juni 2016 malam WIB. Rider gaek Movistar Yamaha, Valentino Rossi terlihat berjabat tangan dengan musuh bebuyutannya dari Repsol Honda, Marc Marquez. Keduanya terlihat akrab. Rivalitas yang kental dalam beberapa tahun terakhir –terutama di penghujung musim lalu yang berlanjut sampai awal musim ini– seakan hilang begitu saja.
Marquez sendiri akhirnya harus puas finis sebagai runner-up. Setelah race, pemandangan menarik memang muncul. Ya, Marquez dan Rossi yang sejak musim lalu berseteru hebat ini, akhirnya berjabat tangan untuk pertama kalinya.
Seperti diketahui, musim lalu Rossi menuding The Baby Alien sengaja membantu tandem The Doctor di Tim Garpu Tala yang juga kompatriot Marquez, Jorge Lorenzo untuk jadi juara dunia. Tali silaturahmi keduanya terputus, hubungan mereka kian hari kian dingin.
Nah, jabat tangan Rossi dengan rider 23 tahun asal Spanyol itu tentu mengejutkan banyak pihak. Marquez sendiri akhirnya angkat bicara terkait hal ini. Menurutnya, ini baik untuk mengurangi awan kelam yang menghiasi pekan balap Catalunya, setelah rider Moto2, Luis Salom, tewas akibat kecelakaan hebat di sesi latihan bebas pada hari Jumat.
Marquez pun senang bisa membangun hubungan baik lagi dengan Rossi. “Ini merupakan akhir pekan yang sangat sulit dan menyedihkan untuk Grand Prix. Tapi pada akhirnya, di balapan hari Minggu saya merasa lebih baik karena merasakan atmosfer keluarga di MotoGP,” ucap Marquez, seperti dimuat Crash, Senin (6/6/2016).
“Ketika kami bersama-sama di grid untuk mengheningkan cipta, ketika kami balapan, semua orang mendedikasikannya untuk Luis. Di tribun utama semua orang mendukung semua rider. Semua bersatu, penuh dengan respek,” lanjutnya.
“Satu hal lain yang penting bagi saya adalah untuk bersalaman lagi dengan Valentino. Saya senang dengan ini,” pungkasnya.
Sebagai tambahan, Marquez secara khusus juga memberikan tribute pada mendiang Salom. Ia mengubah nomor motornya dari 93 jadi 39, nomor yang dipakai Salom di motor Kalex-nya.
Klasemen MotoGP: Marquez geser Lorenzo dari pimpinan klasmen
Pembalap tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, yang memulai balapan dari urutan kelima, berhasil menjadi juara pada lomba balap motor MotoGP Catalunya di Spanyol, Minggu, 5 Juni, setelah memenangi duel sengit di putaran terakhir dengan pembalap Repsol Honda, Marc Marquez .
Setelah saling salip di lima putaran terakhir, Rossi berhasil berhasil mencatat waktu 44 menit 37.589 detik, selisih 2.652 detik dengan Marquez di urutan kedua. Berada di urutan ketiga adalah Daniel Pedrosa, rekan satu tim Marquez.
Sementara juara MotoGP musim lalu, Jorge Lorenzo, mengalami nasib sial karena terpaksa keluar dari sirkuit di putaran ke-16 dari 25 puturan yang harus dilahap, setelah insiden dengan pembalap Ducati, Andrea Iannone. Akibatnya, Lorenzo mengakhiri lomba tanpa meraih poin.
Hasil ini membuat Marquez mendongkel Lorenzo dari puncak klasemen sementara. Juara dunia dua kali ini naik satu peringkat dari sebelumnya urutan kedua menjadi pemuncak dengan nilai 125, atau unggul 10 dari Lorenzo yang mengumpulkan nilai 115. Lorenzo turun menjadi urutan kedua.
Sementara Rossi tetap berada di urutan ketiga dengan nilai 103 karena sebelumnya selisih nilai dengan Lorenzo dan Marquez cukup besar sehingga tidak mampu menggeser pesaingnya itu.
Namun dengan finish pertama untuk yang kedua kalinya di musim ini, juara dunia tujuh kali ini memperkecil jarak dengan kedua pesaingnya tersebut. Kini Rossi tertinggal 12 poin dengan Lorenzo dari sebelumnya 27 poin, sementara dengan Marquez dari sebelumnya 37 poin menjadi 22 poin.
Dani Pedrosa tetap di urutan keempat dengan 82 poin.
Posisi | Pembalap | Motor | Negara | Nilai |
1 |
Marc MARQUEZ
|
Honda
|
SPA
|
125
|
2 |
Jorge LORENZO
|
Yamaha
|
SPA
| 115 |
3 |
Valentino ROSSI
| Yamaha |
ITA
| 103 |
4 |
Dani PEDROSA
| Honda | SPA | 82 |
5 |
Maverick VIÑALES
|
Suzuki
| SPA | 72 |
6 |
Pol ESPARGARO
| Yamaha | SPA | 59 |
7 |
Aleix ESPARGARO
| Suzuki | SPA | 49 |
8
|
Hector BARBERA
|
Ducati
| SPA | 49 |
9 |
Andrea DOVIZIOSO
|
Ducati
|
ITA
| 43 |
10 |
Andrea Iannone
|
Ducati
| ITA | 41 |
11 |
Eugene LAVERTY
|
Ducati
| IRL | 39 |
12 |
Bradley SMITH
|
Yamaha
|
GBR
| 29 |
13 |
Stefan BRADL
|
Aprilia
| GER | 29 |
14 |
Alvaro BAUTISTA
| Aprilia |
SPA
| 29 |
15 |
Danilo PETRUCCI
| Ducati |
ITA
| 24 |
16 |
Cal CRUTCHLOW
| Honda | GBR | 20 |
17 |
Michele PIRRO
| Ducati | ITA | 19 |
18 |
Scott REDDING
| Ducati | GBR | 16 |
19 |
Tito RABAT
| Honda |
SPA
| 13 |
20 |
Loris BAZ
| Ducati | FRA | 8 |
21 |
Jack MILLER
| Honda |
AUS
| 7 |
22 |
Yonny HERNANDEZ
| Ducati |
COL
| 3 |
Langganan:
Postingan (Atom)